Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi, Simulasi dan Demonstrasi Cuci Tangan Pakai Sabun dan Menyikat Gigi pada Siswa Sekolah Dasar Taufiq, Said; Agustina, Fitriani; Fauzi, M Jamil; Yusnidaryani, Yusnidaryani
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v7i1.704

Abstract

Hygiene and health issues in school-age children are still a concern for health workers, due to low awareness of washing hands with soap and brushing teeth. One of the efforts that can be done is education, simulation and demonstration of the practice of washing hands with soap and brushing teeth properly. Community service activities aim to increase students' knowledge and the formation of clean and healthy living behaviors, especially the behavior of washing hands with soap and brushing the teeth of students at SDN 5 Pirak Timu, North Aceh Regency. The place for the service is Public Elementary School 5 Pirak Timu, North Aceh Regency from August 24 to 27, 2022. The target is students in grades IV to VI with a total of 48 people. Implementation of activities in the form of education about hand washing with soap and brushing teeth followed by simulations and demonstrations of washing hands with soap and brushing teeth properly. Assessment of students' knowledge and skills is carried out before and after being given and demonstrations. The materials used in the implementation of the activities are modules, leaflets and posters. The result achieved was an increasing the knowledge of the target audience about washing hands with soap and brushing teeth. The skills of washing hands with soap and brushing teeth also improved after the simulation and demonstration were carried out. In conclusion. The result achieved is increasing the knowledge of the target audience about washing hands with soap and brushing teeth
Edukasi Pemberian Makanan Tambahan pada Baduta Stunting dengan Menggunakan Daun Kelor di Puskesmas Syamtalira Aron Yusnidaryani, Yusnidaryani; Marlina, Marlina; Agustina, Fitriani
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i2.16

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian prioritas pemerintah Indonesia. Aceh masih menjadi daerah lokus stunting, walaupun ditemukan adanya penurunkan signifikan prevalensi stunting sebesar 33,2 % pada tahun 2021. Daun kelor menjadi salah satu alternatif yang terbukti dapat meningkatkan berat badan dan tinggi badan baduta stunting. Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Edukasi pemberian makanan tambahan pada baduta stunting dalam upaya perbaikan gizi dan peningkatan berat badan dan tinggi badan dengan menggunakan daun kelor, serta meningkatkan ketrampilan tantang pembuatan biskuit makanan tambahan dengan menggunakan daun kelor. Khalayak sasaran Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah ibu yang mempunyai baduta stunting yang berada di kemukiman Syamtaraila Aron berjumlah 20 orang. Metode yang akan digunakan edukasi pemberian makanan tambahan dengan menggunakan daun kelor dan mendemontrasikan cara pembuatan biskuit makanan tambahan dengan tepung daun kelor. Hasil kegiatan adanya peningkatan pengetahuan sebanyak 76 %, perubahan pola asuh Makan dengan olahan makanan dasar dari daun kelor serta keterampilan ibu-ibu demonstrasikan pembuatan biskuit/makanan tambahan yang ditambahkan tepung daun kelor sebanyak 75 %.. Pemanfaat daun kelor untuk meningkatkan status gizi anak stunting perlu adanya kreatifitas pengolahan berbagai makanan tambahan.
BISKUIT FORMULASI DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DAN IKAN KEMBUNG (RASTRELLIGER BRACHYSOMA) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN BAYI DUA TAHUN DENGAN STUNTING Yusnidaryani, Yusnidaryani; Marlina, Marlina; Agustina, Fitriani
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 2 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i2.187

