Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA KEPEKAAN ISOLAT BAKTERI AEROB PADA RHINOSINUSITIS KRONIS Alvin Saputra; Nur Qamariah; Noor Muthmainah
Berkala Kedokteran Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.265 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v13i1.3446

Abstract

Abstract: Chronic rhinosinusitis is an inflammation of the sinus mucosa caused by viruses or bacteria. Needed research on antibiotic susceptibility of the bacteria that cause chronic rhinosinusitis targeted antibiotics. The purpose of this study was to determine the sensitivity of some selected antibiotics against bacteria of different causes of chronic rhinosinusitis at the Department of Otolaryngology Ulin General Hospital Banjarmasin. This is a descriptive study with cross-sectional approach using diffusion method of Kirby-Bauer zone of inhibition was then compared with standard antibiotics against bacterial antibiotic inhibition zone according to CLSI 2016. The sample in this study were all patients with chronic rhinosinusitis who come for treatment to the Department of Otolaryngology Ulin General Hospital and Moch. Ansari Saleh General Hospital Banjarmasin in the period from June to August 2016. Obtained from 12 samples, 6 samples of Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis 10 samples, 1 sample Eschirechia coli and 1 sample Bacillus sp. Staphylococcus aureus showed the highest sensitivity to antibiotics cefixime, cefuroxime, ciprofloxacin and clindamycin 66,6%, and the lowest amoxicillin clavulanate 50%. Staphylococcus epidermis showed the highest sensitivity to the antibiotic cefuroxime and clindamycin 100%, cefixime 50% and the lowest amoxicillin-clavulanate and cefuroxime 25%. Escherichia coli showed the highest sensitivity to the antibiotic amoxicillin-clavulanate and cefixime 100%, and the lowest cefuroxime, ciprofloxacin, and clindamycin 0%. Bacillus sp showed the highest sensitivity to the antibiotic cefuroxime, ciprofloxacin, and clindamycin 100% in the lowest 0% for amoxicillin and cefixime. Keywords : chronic rhinosinusitis, sensitivity test, antibiotics Abstrak: Rhinosinusitis kronis adalah peradangan pada mukosa sinus yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Perlu adanya penelitian tentang kepekaan antibiotik terhadap kuman penyebab rhinosinusitis kronis agar pemberian antibiotik tepat sasaran. Dengan demikian, tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepekaan beberapa antibiotik terpilih terhadap kuman penyabab rhinosinusitis kronis di Bagian THT RSUD Ulin dan RSUD Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan metode difusi Kirby-Bauer kemudian dibandingkan zona hambat antibiotik terhadap bakteri dengan standar zona hambat antibiotik menurut CLSI 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien rhinosinusitis kronis yang datang berobat ke Bagian THT RSUD Ulin dan RSUD Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada periode Juni - Agustus 2016. Dari 12 sampel didapatkan, 6 sampel Staphylococcus aureus, 4 sampel Staphylococcus epidermidis, 1 sampel Eschirechia coli dan 1 sampel Bacillus sp. Staphylococcus aureus menujukkan kepekaan tertinggi terhadap antibiotik sefiksim, sefuroksim, siprofloksasim, dan klindamisin sebesar 66,6% serta yang terendah yakni amoksisilin klavulanat sebesar 50%. Staphylococcus epidermidis menujukkan kepekaan tertinggi terhadap antibiotik sefuroksim dan klindamisin sebesar 100%, sefiksim 50% serta yang terendah amoksisilin klavulanat dan sefuroksim sebesar 25%. Eschirechia coli menunjukkan kepekaan tertinggi terhadap antibiotik amoksisilin klavulanat dan sefiksim 100% serta terendah sefuroksim, siprofloksasim dan klindamisin 0%. Bacillus sp menunjukkan kepekaan tertinggi terhadap antibiotik sefuroksim, siprofloksasim, dan klindamisin sebesar 100% serta terendah amoksisilin klavulanat dan sefiksim 0%. Kata-kata kunci : rhinosinusitis kronis, uji kepekaan, antibiotic
Literature Review: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Xena Asterina Susilo; Meitria Syahadatina Noor; Triawanti Triawanti; Farida Heriyani; Nur Qamariah
Homeostasis Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.759 KB)

