Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Keterampilan Bertanya (Questoning Skill) Guru Sekolah Dasar pada Pembelajaran IPA Masyhudah, Musfiroh Suci; Desstya, Anatri
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 6 : Al Qalam (November 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i6.2807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan a)Keterampilan bertanya guru (questioning skill), b) Kendala dan solusi yang dihadapi guru. Penelitian ini dilakukan di MI Kliwonan dengan melibatkan 1 guru dan siswa kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Pengumpulan data melalui kegiatan observasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis  Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan verifikasi.Uji Keabsahan data yang digunakan yaitu Uji Kredibilitas dengan Triangulasi Teknik yaitu mengukur hasil yang diperoleh melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa a)kemampuan bertanya guru kategori Baik dengan  skor 32 dari 44. Keterampilan bertanya guru dalam bertanya dasar ditandai dengan mengajukan pertanyaan secara singkat dan jelas,memberikan referensi, memusatkan pertanyaan, pemindahan pertanyaan,penyebaran pertanyan. Keterampilan bertanya lanjut ditandai dengan perubahan bimbingan tingkat kognitif, susunan pertanyaan dari pertanyaan yang rendah sampai yang tinggi,penggunaan  pertanyaan lacakan. b) kendala guru dalam menerapkan keterampilan bertanya kepada siswa, guru masih terkendala yaitu tidak memberi arahan lebih lanjut mengenai pertanyaan yang telah dibuat kepada siswa dan tidak memberi konfirmasi jawaban kepada siswa, solusinya yaitu guru mengevaluasi diri setelah selesai pembelajaran sehingga kedepannya dapat diperbaiki. Partisipasi siswa dalam pembelajaran kurang,Solusinya guru bisa memberi reward kepada mereka yang berani menjawab pertanyaan maupun bertanya.dalam penelitian ini kemampuan guru dalam bertanya sudah baik. Implementasi keterampilan bertanya bisa lebih di terapkan oleh guru dalam pembelajaran sehingga interaksi dengan siswa akan lebih intens  yang pada akhirnya pemahaman materi lebih mudah.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan a)Keterampilan bertanya guru (questioning skill), b) Kendala dan solusi yang dihadapi guru. Penelitian ini dilakukan di MI Kliwonan dengan melibatkan 1 guru dan siswa kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Pengumpulan data melalui kegiatan observasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis  Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan verifikasi.Uji Keabsahan data yang digunakan yaitu Uji Kredibilitas dengan Triangulasi Teknik yaitu mengukur hasil yang diperoleh melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa a)kemampuan bertanya guru kategori Baik dengan  skor 32 dari 44. Keterampilan bertanya guru dalam bertanya dasar ditandai dengan mengajukan pertanyaan secara singkat dan jelas,memberikan referensi, memusatkan pertanyaan, pemindahan pertanyaan,penyebaran pertanyan. Keterampilan bertanya lanjut ditandai dengan perubahan bimbingan tingkat kognitif, susunan pertanyaan dari pertanyaan yang rendah sampai yang tinggi,penggunaan  pertanyaan lacakan. b) kendala guru dalam menerapkan keterampilan bertanya kepada siswa, guru masih terkendala yaitu tidak memberi arahan lebih lanjut mengenai pertanyaan yang telah dibuat kepada siswa dan tidak memberi konfirmasi jawaban kepada siswa, solusinya yaitu guru mengevaluasi diri setelah selesai pembelajaran sehingga kedepannya dapat diperbaiki. Partisipasi siswa dalam pembelajaran kurang,Solusinya guru bisa memberi reward kepada mereka yang berani menjawab pertanyaan maupun bertanya.dalam penelitian ini kemampuan guru dalam bertanya sudah baik. Implementasi keterampilan bertanya bisa lebih di terapkan oleh guru dalam pembelajaran sehingga interaksi dengan siswa akan lebih intens  yang pada akhirnya pemahaman materi lebih mudah.
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Masyhudah, Musfiroh Suci; Widyasari, Choiriyah
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 5 No. 4 (2024): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v5i4.655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika volume kubus dan balok melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 8 Jagalan. Dalam penelitian ini, dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melibatkan subjek peserta didik kelas V di SD Muhammadiyah 8 Jagalan, Surakarta. Metode pengumpulan data mencakup observasi, dan Tes, dengan analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Desain penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas V. Dalam pembelajaran matematika diperoleh target keberhasilan sebesar 33,33% dengan Indikator peserta didik tuntas. Sedangkan 66,66% untuk peserta didik tidak tuntas. Namun setelah pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, bahwa pada siklus 1 dan siklus II diperoleh data bahwa hasil belajar peserta didik meningkat. Siklus 1 memperoleh target keberhasilan sebesar 81,48% dengan Indikator peserta didik tuntas. Sedangkan 18,52% untuk peserta didik tidak tuntas. Pada indikator siklus II target keberhasilan sebesar 92,59% dengan Indikator peserta didik tuntas. Sedangkan 7,41% untuk peserta didik tidak tuntas.