Background: Diabetes mellitus (DM) is the sixth leading cause of death in the world with a significant increase in the number of cases over the past decade, and has an impact on decreasing life expectancy, increasing morbidity, and decreasing quality of life. Diabetes is an incurable disease and can only be controlled through management through four pillars, namely education, diet, exercise, and medication. Purpose: To provide knowledge about the control and management of type 2 diabetes mellitus.. Method: This community service activity was carried out in Tanoh Anou Village, Idi Rayeuk Health Center UPTD working area on May 19, 2025. The implementing team was from prolanis nurses at the UPTD Health Center located in Idi Rayeuk City. This activity was attended by 25 participants and cadres of Tanoh Anou Village. The team provided questionnaire sheets to participants with assistance to fill out questions/statements related to diabetes mellitus according to their conditions and experiences as initial data in measuring the level of knowledge of diabetes mellitus management (pre-test). Furthermore, the team provided material presentation using the lecture method to explain the four pillars of type 2 diabetes mellitus management. Conducting interactive discussions and re-testing participants by distributing questionnaires to measure the increase in participants' abilities and knowledge about type 2 diabetes mellitus management (post-test). Results: The average age of respondents was 56.5 years and most were in the age range of 46-55 years, namely 10 (40.0%) and all respondents were female, namely 25 (100.0%). While the level of education of the respondents was mostly junior high school, namely 17 (68.0%) and the majority of respondents' employment status was not as farmers or fishermen, namely 16 (64.0%). Meanwhile, the marital status of the respondents was mostly married, namely 19 (76.0%) and the majority of respondents had suffered from DM ≥4 years, namely 22 (88.0%). Based on pre-test and post-test data, there was an increase in knowledge about the management of type 2 diabetes mellitus in the participants. By increasing knowledge and understanding of the 4 pillars of diabetes mellitus management, it provides changes in nursing care and the risk of complications that can arise from diabetes mellitus. Conclusion: With increasing knowledge and understanding of the 4 pillars of diabetes mellitus management, it has a positive impact on participants regarding complications that can arise from diabetes mellitus. This community service also provides benefits with increasing experience and knowledge about the 4 Pillars of Diabetes Mellitus Management. Suggestion: It is hoped that health education activities related to degenerative diseases that often occur in the community can be carried out as often as possible so that they provide benefits to the entire community of Tanoh-Anou Village. Keywords: Diabetes mellitus; Education; Four pillars; Nursing management Pendahuluan: Penyakit diabetes melitus (DM) adalah penyebab kematian keenam di dunia dengan peningkatan jumlah kasus yang signifikan selama satu dekade terakhir, dan berdampak pada penurunan harapan hidup, peningkatan angka kesakitan, dan penurunan kualitas hidup. Penyakit diabetes adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan melalui penatalaksanaan melalui empat pilar yaitu edukasi, pengaturan pola makan, olahraga, dan pengobatan. Tujuan: Untuk memberikan pengetahuan tentang pengendalian dan pengelolaan penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tanoh Anou Wilayah kerja UPTD Puskesmas Idi Rayeuk pada tanggal 19 Mei 2025. Tim pelaksana dari perawat prolanis pada UPTD Puskesmas yang berlokasi di Kota Idi Rayeuk. Kegiatan ini dikuti oleh 25 peserta dan kader Desa Tanoh Anou. Tim memberikan lembar kuesioner kepada peserta dengan pendampingan untuk mengisi pertanyaan/pernyataan terkait diabetes melitus sesuai kondisi dan pengalamannya sebagai data awal dalam mengukur tingkat pengetahuan penatalaksanaan diabetes melitus (pre-test). Selanjutnya, tim memberikan pemaparan materi dengan metode ceramah untuk menjelaskan mengenai empat pilar pengelolaan diabetes mellitus tipe 2. Melakukan diskusi interaktif dan melakukan uji ulang kepada peserta dengan membagikan kuesioner untuk mengukur peningkatan kemampuan dan pengetahuan peserta tentang penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2 (post-test). Hasil: Mendapatkan rata-rata usia responden adalah 56.5 tahun dan sebagian besar di rentang usia 46-55 tahun yaitu sebanyak 10 (40.0%) dan semua responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 25 (100.0%). Sedangkan tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMP yaitu sebanyak 17 (68.0%) dan mayoritas status pekerjaan responden bukan sebagai petani atau nelayan yaitu sebanyak 16 (64.0%). Sedangkan, status pernikahan responden sebagian besar adalah menikah sebanyak 19 (76.0%) dan mayoritas responden sudah menderita DM ≥4 tahun sebanyak 22 (88.0%). Berdasarkan data pre-test dan post-test, terdapat peningkatan pengetahuan tentang penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2 pada para peserta. Dengan meningkatnya pengetahuan dan memahami tentang 4 pilar penatalaksanaan diabetes melitus memberikan tindakan perubahan dalam asuhan keperawatan dan risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit diabetes melitus. Simpulan: Dengan meningkatnya pengetahuan dan memahami tentang 4 pilar penatalaksanaan diabetes melitus memberikan dampak positif kepada peserta terhadap komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit diabetes melitus. Pengabdian kepada masyarakat ini juga memberikan manfaat dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan tentang 4 Pilar Penatalaksanaan Diabetes Melitus. Saran: Diharapkan kegiatan penyuluhan kesehatan terkait penyakit degeneratif yang sering terjadi di masyarakat dapat dilaksanakan sesering mungkin sehingga memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Desa Tanoh-Anou.