Abstract

Abstract: Anemia in pregnant women has become an important factor in maternal mortality in Indonesia, especially when bleeding occurs during pregnancy or childbirth. Some literature shows a relationship between knowledge and attitudes with the incidence of anemia in pregnant women. In this literature review, an analysis of the relationship between the level of knowledge and attitudes and the incidence of anemia in pregnant women will be carried out. The review uses the narrative review method. Articles are obtained from keyword searches in the PubMed, Garuda, and Google Scholar databases with the publication range for 2010-2020 in Indonesian or English. A total of 18 articles were analyzed, there were 2,412 subjects of pregnant women studied from various countries. From the search results found 15 articles (83.3%) which indicated that there was a relationship between the level of knowledge and attitudes with the incidence of anemia in pregnant women and 3 (16.6%) articles which indicated that there was no relationship between the level of knowledge and attitudes with the incidence. anemia in pregnant women. The prevalence of anemia in pregnant women is more common in pregnant women who have low knowledge and bad attitudes. Keywords: Knowledge, Attitude, Anemia, Pregnant Women Abstrak: Anemia pada ibu hamil telah menjadi faktor penting dalam kematian ibu di Indonesia, terutama ketika terjadi perdarahan dalam masa kehamilan atau persalinan. Beberapa literatur menunjukkan adanya hubungan diantara pengetahuan dan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Dalam tinjauan literatur ini akan dilakukan analisis mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Tinjauan menggunakan metode narrative review. Artikel diperoleh dari pencarian kata kunci di database PubMed, Garuda, dan Google Scholar dengan rentang publikasi tahun 2010-2020 dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Sebanyak 18 artikel dianalisis, terdapat 2.412 subjek ibu hamil yang diteliti dari berbagai Negara. Dari hasil penelusuran ditemukan 15 artikel (83,3%) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan 3 (16,6%) artikel yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang memiliki pengetahuan rendah dan sikap yang buruk. Kata-kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Anemia, Ibu Hamil.
Literature Review: Perbedaan Kadar Hemoglobin dan LiLA Ibu Hamil di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan Daniar Agustini Husniah; Meitria Syahadatina Noor; Djallalluddin Djallalluddin; Nur Qamariah
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.097 KB)

Abstract

Abstract: Anemia and KEK are nutritional health problems that are still widely experienced by pregnant women around the world. Some literature shows variations in the incidence of anemia and KEK between rural and urban seats. This literature review will analyze the differences in hemoglobin and LiLA levels in rural and urban pregnant women. The method used narrative review, articles obtained using keyword search in several databases with a range of publications in 2010-2020 in Indonesian or English. Of the 14 articles analyzed, 9 articles (100%) discussing about pregnant women's anemia shows a difference. While 6 out of 7 articles (85.7%) which discussed about pregnant women's KEK showed a difference, while 1 article (14.3%) equal opportunities between rural and urban pregnant women. It is influenced by multifactorials such as age, education and knowledge, food variation, parity, socioeconomic, physical activity, to environmental sanitation of pregnant women.  Keywords: hemoglobin, MUAC, pregnant, rural, urban Abstrak: Anemia dan KEK merupakan masalah kesehatan gizi yang masih banyak dialami oleh ibu hamil di seluruh dunia. Beberapa literatur menunjukkan variasi kejadian anemia dan KEK antara peduduk pedesaan dan perkotaan. Tinjauan literatur ini akan menganalisis mengenai perbedaan kadar hemoglobin dan LiLA pada ibu hamil di pedesaan dan perkotaan. Metode yang digunakan narrative review, artikel didapat menggunakan pencarian kata kunci dibeberapa database dengan rentang publikasi tahun 2010-2020 dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Dari 14 artikel yang dianalisis, sebanyak 9 artikel (100%) membahas mengenai anemia ibu hamil menunjukkan adanya perbedaan. Sedangkan 6 dari 7 artikel (85.7%) yang membahas mengenai KEK ibu hamil menunjukkan adanya perbedaan, sedangkan 1 artikel (14.3%) menunjukkan peluang yang sama antara ibu hamil di pedesaan dan pekotaan. Hal tersebut dipengaruhi oleh multifaktorial seperti usia, pendidikan dan pengetahuan, variasi makanan, paritas, sosio ekonomi, aktivitas fisik, hingga sanitasi lingkungan ibu hamil. Kata-kata kunci: hemoglobin, LiLA, ibu hamil, pedesaan, perkotaan.
HUBUNGAN FREKUENSI DAN JUMLAH PENGGUNAAN COTTON BUD PADA TOILET TELINGA TERHADAP KELUHAN TELINGA BERDENGING BERDASARKAN NILAI Alfyonika Oktaviani Br Bukit; Nur Qamariah; Noor Muthmainah; Achmad Rofi’i; Siti Kaidah
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9974

Abstract

Menjaga kebersihan telinga sangat penting dilakukan. Cotton bud adalah alat yang paling sering digunakan. Penggunaan cotton bud dapat menyebabkan trauma di liang telinga sehingga mudah menimbulkan tanda radang yang menyebabkan keluhan telinga berdenging. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi dan jumlah penggunaan cotton bud pada toilet telinga terhadap keluhan telinga berdenging berdasarkan nilai VAS. Penelitian dilakukan dengan observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional. Hasilnya didapatkan frekuensi penggunaan cotton bud yang paling banyak adalah sering sebanyak 69,2%. Jumlah penggunaan cotton bud yang paling banyak adalah jumlah sedikit sebanyak 76,9%. Intensitas keluhan telinga berdenging yang paling banyak adalah ringan. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square Fisher Exact Test. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna, baik pada variabel frekuensi penggunaan cotton bud dengan keluhan telinga berdenging berdasarkan nilai VAS (p value=1,00), maupun pada analisis hubungan jumlah cotton bud dengan keluhan telinga berdenging berdasarkan nilai VAS (p value=1,00).