Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pengelolaan Sampah Komunal Berbasis Model Apartemen di Desa Lingkar Kampus IPB Nindyantoro; Novindra; Arifin, Muhammad; Sudradjat, Dandi Rivaldi; Sapanli, Kastana
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.5.2.137-149

Abstract

Indonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbanyak kedua di dunia. Sektor rumah tangga merupakan penyumbang sampah makanan dalam jumlah yang cukup besar. Salah satu upaya untuk mengelola sampah makanan dengan menerapkan prinsip circular economy. Sebagai solusi dilakukan pelatihan pemilahan sampah dan budidaya maggot BSF lalu menguji coba menjadi pakan ternak. Sebagai lokasi kegiatan dipilih daerah lingkar kampus yaitu Kelurahan Balumbang Jaya yang penduduknya berjumlah 9.455 jiwa terdiri atas 4.943 laki-laki dan 4.512 perempuan. Pada pelatihan peserta mempraktikkan budidaya maggot mulai dari pemerangkapan telur lalat BSF, penyiapan media pakan untuk maggot yang berasal dari limbah organik rumah tangga, memelihara maggot, dan cara pemanenan maggot pada kandang yang sudah disiapkan. Masyarakat diibatkan dengan memberikan ember sebagai wadah sampah organik dan mengumpulkan secara terorganisasi dan terjadwal. Usaha budidaya maggot layak dijalankan secara finansial dan menguntungkan pelaku usahanya. Selain itu diketahui bahwa usaha budidaya maggot merupakan solusi sampah organik rumah tangga dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi Aman Di Kalimantan Barat Bokasa, Muhamad Dodi; Nindyantoro; Pramudita, Danang; Alfiah, Siti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1101-1105

Abstract

Stunting merupakan kondisi yang ditandai oleh terhambatnya pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama selama seribu hari pertama kehidupannya. Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap tinggi badan anak dan berkorelasi dengan penurunan kemampuan kognitif serta produktivitas di masa depan. Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Kalimantan Barat tercatat sebesar 24,5%, angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya mencapai 21,5%. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting untuk mengurangi angka stunting melalui intervensi yang berkaitan dengan akses air bersih dan sanitasi aman. Namun, tantangan signifikan masih dihadapi seperti rendahnya akses terhadap air bersih, tingkat kepemilikan jamban oleh rumah tangga masih sangat minim, serta kurangnya awareness masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program-program seperti WASH, SAHABAT, FINWASH4UC, dan PRESISI telah diterapkan, tetapi efektivitasnya terhalang oleh masalah infrastruktur dan rendahnya partisipasi masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan strategi yang lebih terintegrasi, seperti kolaborasi pentahelix, pelaksanaan program Training of Trainer (ToT) berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA), serta pendekatan edukasi kesehatan yang berlandaskan Health Belief Model (HBM) untuk memastikan keberhasilan dalam percepatan penurunan prevalensi stunting di Kalimantan Barat.
Longevity Economy: Menyibak Rahasia Desa Panjang Umur di Kampung Adat Miduana sebagai Strategi SDGs Desa: Longevity Economy: Uncovering the Secrets of Longevity Villages in the Miduana Traditional Village as a Strategy Village SDGs Nindyantoro; Falatehan, Citra Shabira; Wanasurya , Deasy Febriyanti; Gani, Adamas Rizky; Cecilia Syifa; Dewi Sukmawati; Citra Shabira
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 3 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v3i2.58352

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai AHH sebesar 72,13 tahun pada tahun 2023 (BPS, 2023) dan memunculkan pandangan bahwa penduduk berumur panjang dianggap sebagai beban karena tidak lagi produktif dan perlu penopang hidup dari generasi yang lebih muda (Sandi et al., 2022). Tujuan riset ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi interaksi sistem adat dan perilaku masyarakat dengan lingkungannya yang dapat berkontribusi terhadap umur panjang di Kampung Adat Miduana; 2) menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap umur masyarakat di Kampung Adat Miduana; dan 3) merumuskan rekomendasi strategi kebijakan terhadap desa panjang umur dalam menuju SDGs Desa. Riset ini menggunakan skema mixed method research design. Data primer diambil melalui survei luring (40 responden) serta in-depth interview. Hasil riset menunjukan bahwa sistem adat dan perilaku masyarakat dengan lingkungannya melalui berbagai kegiatan berkontribusi terhadap umur panjang masyarakat Kampung Adat Miduana. Selain itu, faktor interaksi sosial dan kepribadian individu juga memengaruhi umur masyarakat Kampung Adat Miduana. Maka alternatif yang dapat dilakukan sebagai strategi desa panjang umur dalam menuju SDGs desa adalah dengan posbindu lansia inovatif.
Lamban Langgakh: Refleksi Kearifan Lokal sebagai Mitigasi Bencana Longsor pada Masyarakat Desa Bojongkoneng di Tengah Transformasi Modernisasi: Lamban Langgakh: Reflection of Local Wisdom as Landslide Disaster Mitigation in The Bojongkoneng Village Community in The Middle of Modernization Transformation Rizki Putri Sulistiyanto, Adinda; Ibra Danendra, Daffa; Gilbran, Farrel; Dapa Haidar Saparilla, Dirgam; Kurnia, Dita; Nindyantoro
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 3 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v3i1.53292

Abstract

Lamban Langgakh merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Desa Bojongkoneng yang digunakan untuk mengurangi dampak akibat bencana longsor. Namun, seiring berjalannya waktu kearifan lokal yang ada mulai ditinggalkan. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Lamban Langgakh dalam mitigasi bencana longsor, menganalisis pengaruh sosiodemografi, kepercayaan, dan pengetahuan terhadap persepsi masyarakat, serta memberikan rekomendasi strategi kebijakan terhadap eksistensi Lamban Langgakh. Metode pengambilan data yaitu wawancara dengan penyebaran kuesioner kepada responden dan in-depth interview kepada key person. Analisis data yang digunakan yaitu etnografi, regresi linier berganda, dan analisis stakeholder. Hasil riset menunjukkan bahwa karakteristik rumah panggung tidak mengalami kerusakan berarti ketika terjadi pergeseran tanah. Variabel pengetahuan, persepsi, dan kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Lamban Langgakh. Stakeholder Kecamatan Babakan Madang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Desa Bojongkoneng berpengaruh secara langsung terhadap eksistensi Lamban Langgakh. Strategi pengembangan Lamban Langgakh ditinjau berdasarkan empat faktor yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang secara umum masih butuh dilakukan untuk saling berkaitan dan keterlibatan. Lamban Langgakh is a form of local wisdom of the Bojongkoneng Village community that is used to reduce the impact of landslides. However, as time passed, existing local wisdom began to be abandoned. This research aims to identify the characteristics of Lamban Langgakhin mitigating landslides, analyze the influence of socio-demographics, beliefs, and knowledge on community perceptions, and provide recommendations for policy strategies regarding the existence of Lamban Langgakh. The data collection methods are questionnaires distributed to respondents and in-depth interviews with critical persons. The data analyses used were ethnography, multiple linear regression, and stakeholder analysis. The research results show that the characteristics of the stilt house do not experience significant damage when the ground shifts. The variables of knowledge, perception, and trust have a positive effect on interest in using Lamban Langgakh. Babakan Madang District stakeholders, the Bogor Regency Culture and Tourism Office, and the Bojongkoneng Village Government directly influence Lamban Langgakh's existence. The Lamban Langgakh development strategy is reviewed based on four factors: planning, organizing, implementing, and evaluating, which generally still need to be interconnected and involved.