Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG SISTEM TANPA OLAH TANAH (TOT) DI KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rakhman, Amry; Supartiningsih, Ni Luh Sri
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Biaya dan pendapatan usahatani jagung sistem tanpa olah tanah, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani jagung sistem tanpa olah tanah, dan (3) Faktor dominan yang mempengaruhi produski usahatani jagung sistem tanpa olah tanah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan pertimbangan banyak petani yang melakukan usahatani jagung tanpa olah tanah. Responden ditentukan secara quota sampling sebanyak 38 responden. Metode pengambilan responden dilakukan secara accidental sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara penelusuran (accidental) dengan mengambil sampel petani jagung yang kebetulan ada di lokasi penelitian. Data dianalisis dengan regresi berganda model fungsi produksi Cobb-Douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata biaya produksi pada usahatani jagung sistem TOT di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp 7.989.743 per hektar dan rata-rata pendapatan yang diterima petani jagung sebesar Rp 37.816.924 per hektar; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani jagung sistem TOT adalah luas lahan (X1), benih (X2), pupuk phonska (X4), dan roundup (X5). Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata yaitu pupuk urea (X3), sapporo (X6) dan tenaga kerja (X7); (3) Faktor dominan yang mempengaruhi produksi usahatani jagung sistem TOT adalah luas lahan dengan koefisien Beta sebesar 0,923.
ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI KONSUMEN BERAS DI KECAMATAN MATARAM Anwar, Anwar; Supartiningsih, Ni Luh Sri
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 1 (2024): Jurnal Agrimansion April 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i1.1621

Abstract

Penelitian ini bertujuan adalah: (1) Untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap beras di Kecamatan Mataram, dan (2) Untuk menganalisis atribut yang paling dipertimbangkan oleh konsumen beras di Kecamatan Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik survei dengan berpedoman pada kuesioner. Unit analisis pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli beras di Kecamatan Mataram. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive sampling dan sengaja memilih Kecamatan Mataram. Penentuan responden menggunakan rumus slovin dengan jumlah sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Metode accidental sampling merupakan metode pemilihan sampel yang kebetulan bertemu dengan peneliti di lokasi penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis konjoin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: beras yang menjadi preferensi konsumen di Kecamatan Mataram adalah beras warna putih karena banyak konsumen atau masyarakat yang beranggapan bahwa beras yang berwarna putih memiliki kualitas yang lebih baik dibanding beras yang berwarna putih susu, dan atribut beras yang paling dipertimbangkan responden di Kecamatan Mataram adalah atribut kualitas beras, karena beras adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari sehingga responden memilih beras dengan mutu yang baik, dan juga apabila konsumen membeli beras dengan kualitas yang diinginkan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen, tetapi dengan kisaran harga yang masih terjangkau sesuai dengan kemampuannya.
ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RETURN ON INVESTMENT USAHATANI KEDELAI PADA WILAYAH LAHAN KERING KABUPATEN LOMBOK TENGAH Mandalika, Eka Nurminda Dewi; Supartiningsih, Ni Luh Sri
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 1 (2024): Jurnal Agrimansion April 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i1.1636

Abstract

Usahatani kedelai di wilayah Kabupaten Lombok tengah memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan khususnya di Desa Segala Anyar yang sebelumnya merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat program Upsus Pajale pada tahun 2015. Wilayah ini dipilih menjadi lokasi penelitian dengan tujuan mengetahui nilai BEP dan ROI sehingga diketahui apakah komoditas kedelai dapat mendatangkan keuntungan bagi petani pada wilayah trsebut dan dari hasil penelitian yang dilakukan untuk musim tanam pada periode Juni-September 2022 untuk luas lahan garapan seluas 0,49 Ha diperoleh nilai;(1)BEP produksi sebesar 104Kg;(2)BEP penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp.1.470.234;(3)BEP harga pada usahatani kedelai sebesar Rp.13.250/Kg. Berdasarkan nilai keuntungan dan BEP yang diperoleh tersebut, artinya usahatani kedelai di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah menguntungkan untuk diusahakan karena biaya yang dikeluarkan untuk melakukan produksi bisa ditutupi dengan keuntungan dan masih berada diatas nilai BEP nya;(4) Nilai ROI yang diperoleh cukup rendah yaitu sebesar 1,0% sehingga usahatani kedelai ini dikatakan kurang efisien dari sisi ROI nya. Kondisi seperti ini dikarenakan prospek usahatani kedelai yang dihasilkan dari lahan kering memiliki hasil dengan kualitas yang kurang baik untuk diperjual belikan. Sehingga kebanyakan hasil usahatani kedelai dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi daripada untuk dijual.
POTRET DAN ANALISIS INTERNAL-EKSTERNAL PELAKU USAHA BERBASIS KOMODITAS UNGGUL DAERAH: RUANG LINGKUP BAWANG PUTIH KECAMATAN SEMBALUN Danasari, Idiatul Fitri; Supartiningsih, Ni Luh Sri; Sjah, Taslim; Maryati, Sri; Sari, Ni Made Wirastika
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.1206

