This Author published in this journals
All Journal JURNAL CURERE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 DOLOKSANGGUL Situmeang, Hokkop Tua; Purba, Rugun Nisa; Siringo-ringo, Anna Dewi; Parhusip, Mega Sonata; Simamora, Marlina
JURNAL CURERE Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i2.1078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan peserta dengan didik yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila, sekolah dapat membuat berbagai program yang didalamnya mengimplementasikan profil pelajar Pancasila. profil pelajar Pancasila dapat diimplementasikan dalam program intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler dan budaya sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu mengembangkan kurikulum pendidikan karakter melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Berdasarkan tulisan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang manejemen kurikulum pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Doloksanggul.Studi ini dimasukan untuk menjawab permasalahan;Bagaimana sistem manajemen kurikulum Pendidikan Karakter di SMP Negeri 2 Doloksanggul? Bagaimanakah bentuk pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Doloksanggul?Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  lapangan. Datanya diperoleh dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Kajian ini mempunyai empat tahap yang pertama tahap perencanaan dalam perencanaan bahwa SMP Negeri 2 Doloksanggul sudah melakukan perencanaan kurikulum dengan matang, mulai dari menentukan visi misi dan tujuan sekolah untuk dapat menentukan tujuan kurikulum. kedua tahap pelaksnaan meliputi tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan isi dan kegiatan penutup . sebelum masuk ketahap pendahuluan pelaksanaan, peserta didik melaksanakan ibadah setelah itu guru mulai pembelajaran dengan warmer, pre teach, scene setting. Kemudian masuk kegiatan inti. Terakhir adalah kegiatan penutup yang meliputi penguatan  dan timbal balik dari kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Kesimpulan diatas Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Doloksanggul  dari perencanaan pengorganisasian pelaksanaan sudah dilaksanakan dengan  baik dilaksanakan dengan baik diterima oleh semua warga sekolah termasuk peserta didik dan orang tua siswa.
MENDESAIN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PENGIKAT SOLIDARITAS PERBEDAAN AGAMA DI SMP NEGERI 4 DOLOKSANGGUL Situmeang, Hokkop Tua; Siringoringo, Anna Dewi; Purba, Rugun Nisba
JURNAL CURERE Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i2.1086

Abstract

Indonesia merupakan masyarakat majemuk di dunia. Secara topografis berupa Negara kepulauan yang terdiri dari sejumlah pulau besar dan ribuan pulau kecil, tetapi lebih dari itu berupa komunitas-komunitas manusia dengan ratusan kearifan lokal dalam berbagai etnis yang ada. Keberagaman etnis yang multikultural dan pluralistik yang menampung berbagai perbedaan agama, budaya, etnis,dan ideologi. Perbedaan agama menjadi tantangan dalam menjaga persatuan antar masyarakat sehingga tidak terjadi perpecahan dimasyarakat. Agar persatuan tetap terjaga maka dibutuhkan solidaritas yang kuat didalam kehidupan masyarakat yang berbeda agama. Menurut Durkheim (Scott, 2010: 268) Solidaritas menjadi bagian yang penting dalam hubungan antara individu dengan masyarakat. Adanya perbedaan agama dapat disatukan dengan mendesain kearifan lokal, di Kabupaten Humbang Hasundutan perbedaan agama dapat disatukan melalui kearifan lokal yang ada seperti adanya marga dan tarombo (silsilah), Partuturan (hubungan dan panggilan), Dalihan natolu ( Marhulahula, mardongan tubu, Marboru), dan bahasa batak.Kata Kunci: Kearifan lokal, Perbedaan Agama, Solidaritas.AbstractIndonesia is a plural society in the world. Topographically, it is an archipelagic country consisting of a number of large islands and thousands of small islands, but more than that it is in the form of human communities with hundreds of local wisdoms in various ethnic groups. Multicultural and pluralistic ethnic diversity that accommodates various differences in religion, culture, ethnicity and ideology. Religious differences are a challenge in maintaining unity between communities so that divisions do not occur in society. In order to maintain unity, strong solidarity is needed in the life of people of different religions. According to Durkheim (Scott, 2010: 268) Solidarity is an important part of the relationship between individuals and society. The existence of religious differences can be united by designing local wisdom, in Humbang Hasundutan Regency religious differences can be united through existing local wisdom such as the existence of clans and tarombo (genealogy), Partuturan (relationships and calling), Dalihan natolu (Marhulahula, mardongan tubu, Marboru), and Batak language.Keywords: Local wisdom, Religious Differences, Solidarity.
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN MUTU PENDIDIKAN SMA NEGERI SE-KECAMATAN DOLOKSANGGUL Situmeang, Hokkop Tua; Samosir, Lustani; Ariawan, Sandy; Simanjuntak, Wilson; Sihombing, Elsina
JURNAL CURERE Vol 8, No 1 (2024): Vol 8, No 1 Tahun 2024 : (Jurnal Curere)
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v8i1.1357

Abstract

Latarbelakang penelitian ini adalah rendahnya mutu pendidikan SMA Negeri se-Kecamatan Doloksanggul dimana masih banyak siswa/siswi yang tidak masuk perguruan tinggi negeri. Hipotesa dalam penelitian ini yakni: 1) Terdapat hubungan yang positif komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan mutu pendidikan SMA Negeri sekecamatan Doloksanggul; 2) Terdapat hubungan yang positif motivasi kerja guru dengan mutu pendidikan di SMA Negeri se-kecamatan Doloksanggul; 3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan komunikasi interpersonal kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan mutu pendidikan SMA Negeri se-kecamatan Doloksannggul. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan statistik deskriptif, penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri seKecamatan Doloksanggul dengan populasi sebanyak 97 orang guru yang juga merupakan sampel dari penelitian. Dari hasil analisis data yaitu: a) uji hipotesa X1 dengan Y secara parsial diperoleh rhitung sebesar 0,944 > dari rtabel sebesar 0,1996 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima yaitu terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan mutu pendidikan SMA Negeri se-Kecamatan Doloksanggul; b) uji hipotesis X2 terhadap Y secara parsial diperoleh rhitung sebesar 0,840 > dari rtabel sebesar 0,1996 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima yang artinya terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat motivasi kerja guru dengan variabel mutu pendidikan SMA Negeri se-Kecamatan Doloksanggul; c) uji hipotesis X1 dan X2 secara simultan dengan Y diperoleh rhitung sebesar 0.979 > dari rtabel sebesar 0,1996 artinya terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat komunikasi interpersonal kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara simultan dengan mutu pendidikan SMA Negeri seKecamatan Doloksanggul.