Anita Sari, Lisa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan, Kedekatan Ibu dan Pola Asuh Terhadap Kesiapan Remaja Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) di SMP Negeri 04, 06, dan 17 Kota Jambi Meinarisa, Meinarisa; Anita Sari, Lisa; Mardiantika, Bella
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 2 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.416 KB) | DOI: 10.22437/jini.v2i2.15572

Abstract

Young women who experience menarche often feel confused and sad. Adolescents who are not ready to face menarche will have a desire to refuse, they will feel menstruation as something cruel and threatening, this situation can continue in a more negative direction. SMP did not dare talk to his parents when experienced menarche. This research is a quantitative research with cross sectional design which aims to determine the relationship between knowledge, closeness of mother and child to the readiness of adolescents to face first menstruation ( menarche ) in SMP Negeri 04, 06 and 17 Jambi City. Population of 172 people with a sample size of 119 people, the sampling technique is proportional random sampling technique. The data was obtained by using a questionnaire for SMPN 04 and 0 6 students and google form on the SPN 17 student. Data were analyzed univariate and bivariate using the Chi-Square test. The results show that s ebanyak 45 (37,8 %) respondents have less knowledge, 71 (59,7 %) closeness to the mother well, 52 (43,7 %) mothers parenting is democratic, as many as 62 (52,1 %) said they were ready to face the first menstruation (menarche). The results of the test statisti k showed no significant relationship between knowledge ( p-value 0,001) , the proximity of the mother ( p-value 0,003 ) and the pattern of parenting (p-value 0,007) with the readiness of teenagers face first menstruation (menarche) in SMP Negeri 04, 06, and 17 Jambi City. It is expected that the schools work together with teachers BK to do counseling as scheduled and periodical about menstruation first (menarche) to increase the knowledge of adolescent and do consul about health reproduction in adolescents at school. Abstrak Remaja putri yang mengalami menarche sering merasakan kebingungan dan kesedihan.Remaja yang belum siap menghadapi menarche akan timbul keinginan untuk menolak, mereka akan merasa haid sebagai sesuatu yang kejam dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut ke arah yang lebih negatif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kedekatan ibu dan anak terhadap kesiapan remaja menghadapi menstruasi pertama (menarche) di SMP Negeri 04, 06 dan 17 Kota Jambi. Populasi sebanyak 172 orang dengan jumlah sampel sebanyak 119 orang, teknik pengambilan sampel dengan teknik proporsional random sampling.. Data diperoleh dengan cara menggunakan kuesioner pada siswi SMPN 04 dan 0 6 dan google form pada siswi SPN 17. Data dianalisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 45 (37,8%) responden mempunyai pengetahuan yang kurang, sebanyak 71 (59,7%) kedekatan dengan ibu baik, sebanyak 52 (43,7%) pola asuh ibu adalah demokratis, sebanyak 62 (52,1%) mengatakaan siap menghadapi menstruasi pertama (menarche). Hasil uji statistic menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p-value 0,001), kedekatan ibu (p-value 0,003) dan pola asuh (p-value 0,007) dengan dengan kesiapan remaja menghadapi menstruasi pertama (menarche) di SMP Negeri 04, 06, dan 17  Kota Jambi. Diharapkan agar pihak sekolah bekerja sama dengan guru BK untuk melakukan penyuluhan secara terjadwal dan berkala tentang menstruasi pertama (menarche) untuk meningkatakan pengetahuan remaja serta melakukan konsul tentang kesehatan reproduksi pada remaja di sekolah. Kata kunci: pengetahuan, kedekatan ibu, pola asuh, dan menarche.
Interaksi Sosial pada Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga Anita Sari, Lisa
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 2 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.394 KB) | DOI: 10.22437/jini.v2i2.15575