Abstract

Stunting is a major child health problem in Indonesia. Aceh is a province that is still a locus for stunting. Even though at the end of 2021 the prevalence of stunting in Aceh decreased significantly, the government is still trying to overcome it. Moringa leaves and mackerel are believed to have high benefits for the growth and development process of children. This study aims to identify the effect of biscuits from a formulation of moringa leaf flour (Moringa Oleifera) and mackerel (Rastrelliger Brachysoma) on increasing body weight and height in stunting clowns. This type of research is a quasi-experiment with a one group pre-test and post-test design. The variables used were the formulation of Moringa leaf flour and mackerel into biscuits, and anthropometric data in the form of weight and height of a two-year-old baby. The sample was 45 babies with stunting. Data analysis used t dependent with a significant degree of p value < 0.05. The research results showed that the average increase in body weight was 1.7 ± 0.53 and the average increase in height was 9.71 ± 4.01, the results of the bivariate test showed that biscuits formulated with Moringa leaves and puffed fish had a significant effect on weight gain with a p-value of 0.001 (<0.05) and increase in height. with a p-value of 0.000 (<0.05). In conclusion, there was a significant increase in body weight and height of stunted clowns who received biscuits formulated with moringa leaf flour and mackerel. Abstrak Stunting masih menjadi masalah utama kesehatan anak di Indonesia. Aceh merupakan provinsi yang masih menjadi locus stunting. Walaupun pada akhrir tahun 2021 prevalensi stunting di Aceh menurun secara signifikan, pemerintah tetap berupaya untuk mengatasinya. Daun kelor dan ikan kembung dipercaya memiliki manfaat yang tinggi untuk proses tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan Untuk mengidentifikasi pengaruh biskuit dari formulasi tepung daun kelor (Moringa Oleifera) dan ikan kembung (Rastrelliger Brachysoma) terhadap peningkatan berat badan dan tinggi badan pada baduta stunting. Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment dengan desain one group pre test dan post test. Variabel yang digunakan adalah formulasi tepung daun kelor dan ikan kembung menjadi biskuit, dan data antoropometri berupa berat badan serta tinggi badan bayi dua tahun. Sampel adalah bayi dua tahun dengan stunting berjumlah 45 baduta. Analisis data menggunakan t dependent dengan derajat signifikan p value < 0.05. Hasil penelitian rerata peningkatan berat badan 1.7 ±0.53 dan rerata peningkatan tinggi badan 9.71 ±4.01, hasil uji bivariat bahwa biskuit formulasi daun kelor dan ikan gembung ada pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan berat badan dengan p-value 0.001 (<0.05) dan kenaikan tinggi badan dengan p-value 0.000 (<0.05). Kesimpulan, terdapat peningkatan berat badan dan tinggi badan baduta stunting secara signifikan yang mendapatkan biskuit formulasi tepung daun kelor dan ikan kembung.
Efektifitas Pembelajaran Student-Centered Learning (Scl) Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievement Dicision Dan Self-Directed Learning Pada Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Pada Prodi Keperawatan Aceh Utara Poltekkes Kemenkes Aceh Tahun 2023 Marlina, Marlina; Yusnidaryani, Yusnidaryani; Taufik, Said; Sari, Yuli Sartika
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.48972

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran mahasiswa DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh pada Matakuliah Kesehatan reproduksi dilaknkan dengan proses belajar yang bertumpu pada aktivitas belajar mahasiswa (Student Centered Learning - SCL). Alternatif upaya perbaikan mutu pembelajaran diatas berdasarkan hasil diskusi tim dan telaah literature adalah dua methode yang yang efektif dalam upaya meningkatan hasil belajar yaitu melalui pembelajaran SCL dengan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Self-Directed Learning (SDL). ). Model pembelajaran STAD dipilih relevansi, pendekatan kooperatif sangat fleksibel diterapkan pada hampir semua mata kuliah dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa memecah masalah secara tim. Self-Directed Learning dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, prestasi dan pengembangan individu yang diawali dengan inisiatif sendiri menggunakan perencanaan belajar sendiri dan dilakukan sendiri, menyadari kebutuhan belajar sendiri dalam mencapai tujuan belajar dengan cara membuat strategi belajar sendiri serta penilaian hasil belajar sendiri. Kedua metode ini efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Desain penelitian ini adalah classroom action riset dengan Concecutive Sampling. Jumlah responden yang dilibatkan 68 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar tilik dan form evaluasi dari hasil ujian dan aktivitas mahasiswa. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai maret 2023. Analisis data menggunakan t tes dengan interval kepercayaan 95%. Penelitian ini melihat efektifitas metode pembelajran STAD dan SDL terhadap nilai akhir mahasiswa Hasil penelitian diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Luaran penelitian ini minimal memperoleh HAKI Modul Pembelajaran dan Publikasi Ilmiah yang dimuat di jurnal terakreditasi Dikti peringkat Sinta 4-6. Tingkat Kesiapterapan Teknologi penelitian ini adalah dua.
PENDIDIKAN SEKSUALITAS PADA REMAJA DI SMAN 1 BLANG JREUN KECAMATAN TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA Us, Hafsah; Elvieta, Elvieta; Yusnidaryani, Yusnidaryani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.27537

