Background: Type II diabetes mellitus is a global health problem with a steadily increasing incidence, particularly in developing countries. Low patient knowledge contributes to poor disease prevention and management. Purpose: To analyze the relationship between patient knowledge levels and the incidence of type II diabetes mellitus. Method: This study used a descriptive design with a cross-sectional approach, conducted at North Aceh Hospital from February to May 2025. The sample consisted of 93 respondents selected through simple random sampling from a population of 1,296. Knowledge was measured using the DKQ-24 instrument, while diabetes status was determined by blood glucose levels. The correlation analysis was performed using the chi-square test. Results: The majority of respondents were female, aged 40–65, had secondary education, and worked as traders. Most respondents had low levels of knowledge, and most had diabetes. Statistical tests showed a significant association between knowledge level and the incidence of type II diabetes mellitus (p = 0.001; α = 0.01). Conclusion: Patient knowledge is crucial in preventing and controlling type 2 diabetes mellitus. Targeted, simple, and socio-culturally appropriate health education interventions should be prioritized, particularly in high-risk groups, to promote healthy behaviors and reduce the incidence of diabetes. Keywords: Diabetes Incidence; Health Education; Patient Knowledge; Type 2 Diabetes Mellitus. Pendahuluan: Diabetes melitus tipe II merupakan salah satu masalah kesehatan global dengan angka kejadian yang terus meningkat, terutama di negara berkembang. Rendahnya tingkat pengetahuan pasien berkontribusi pada rendahnya pencegahan dan pengelolaan penyakit. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kejadian diabetes melitus tipe II. Metode: Penelitian menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan potong lintang, dilaksanakan di Rumah Sakit Aceh Utara pada periode Februari-Mei 2025. Sampel terdiri dari 93 responden yang dipilih melalui teknik simple random sampling dari 1.296 populasi. Variabel pengetahuan diukur dengan instrumen DKQ-24, sedangkan status diabetes diperoleh melalui pemeriksaan kadar glukosa darah. Analisis hubungan dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil: Mayoritas responden berusia 40–65 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan menengah, dan berprofesi sebagai pedagang. Tingkat pengetahuan sebagian besar responden berada pada kategori rendah, dan sebagian besar mengalami diabetes. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diabetes melitus tipe II (p = 0.001; α = 0.01). Simpulan: Pengetahuan pasien berperan penting dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus tipe II. Intervensi edukasi kesehatan yang terarah, sederhana, dan sesuai dengan latar belakang sosial serta budaya pasien perlu diprioritaskan, khususnya pada kelompok berisiko tinggi, untuk meningkatkan perilaku sehat dan menekan angka kejadian diabetes. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe II; Edukasi Kesehatan; Kejadian Diabetes; Pengetahuan Pasien.