Abstract

Kecamatan Sembalun sebagai salah satu sentra pengembangan bawang putih nasional menunjukkan produksi bawang putih yang meningkat. Hingga saat ini penjualan hasil tani bawang putih didominasi dalam bentuk segar kepada pengepul maupun penangkar lokal. Memegang status destinasi wisata berdampak pada munculnya pelaku usaha mikro kecil menengah di Kecamatan Sembalun sebagai penunjang pariwisata dalam memproduksi produk oleh-oleh khas daerah baik berupa produk kerajinan hingga olahan pangan dan hasil pertanian. Salah satunya yaitu bawang putih dan produk turunannya (black garlic). Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan potret dan menganalisis kondisi internal dan eksternal pelaku usaha bawang putih dan produk turunannya di Kecamatan Sembalun. Metode pengolahan dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara mendalam kepada repsonden yaitu lima pelaku usaha bawang putih dan turunannya yang dipilih secara purposive sampling dan snowball sampling. Hasil observasi menunjukkan bahwa selain usaha tani bawang putih terdapat pelaku usaha lainnya seperti penangkar benih bawang putih yaitu CV.Pusuk Pujata dan pelaku usaha olahan bawang putih yaitu KWT Putri Rinjani Sejahtera - UD. Malsye, KWT Segare Muncar, dan KUB Maju Bersama. Hasil analisis menggunakan matriks IE dan Grand Strategy menunjukkan posisi agresif (kuadran I) dan hold and mantain (kuadran V), artinya pelaku usaha bawang putih dan produk turunannya di Kecamatan Sembalun memiliki kondisi yang kuat pada pengembangannya. Oleh sebab itu, perumusan strategi dapat difokuskan pada beberapa aspek seperti 1) intensifikasi pemasaran, 2) pengembangan produk, dan 3) peningkatan kuantitas dan kualitas produk dan pelaku usaha melalui dukungan pemerintah daerah dan pusat.
KINERJA RANTAI PASOKAN DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI EMPING JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Wuryantoro, Wuryantoro; Sjah, Taslim; Budastra, I Ketut; Ayu, Candra; Supartiningsih, Ni Luh Sri; Maryati, Sri
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 2 (2024): Jurnal Agrimansion Agustus 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i2.1711

Abstract

Pengukuran kinerja rantai pasok akan memberikan peluang besar untuk memperbaiki dan mengembangkan manajemen rantai pasok serta meningkatkan porspek pengembagangan pada semua industri, termasuk pada agroindustri emping jagung. Penelitian ini bertujuan untuk .menganalisis kinerja rantai pasok agroindustri emping jagung; menganalisis profitabilitas usaha agroindustri emping jagung di Kabupaten Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis. Penentuan jumlah responden dilakukan secara sensus yaitu dengan mengambil seluruh pengusaha emping jagung di Kabupaten Lombok. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan menggunakan metode Supply Chain Operation References (SCOR) versi 9.0 yang merupakan model pengukuran kinerja rantai pasok yang dikeluarkan oleh Supply Chain Council, serta menggunakan analisis profitabilitas untuk menganalisis prospek pengembangan agroindustry emping jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok agroindustri tempe terhadap Reliabilit5y, Atribut Fleksibilitas, Daya Tanggap, dan Aset telah mencapai kinerja unggul atau terbaikn. Sedangkan kinerja atribut Total Supply Chain Cost atau rantai pasok biaya memiliki kinerja yang buruk. Ditinjau dari indikator profitabilitasnya atau ROI agroindustry emping jagung di Kabupaten Lombokj Tengah mempunya prospek yang sangat bagus dengan nilai ROI sebesar 55 %.
Pelatihan Pembuatan Abon Cabai Rawit untuk Meningkatkan Pendapatan Keluarga Petani Di Desa Lepak Timur, Kabupaten Lombok Timur : Training on Making Abon Chili Rawit to Increase Farmer Family Income in East Lepak Village, East Lombok Regency Wuryantoro; Ayu, Candra; Mandalika, Eka Nurminda Dewi; Sari, Ni Made Wirastika; Supartiningsih, Ni Luh Sri; Danasari, Idiatul Fitri; Bardayanti, Deslin Sarmitha; Putri, Sista Eliyani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.7235