Abstract

Pendidikan seksual adalah topik yang penting dan relevan dalam konteks pendidikan remaja. Pada masa remaja, siswa mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan, serta mulai menjelajahi dan mengembangkan identitas seksual mereka. Oleh karena itu, penting bagi siswa SMA untuk mendapatkan pendidikan seksual yang komprehensif dan terinformasi.Pendidikan seksualitas memberikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai kepada anak-anak dan remaja untuk melindungi kesehatan mereka, mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghormati, membuat pilihan yang bertanggung jawab, memahami dan melindungi hak-hak orang lain. Selain itu, pendidikan seksualitas juga membantu mereka mempersiapkan dan mengelola perubahan fisik dan emosional seiring pertumbuhan mereka, termasuk selama masa pubertas dan remaja, sambil mengajari mereka tentang rasa hormat, persetujuan, dan tempat yang tepat untuk mencari bantuan jika diperlukan. Hal ini pada gilirannya mengurangi risiko kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perilaku Anak (KPPPA) dan Komnas Perempuan menunjukkan adanya kasus kekerasan seksual yang masih tinggi di Indonesia. Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mencatat adanya kasus kekerasan dan pelecehan seksual di dunia pendidikan. Menurut Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, pendidikan seksual pada anak sangat penting untuk mencegah kekerasan dan pelecehan seksual di masa depan. Hal ini disebabkan oleh minimnya informasi mengenai pendidikan seksual sejak dini yang dapat menyebabkan efek negatif. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul "Pendidikan Seksualitas Pada Remaja di SMAN 1 Blang Jruen Tanah Luas Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara". Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menganalisis kondisi pendidikan seksualitas remaja di SMAN 1 Blang Jruen, termasuk tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terkait seksualitas, serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja tentang anatomi tubuh, fungsi reproduksi, kesehatan reproduksi, kontrasepsi, perlindungan diri, dan tanggung jawab dalam hubungan seksual.
Comparison of Conventional and Modern Wound Care in Post-Section Wounds at Cut Mutia Hospital, North Aceh Regency in 2023 Yusnidaryani, Yusnidaryani; Taufiq, Said; Fauzi, M. Jamil
Jurnal Health Sains Vol. 5 No. 5 (2024): Journal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v5i5.1284

Abstract

The World Health Organization (WHO) sets the average cesarean sections (CS) standard at 5-15% per 1000 births. However, cesarean section rates in private hospitals exceed 30%, compared to 11% in government hospitals. This study investigates the prevalence and complications of surgical wound infections post-cesarean section and the effectiveness of modern wound dressing techniques in reducing these infections. Data analysis reveals cesarean wound infections occur during hospitalization (27%), re-admission (1%), and post-discharge (71%). Surgical wound infections (SWI) significantly increase morbidity, treatment duration, and healthcare costs, with a direct death rate ranging from 3% to 75% globally. The study evaluated modern wound dressings adhering to "moist wound healing" principles, such as hydrocolloids, alginate, and foam, which maintain a moist environment to enhance epithelial cell proliferation, accelerate wound healing, and reduce scarring. Findings indicate that moist wound dressings significantly improve healing outcomes, promoting epithelialization and collagen synthesis, with techniques showing a 30-50% increase in epithelialization and a 2-5 times faster re-epithelialization rate. These results highlight the need for adopting advanced wound care techniques to reduce surgical wound infections and improve patient recovery post-cesarean section. The study implies that healthcare providers should integrate modern wound care practices to enhance maternal health outcomes globally.