Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Aktualisasi Budaya Panji: Keberlanjutan, Relevansi Generasi Muda, dan Potensi Masa Depan Suharyanto, Agung; Wiflihani, Wiflihani; Arwansyah, OK Dedy; Fatmawati, Eka
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 21, No 2 (2024): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2024
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jas.v21i2.57986

Abstract

Aktualisasi budaya Panji menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini. Dengan membawa elemen-elemen budaya Panji ke dalam konteks kontemporer, menjadikannya relevan bagi generasi muda, memicu minat mereka untuk menjelajahi dan mewarisi budaya tersebut. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan kreativitas dan inovasi di masa mendatang. Kaitannya dengan pendidikan, cerita-cerita Panji memiliki nilai moral yang dapat membentuk karakter generasi muda. Secara ekonomi, aktualisasi budaya Panji berpotensi menjadi sumber pendapatan melalui promosi wisata budaya dan produk-produk budaya Panji. Di bidang seni, aktualisasi budaya Panji membuka pintu untuk kreativitas dan inovasi dengan pengembangan bentuk-bentuk baru yang memadukan elemen-elemen tradisional dan modern. Aktualisasi dan relevansi ini, selain mempertahankan warisan budaya, aktualisasi budaya Panji membuka jalan bagi masa depan yang penuh potensi, memastikan agar cerita-cerita Panji tetap relevan dan menjadi bagian vital dari identitas budaya Indonesia.
Legitimasi Ketertindasan melalui Narasi Agama di Media Sosial Arwansyah, OK Dedy; Salam, Abdillah; Yusuf, Rum Ahmad
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, dan Ilmu Komunikasi (JIPIKOM) Vol 7, No 1 (2025): JIPIKOM APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jipikom.v7i1.5779

Abstract

This study examines the phenomenon of the legitimacy of oppression through religious narratives on social media, especially Instagram. Social media has become an influential space in disseminating religious content that is multi-interpretive, creating passive acceptance of existing socio-economic conditions. Using a qualitative approach and critical discourse analysis, this study analyzes how religious narratives spread through texts and visual elements function as hegemonic tools. The results of the study show that narratives such as "it is better to be poor in this world but rich in the hereafter" reinforce unequal social structures by encouraging the values of surrender and acceptance. This has an impact on various aspects of people's lives, including the economy, education, and social participation, which can slow down progressive social change. This study emphasizes the importance of critical awareness of religious narratives so that people are not trapped in the legitimacy of oppression.
Increasing the Effectiveness of Interpersonal Communication through Understanding and Strengthening Self-Concept Arwansyah, OK Dedy; Suharyanto, Agung
Athena: Journal of Social, Culture and Society Vol. 3 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : CV. Media Digital Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58905/athena.v3i2.372

Abstract

This study aims to enhance the effectiveness of interpersonal communication through understanding and strengthening self-concept. Effective interpersonal communication is a crucial skill in human life, contributing to building meaningful relationships, fostering trust, and resolving conflicts. However, a weak self-concept often hinders effective communication, such as low self-esteem or social anxiety. This research highlights that a positive self-concept is key to boosting confidence, openness, and empathy, essential elements in social interactions. In increasingly complex cross-cultural communication, a strong self-concept is the foundation for adapting to diverse social backgrounds. The study emphasizes the importance of self-acceptance, feedback management, and motivation for personal growth as primary components in enhancing interpersonal communication skills. These findings provide insights into how individuals can build more harmonious and constructive relationships by managing a healthy self-concept effectively.
Aktualisasi Budaya Panji: Keberlanjutan, Relevansi Generasi Muda, dan Potensi Masa Depan Suharyanto, Agung; Wiflihani, Wiflihani; Arwansyah, OK Dedy; Fatmawati, Eka
Jurnal Antropologi Sumatera Vol. 21 No. 2 (2024): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2024
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jas.v21i2.57986

Abstract

Aktualisasi budaya Panji menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini. Dengan membawa elemen-elemen budaya Panji ke dalam konteks kontemporer, menjadikannya relevan bagi generasi muda, memicu minat mereka untuk menjelajahi dan mewarisi budaya tersebut. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan kreativitas dan inovasi di masa mendatang. Kaitannya dengan pendidikan, cerita-cerita Panji memiliki nilai moral yang dapat membentuk karakter generasi muda. Secara ekonomi, aktualisasi budaya Panji berpotensi menjadi sumber pendapatan melalui promosi wisata budaya dan produk-produk budaya Panji. Di bidang seni, aktualisasi budaya Panji membuka pintu untuk kreativitas dan inovasi dengan pengembangan bentuk-bentuk baru yang memadukan elemen-elemen tradisional dan modern. Aktualisasi dan relevansi ini, selain mempertahankan warisan budaya, aktualisasi budaya Panji membuka jalan bagi masa depan yang penuh potensi, memastikan agar cerita-cerita Panji tetap relevan dan menjadi bagian vital dari identitas budaya Indonesia.
Representasi Visual Ketimpangan Sosial: Studi Semiotika Serial Attack on Titan dan Realitas Pegawai Honorer Arwansyah, OK Dedy; Ayu, Putri Keumala; Suharyanto, Agung
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, dan Ilmu Komunikasi (JIPIKOM) Vol 7, No 2 (2025): JIPIKOM OKTOBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jipikom.v7i2.5676