Abstract

East Lepak Village is one of the large cayenne pepper producing areas in East Lombok Regency. Cayenne pepper is a commodity that is the choice of farmers in East Lepak Village because the demand is quite high, but at harvest time the selling price of cayenne pepper becomes very low and has the potential to harm farmers. In such conditions, one solution that can be offered is to carry out agro-industrial activities (processing) of cayenne pepper into shredded. The purpose of this service activity is to foster farmers to be more skilled in processing cayenne pepper into shredded cayenne pepper, and to increase farmers' insight into entrepreneurship. Shredded cayenne pepper is a processed chili product in the form of dry, ready to serve, has a high shelf life, is practical to carry and store and has a high selling value. The implementation of the activity was carried out in the form of lectures, discussions, and practice of making shredded cayenne pepper. The material for implementing the activity was delivered directly by the implementation team who was also the resource person, so that the activity could run effectively. The results of the service showed that the participants showed a fairly good response, and participated actively in following the entire series of service activities. There was an increase not only in the cognitive and affective aspects but also in the psychomotor aspects, where there was an increase in the knowledge of the participants, where the participants were able to make and package shredded cayenne pepper ready for market. This success is expected to be able to increase the added value of the cayenne pepper commodity and become a source of additional income for family farmers in East Lepak Village.
Entrepreneurial Behavioral of Garlic Farmers in the Garlic Production Center Area, Sembalun District, East Lombok Regency Maryati, Sri; Danasari, Idiatul Fitri; Sari, Ni Made Wirastika; Supartiningsih, Ni Luh Sri; Sjah, Taslim
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4868

Abstract

This study aims to identify and analysis of the entrepreneurial behaviour of garlic farmers as entrepreneurial farmers in the garlic production center area in Sembalun District, East Lombok Regency. This research was conducted in March–May 2023. The data used were primary data obtained through interviews with 80 farmers in Sembalun Bumbung and Sembalun Lawang Village; both locations were chosen because they were villages with the highest number of farmers, production, and garlic land area in Sembalun District. The analysis of the Entrepreneurial Behavioural Index (EBI) is carried out statistic descriptive using FAO ideas. It is classified into four components: Entrepreneurial Qualities, Entrepreneurial Competencies, Managerial Competencies, and Technical Competencies. The results showed that the entrepreneurial activities of garlic farmers in the national garlic production center area of Sembalun District, East Lombok Regency, were still dominated by low levels of entrepreneurial activity in the criteria of entrepreneurial qualities  (63.75%) and entrepreneurial competencies (51.25%). While the Managerial  Competencies criteria are at a high level (51.25%), and the Technical Competencies criteria are at a moderate level (51.25%). As consequences, training, farmers’ field schools, and extension services are still needed to improve the quality and competence of garlic farmers as a whole.
Overview and Risk Identification of Garlic Seed Farming in Sembalun District, East Lombok Regency, Indonesia Danasari, Idiatul Fitri; Supartiningsih, Ni Luh Sri; Maryati, Sri; Sari, Ni Made Wirastika; Febrilia, Baiq Rika Ayu
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.5573

Abstract

Sembalun district has known as one of places with high potential to generate garlic seed that can support national demand for garlic seed in Indonesia. In this regard, it is important to identify the risk of garlic seed farming in order to reduce the probability of risk that might be occur. This research aims to view and identify the risk of garlic seed farming in Sembalun District. Data were collected using questionnaires from 35 respondents, consist of 30 farmers and 5 garlic seed stockmen. The respondents were choose using accidental sampling in two villages namely Sembalun Bumbung Village and Sembalung Lawang Village. Data were analysed using descriptive method to describe the condition of garlic seed farming in Sembalun District. Moreover, fishbone diagram was used to identify of the risk of garlic seed farming. The results showed that there were five main sources of risk in garlic seed farming in Sembalun District such as 1) risk of production, 2) risk of price and market, 3) risk of financial, 4) risk of social and law, and 5) risk of human resources. Risk of production, price and market were the biggest risk that they were faced in producing garlic seed in Sembalun District.