Abstract

In 2025 projected the number of elderly people amount 14.9% and in 2030 reach 16.4%. The thing that become problems in the elderly likes decreasing in physical and psychological beside decline in social interaction function. Social interaction in the elderly is very important. Elderly who often alone so that, they less interaction can cause them to feel isolated, to feel that they are no longer useful. The purpose of this study was to identify how the social interaction in the elderly with their families. This research is an analytical descriptive that will provide an overview of the social interactions in the elderly. The number of samples is 120 elderly who are in the working area of Puskesmas ​​Paal V Kota Jambi by using accidental sampling technique. Data collection was done by using a questionnaire. Data analysis in this study was carried out using univariate analysis. Based on the results of the study, the elderly who were in the working area of ​​the Puskesmas Paal V were obtained as many as 65 respondents (54.2%) had low social interactions, this was influenced by physical conditions that resulted in them rarely leaving the house, while their children were busy working and back home in the afternoon. The elderly at risk of mental problems, so it is hoped that family members and health workers can modify the daily activities of the elderly so that the elderly continue to have activities, so that social interactions continue to run well. Abstrak Ditahun 2025 diproyeksikan bahwa jumlah lansia sebanyak 14.9% dan ditahun 2030 akan mencapai 16.4%. Hal yang seringkali menjadi permasalahan pada lansia disamping penurunan fungsi fisik dan psikologis yaitu menurunnya interaksi sosial pada lansia. Interaksi sosial pada lansia sangatlah penting. Lansia yang lebih sering menyendiri sehingga kurang berinteraksi dapat mengakibatkan mereka memiliki perasaan terisolir, hingga merasa diri mereka tidak lagi lagi berguna. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana interaksi sosial pada lansia bersama keluarga. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik yang akan memberikan gambaran tentang interaksi sosial lansia. Jumlah sampel sebanyak 120 lansia yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi dengan menggunakan tekhnik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan univariate analysis. Berdasarkan hasil penelitian, lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Paal V diperoleh sebanyak 65 responden (54.2%) memiliki interaksi sosial yang kurang baik, hal ini dipengaruhi oleh kondisi fisik yang mengakibatkan mereka jarang keluar rumah, sementara anak mereka sibuk bekerja dan baru pulang pada sore harinya. Lansia beresiko terkena masalah mental, sehingga diharapkan kepada anggota keluarga maupun petugas kesehatan untuk dapat memodifikasi aktifitas lansia sehari-hari agar lansia tetap memiliki kegiatan, sehingga interaksi sosial tetap berjalan dengan baik. Kata kunci : lansia, interaksi sosial, keluarga
Hubungan Lama Penggunaan Gawai Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Siswa Siswi Di SMA Negeri Kota Jambi Destina, Yesi; Anita Sari, Lisa; Octavia, Dian
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 3 No 1 (2022): May 2022
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.095 KB) | DOI: 10.22437/jini.v3i1.18261

Abstract

Sleep needs that are not met will have an impact on the physical and psychological aspects. Using gadgets for too long is one of the factors that can affect the lack of fulfillment of adolescent sleep needs. The purpose of this study was to find out the relationship between gadget use and disturbed sleep patterns in students. This research is a quantitative research with a cross sectional design, the sampling technique is proportional random sampling technique. This research was conducted in July 2021. The data was obtained by using a questionnaire distributed via the google form link. Data were analyzed univariate and bivariate using Chi-Square test. The results of the univariate analysis showed that most of the respondents experienced severe sleep pattern disorders as much as 68.7%, most of the respondents' use of gadgets was high as much as 53.3%. Bivariate analysis showed p-value was 0.000 (p <0.05). So it can be concluded that there is a significant relationship between the use of gadgets and sleep pattern disorders in students at SMAN Jambi in 2021. It is hoped that the school will cooperate with the relevant health department to conduct counseling on a scheduled and regular basis about the use of gadgets and disturbed sleep patterns in students. /I to increase the knowledge of adolescents and conduct counseling about the health of the use of gadgets and the problem of sleep disturbances at school. Abstrak Kebutuhan tidur yang tidak terpenuhi akan berdampak pada segi fisik maupun psikis. Menggunakan gawai yang terlalu lama adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur remaja. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan gawai dengan gangguan pola tidur pada siswa/i. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, teknik pengambilan sampel dengan teknik proporsional random sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli tahun 2021. Data diperoleh dengan cara menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui link google form. Data dianalisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisa univariat menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami gangguan pola tidur berat sebanyak 68,7%, sebagian besar penggunaan gawai responden adalah tinggi sebanyak 53,3%. Analisa bivariat menunjukan p-value adalah 0,000 (p <0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatarapenggunaan gawai dengan gangguan pola tidur pada siswa/i di SMAN Jambi Tahun 2021. Diharapkan agar pihak sekolah bekerja sama dengan dinas kesehatan terkait untuk melakukan penyuluhan secara terjadwal dan berkala tentang penggunaan gawai dan ganggaun pola tidur pada siswa/i untuk meningkatkan pengetahuan remaja serta melakukan konsul tentang kesehatan penggunaan gawai dan masalah gangguan pola tidur di sekolah. Kata kunci : Gangguan Pola Tidur, Gawai