Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI OMNIBUS LAW DALAM SISTEM KETENAGAKERJAAN INDONESIA SETELAH DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2022 TENTANG CIPTA KERJA Agustian, Muhamad Yosi; Anwar, Joni; Meilansyah, Andri; Sari, Yunita; Ajadillah, Muhammad
Lex Stricta : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 2 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46839/lexstricta.v2i2.26

Abstract

Abstrak Metode Omnibus Law digunakan dalam penyusunan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor: 91/PUU-XVIII/2020 menetapkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Inkonstitusional bersyarat, Kemudian Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Permasalahan dalam penulisan ini adalah implementasi Omnibus Law dalam sistem pengupahan ketenagakerjaan Indonesia dan kedudukan Omnibus Law dalam sistem hukum Indonesia serta faktor-faktor apakah yang menjadikan penolakan terhadap Omibus Law. Kesimpulan, Implementasi Omnibus Law belum sepenuhnya dapat di implementasikan dan kedudukan Omnibus Law diatur di dalam Pasal 64 ayat (1a) dan (1b) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Faktor-faktor penolakan terhadap Omnibus Law karena adanya konflik regulasi. Saran, hendaknya Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengeluarkan peraturan yang tidak bertentangan dengan hukum dimasyarakat dan dalam proses pembentukan Omnibus Law ini haruslah melibatkan publik secara transparansi dan disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat. Kata Kunci: Cipta Kerja, Omnibus Law, Pengupahan, Sistem Hukum Indonesia.
Komparasi Routing OSPF pada Single Area dan Multi Area Menggunakan Aplikasi Cisco Packet Tracer Yahya, Amelia; Erawan, Ardi; Supriatna, Didi; Luthfia, Ghaida Muthi; Anwar, Joni; Hastuti, Rina Dwi; Thoyyibah
Digital Transformation Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Periode Maret 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v4i1.4031

Abstract

Penelitian ini membahas perbandingan kinerja routing OSPF (Open Shortest Path First) pada single area dan multi area menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya efisiensi routing dalam jaringan komputer dan kebutuhan untuk memahami perbedaan kinerja antara single area dan multi area dalam OSPF. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan kinerja OSPF pada kedua skenario tersebut dengan menggunakan metrik seperti latency, throughput, dan convergence time. Metode penelitian melibatkan konfigurasi dua jenis jaringan OSPF (single area dan multi area) di Cisco Packet Tracer dan pengumpulan data kinerja melalui simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OSPF multi area memiliki keunggulan dalam hal efisiensi penggunaan sumber daya jaringan dan manajemen routing dibandingkan dengan OSPF single area. Namun, OSPF single area lebih sederhana dalam hal konfigurasi dan pemeliharaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pilihan antara single area dan multi area OSPF harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik jaringan, seperti ukuran dan kompleksitas. Penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan wawasan praktis bagi perancang jaringan dalam memilih konfigurasi OSPF yang optimal. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengkaji dampak dari skala jaringan yang lebih besar dan kompleksitas topologi yang lebih beragam.
Strategi Media Sosial Marketing untuk Produsen Kerupuk Bawang Rejo Agung: Membangun Ekonomi dalam Bingkai Pancasila Anwar, Joni; Sumantri, Imam; Julia, Celsa; Khoerunisa, Arina Zahro
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 11 (2025): February
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susukan Village, Semarang Regency, has economic potential through the “Paguyuban Rejo Agung” onion cracker home industry in Ketanggen Hamlet. Although it has a positive impact on the village economy, product marketing is still limited to conventional methods (offline) due to a lack of understanding of digital marketing. Semarang State University (UNNES) KKN students GIAT 11 held digital marketing training for members of Paguyuban Rejo Agung. This training includes the use of digital platforms such as Shopee, TikTok, Instagram, and Facebook, as well as content editing applications such as CapCut and Canva. The training was carried out in three meetings, including application introduction, creative content creation, and hands-on practice. As a result, participants showed high enthusiasm and increased skills in digital marketing. This activity also reflects the values of the 4th principle of Pancasila, namely “People’s Republic led by the wisdom of wisdom in deliberation/representation,” where decisions are made through deliberation and mutual cooperation to reach a joint agreement for the advancement of the community’s economy. This training is expected to expand the reach of product marketing, increase production efficiency, and contribute to village economic growth.
Strategi Media Sosial Marketing untuk Produsen Kerupuk Bawang Rejo Agung: Membangun Ekonomi dalam Bingkai Pancasila Anwar, Joni; Sumantri, Imam; Julia, Celsa; Khoerunisa, Arina Zahro
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 11 (2025): February
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susukan Village, Semarang Regency, has economic potential through the “Paguyuban Rejo Agung” onion cracker home industry in Ketanggen Hamlet. Although it has a positive impact on the village economy, product marketing is still limited to conventional methods (offline) due to a lack of understanding of digital marketing. Semarang State University (UNNES) KKN students GIAT 11 held digital marketing training for members of Paguyuban Rejo Agung. This training includes the use of digital platforms such as Shopee, TikTok, Instagram, and Facebook, as well as content editing applications such as CapCut and Canva. The training was carried out in three meetings, including application introduction, creative content creation, and hands-on practice. As a result, participants showed high enthusiasm and increased skills in digital marketing. This activity also reflects the values of the 4th principle of Pancasila, namely “People’s Republic led by the wisdom of wisdom in deliberation/representation,” where decisions are made through deliberation and mutual cooperation to reach a joint agreement for the advancement of the community’s economy. This training is expected to expand the reach of product marketing, increase production efficiency, and contribute to village economic growth.
Komparasi Routing OSPF pada Single Area dan Multi Area Menggunakan Aplikasi Cisco Packet Tracer Yahya, Amelia; Erawan, Ardi; Supriatna, Didi; Luthfia, Ghaida Muthi; Anwar, Joni; Hastuti, Rina Dwi; Thoyyibah
Digital Transformation Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Periode Maret 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v4i1.4031

Abstract

Penelitian ini membahas perbandingan kinerja routing OSPF (Open Shortest Path First) pada single area dan multi area menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya efisiensi routing dalam jaringan komputer dan kebutuhan untuk memahami perbedaan kinerja antara single area dan multi area dalam OSPF. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan kinerja OSPF pada kedua skenario tersebut dengan menggunakan metrik seperti latency, throughput, dan convergence time. Metode penelitian melibatkan konfigurasi dua jenis jaringan OSPF (single area dan multi area) di Cisco Packet Tracer dan pengumpulan data kinerja melalui simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OSPF multi area memiliki keunggulan dalam hal efisiensi penggunaan sumber daya jaringan dan manajemen routing dibandingkan dengan OSPF single area. Namun, OSPF single area lebih sederhana dalam hal konfigurasi dan pemeliharaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pilihan antara single area dan multi area OSPF harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik jaringan, seperti ukuran dan kompleksitas. Penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan wawasan praktis bagi perancang jaringan dalam memilih konfigurasi OSPF yang optimal. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengkaji dampak dari skala jaringan yang lebih besar dan kompleksitas topologi yang lebih beragam.