Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERIAN HERBAL DALAM PAKAN TERNAK ITIK YANG DIPELIHARA DI LAHAN RAWA LEBAK, DESA ARISAN MUSI TIMUR, KABUPATEN MUARA ENIM Palupi, Rizki; Lubis, Fitri Nova Liya; Abrar, Arfan; Lamin, Safrina
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6159

Abstract

Budidaya ternak itik di Desa Arisan Musi Timur, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim terkendala dalam pemberian vaksin selama pemeliharaan ternak itik tersebut, hal ini disebabkan karena jumlah pemeliharaan ternak itik yang tidak seragam umur pemeliharaannya.  Pemeliharaan yang tidak seragam menyebabkan tidak efisien dalam pelaksanan vaksin. Pemeliharaan ternak itik dilakukan secara tradisional dan skala kecil, sehingga tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi karena ampul vaksin hanya tersedia dalam dosis yang besar (1 ampul vaksin memiliki 1000 dosis). Kondisi ternak itik yang tidak divaksin menyebakan sistem imun menjadi lemah. Pemberian herbal dapat dilakukan untuk memperbaiki metabolisme dan system imun ternak itik.  Kelompok ternak itik yang diberikan herbal dalam pakannya memiliki tingkat morbiditas atau tingkat keparahan terhadap penyakit yang rendah, tingkat kematian hanya 1% dan tingkat penambahan popululasi yang lebih tinggi yaitu 30%, serta persentase penetasan yang tinggi yaitu 83-87%.
Pelatihan Pembuatan Sabun Transparan Antibakteri Berbahan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Tanjung Atap, Ogan Ilir Harmida, Harmida; Tanzerina, Nina; Lamin, Safrina; Salni, Salni; Aminasih, Nita; Hariani, Poedji Loekitowati
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Mei 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i3.679

Abstract

Tanaman mengkudu (Morinda Citrifolia L.) telah dikenal masyarakat sebagai salah satu tanaman sebagai sumber obat tradisional. Ekstrak daun mengkudu mengandung senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid dan antrakuinon yang bersifat antibakteri dan antioksidan. Pemanfaatan ekstrak daun mengkudu sebagai bahan sabun padat transparan antibakteri untuk mendukung pengembangan produk alami, aman digunakan, dan yang paling utama adalah meningkatkan kebersihan dan kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan sabun transparan antibakteri dari ekstrak daun mengkudu yang dilakukan di desa Tanjung Atap, kecamatan Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu dan remaja putri sebanyak 30 orang. Metode kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan dan evaluasi hasil kegiatan. Hasil pre-test dan pos-test menunjukkan terjadinya peningkatkan pengetahuan peserta tentang sabun transparan antibakteri yang dari ekstrak daun mengkudu. Peserta yang menjawab pertanyaan dengan tepat dari sebelum pelatihan sebanyak 18,75% meningkat menjadi 76,67% setelah pelatihan. Selain itu masyarakat juga menyukai produk sabun yang dihasilkan. Hal ini mengindikasikan keberhasilan kegiatan pelatihan yang diberikan.
Pelatihan pembuatan sabun transparan antibakteri dari ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) di desa Tanjung Baru Harmida, Harmida; Tanzerina, Nina; Lamin, Safrina; Salni, Salni; Aminasih, Nita; Loekitowati Hariani, Poedji
Abdimas Mandalika Vol 3, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/am.v3i2.21246

Abstract

Abstract:  The use of chemicals in soap can have a negative effect on sensitive skin and has the potential to pollute the environment. This community service activity aims to provide education about the importance of maintaining health, especially skin, and giving training in making transparent antibacterial soap with the addition of salam leaves extract (Syzygium polyanthum) in Tanjung Baru village, North Indralaya sub-district, Ogan Ilir. The activity participants were 30 young women and mothers. The activity method is carried out in stages: (i) education about infectious skin diseases and the importance of maintaining healthy skin, (ii) training on how to extract antibacterial compounds from salam leaves by maceration, (iii) training on making transparent soap, and (iv) activity evaluation. The activity results showed that 86.67% of participants did not understand antibacterial transparent soap before the training. After the activity, the percentage of understanding and very understanding increased to 98.67%. The soap products produced are very popular with the public (86.68%) based on aroma, shape, color, comfort, and foam characteristics. Through this activity, it is hoped that public awareness of skin health will increase, and the use of antibacterial transparent soap, proven safe, economical, and easy to make from natural ingredients, will also increase.Abstrak: Penggunaan bahan kimia dalam sabun dapat memberikan efek negatif pada kulit yang sensitif, dan berpotensi mencemari lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini bertujuan memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan terutama kulit, dan memberikan pelatihan pembuatan sabun transparan yang bersifat antibakteri dengan penambahan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) di desa Tanjung Baru, kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir. Peserta kegiatan adalah remaja putri dan ibu-ibu sebanyak 30 orang. Metode kegiatan dilaksanakan dengan tahapan (i) penyuluhan tentang infeksi penyakit kulit dan pentingnya menjaga kesehatan kulit, (ii) pelatihan cara mengekstraksi senyawa antibakteri dari daun salam dengan cara maserasi, (iii) pelatihan pembuatan sabun transparan, dan (iv) evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum pelatihan sebanyak 86,67 % peserta kurang memahami tentang sabun transparan yang bersifat anti bakteri. Setelah kegiatan persentase paham dan sangat paham meningkat menjadi 98,67 %. Produk sabun yang dihasilkan sangat disukai masyarakat (86,68 %) berdasarkan karakteristik aroma, bentuk, warna, kenyamanan dan busa. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kulit meningkat, serta penggunaan sabun transparan antibakteri yang terbukti aman, ekonomis, dan mudah dibuat dari bahan alami semakin meningkat pula.