Abstract

Artikel ini menganalisis simbol tembok dalam serial Attack on Titan sebagai representasi ketimpangan sosial yang relevandengan kondisi pegawai honorer dalam birokrasi pemerintahan. Menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes, penelitian ini mengeksplorasi makna denotatif, konotatif, dan mitos untuk menginterpretasikan simbol tembok sebagaigambaran konflik kelas. Tembok Maria merepresentasikan posisi pegawai honorer yang berada di lapisan terluar denganketerbatasan akses dan perlindungan, sementara lapisan dalam mencerminkan perlindungan yang dinikmati pegawai tetap. Temuan penelitian menunjukkan bahwa simbolisasi tembok menggambarkan ketidaksetaraan sosial dan perjuangan kelasdalam sistem birokrasi. Seperti karakter Eren Yeager dalam serial tersebut, pegawai honorer berjuang melawan keterbatasandemi pengakuan dan stabilitas. Hasil kajian ini menegaskan pentingnya reformasi kebijakan yang mengedepankan keadilansosial serta penghargaan terhadap kontribusi honorer sebagai bagian vital birokrasi.
Menemukan Kenyamanan dalam Algoritma: Fenomena Curhat ke AI dalam Era Digital Nurkhairani, Ade; Arwansyah, OK Dedy; Ginting, Rahmanita
Tabularasa: Jurnal Ilmiah Magister Psikologi Vol 7, No 2 (2025): Tabularasa : Jurnal Ilmiah Magister Psikologi, Juli
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/tabularasa.v7i2.5801

Abstract

Kemajuan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), telah mengubah cara manusia menjalin komunikasi interpersonal, salah satunya melalui fenomena curhat ke AI seperti ChatGPT. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi individu menggunakan AI sebagai tempat curhat, serta dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan dari interaksi tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kepustakaan, analisis difokuskan pada teori Kebutuhan Sosial Maslow dan teori Uses and Gratifications. Hasil kajian menunjukkan bahwa motivasi utama individu adalah kebutuhan akan dukungan emosional, perlindungan melalui anonimitas, serta kenyamanan dan aksesibilitas teknologi. Meskipun AI dapat membantu refleksi diri dan mengurangi kecemasan sosial, ketergantungan yang berlebihan berisiko menyebabkan isolasi dan menurunnya kualitas hubungan antarmanusia. Temuan ini menekankan pentingnya penggunaan AI secara seimbang, serta perlunya pengembangan teknologi yang lebih empatik dan etis. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian komunikasi digital dan menawarkan pandangan kritis terhadap hubungan emosional antara manusia dan mesin.
Politik dalam Bingkai Media: Studi Mediatization of Politics terhadap Konten Sosial Media Dedi Mulyadi Arwansyah, OK Dedy; Wiflihani, Wiflihani; Suroso, Panji; Sigalingging, Helsiana; Bangun, Daniel P
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 8, No 1 (2025): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v8i1.2720

Abstract

Penelitian ini membahas strategi komunikasi politik Dedi Mulyadi melalui media sosial dalam kerangka mediatization of politics. Dalam konteks politik digital, media sosial telah menjadi ruang utama pembentukan citra politik yang bersifat personal, visual, dan emosional. Dedi Mulyadi memanfaatkan platform seperti YouTube dan Facebook untuk merepresentasikan dirinya sebagai pemimpin yang merakyat, spiritual, dan menjunjung budaya Sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, serta analisis wacana kritis terhadap konten video yang diproduksi secara rutin dan sistematis. Hasil analisis menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi berhasil mengadaptasi logika media digital melalui storytelling, simbol budaya, dan narasi populis. Strategi tersebut memperkuat keterhubungan emosional antara politisi dan publik, sekaligus membentuk citra yang konsisten dan efektif di ranah digital. Meski demikian, dominasi narasi personal juga berpotensi mengaburkan substansi kebijakan yang ditawarkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi politik era digital ditentukan oleh kemampuan beradaptasi terhadap logika media yang terus berubah.
Post-Truth dan Generasi Digital: Mengurai Tantangan Literasi Informasi di Era Disinformasi Saraan, Muhammad Rasyad Ghazali; Arwansyah, OK Dedy; Matondang, Armansyah; Suharyanto, Agung
PERSPEKTIF Vol. 14 No. 3 (2025): Perspektif Juli
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v14i3.14424

Abstract

The post-truth era is characterized by the erosion of the role of facts in shaping public opinion, which is increasingly replaced by personal emotions and beliefs. The younger generation, as the dominant users of social media, faces serious challenges in sorting out accurate information amid the dominance of emotional content, algorithms that create echo chambers, and digital social pressures. This study employs a descriptive-qualitative approach based on literature studies to identify the main challenges faced by the younger generation and formulate strategies to improve information literacy. The study's results show that low media literacy, digital fatigue, a crisis of trust in institutions, and the weak integration of media literacy in formal education all contribute to increased vulnerability to disinformation. Therefore, a systemic approach is needed through the collaboration of various parties to form a healthy information ecosystem and strengthen the resilience of the digital generation to information manipulation.