Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Socio Economic Suitability of Land Preservation Program in Kuningan Regency Pramudita, Danang; Dharmawan, Arya Hadi; Barus, Baba
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 2 (2015): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.045 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i2.11337

Abstract

Economic development in Indonesia since 1980s is dealing with conversion of agricultural land to industry, housing, and other sector in city and its periphery. Land conversion have a great impact to food production rather than the impact from technical problem (drought and pest problem). Government need to preserve agricultural land in order to maintain food production. Thus government made a mandatory approach byissued Law No. 41 year 2009. The aim of this research are to identify an actual socioeconomic characteristics in the area of land preservation program (LP2B) in Kuningan Regency, to identify farmers perception on LP2B and to analyze socioeconomic suitability in the areaof LP2B program. Data were analyzed by descriptive statistics and likert scale. Based on the result, there are nine socioeconomic indicator on land preservation program (LP2B) in Kuningan Regency, namely; land conversion rate, food balance, disparity between farm and non-farm income, agriculture households, agriculture labor, farmers’ groups, spatial planning policies and farmers perceptions. Farmers have a positive perception on LP2B program. Land preservation program (LP2B) priority should be donein Cilimus sub district due to low support of socio economic characteristic. Meanwhile Ciawigebang and Cibingbin sub district become a next priority of preservation.Keyword : farmer’s perception, food security, land conversion, socioeconomic of LP2B
Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi Aman Di Kalimantan Barat Bokasa, Muhamad Dodi; Nindyantoro; Pramudita, Danang; Alfiah, Siti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1101-1105

Abstract

Stunting merupakan kondisi yang ditandai oleh terhambatnya pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama selama seribu hari pertama kehidupannya. Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap tinggi badan anak dan berkorelasi dengan penurunan kemampuan kognitif serta produktivitas di masa depan. Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Kalimantan Barat tercatat sebesar 24,5%, angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya mencapai 21,5%. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting untuk mengurangi angka stunting melalui intervensi yang berkaitan dengan akses air bersih dan sanitasi aman. Namun, tantangan signifikan masih dihadapi seperti rendahnya akses terhadap air bersih, tingkat kepemilikan jamban oleh rumah tangga masih sangat minim, serta kurangnya awareness masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program-program seperti WASH, SAHABAT, FINWASH4UC, dan PRESISI telah diterapkan, tetapi efektivitasnya terhalang oleh masalah infrastruktur dan rendahnya partisipasi masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan strategi yang lebih terintegrasi, seperti kolaborasi pentahelix, pelaksanaan program Training of Trainer (ToT) berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA), serta pendekatan edukasi kesehatan yang berlandaskan Health Belief Model (HBM) untuk memastikan keberhasilan dalam percepatan penurunan prevalensi stunting di Kalimantan Barat.
Dampak Ekonomi dan Pengembangan Wisata Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo Fredian Nugroho, Irzan; Pramudita, Danang; Ekayani, Meti
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41547

Abstract

Telaga Ngebel merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo sesuai dengan rencana strategis pariwisata Kabupaten Ponorogo 2016-2021. Daya tarik wisata Telaga Ngebel berupa pemandangan telaga dan suasana alam yang masih asri. Pengembangan wisata perlu memperhatikan kondisi permintaan dan penawaran wisata untuk menghindari pemborosan sumberdaya. Selain itu, banyaknya wisatawan yang berkunjung menimbulkan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar berupa peluang usaha, lapangan pekerjaan dan peningkatkan pendapatan, sehingga pengembangan wisata harus memperhatikan kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang dijadikan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, penurunan kualitas lingkungan berpotensi menurunkan dampak ekonomi wisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi potensi wisata Telaga Ngebel dari segi permintaan dan penawaran wisata, (2) menganalisis dampak ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata Telaga Ngebel, (3) menganalisis potensi pengembangan wisata Telaga Ngebel dari segi permintaan dan penawaran. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, keynesian multiplier effect, regresi linear berganda, skala likert, dan Contingent Valuation Method (CVM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kelebihan penawaran (over supply) yang mengakibatkan inefisiensi pemanfaatan sumberdaya. Adapun dari aspek ekonomi, kegiatan wisata Telaga Ngebel sudah berdampak pada perekonomian lokal dimana faktor atraksi air, jarak, dan waktu tempuh harus diperhatikan dalam pengembangan wisata. Selain itu, terdapat kesesuaian kesediaan membayar wisatawan dengan kesediaan menerima pengelola wisata sehingga pengembangan wisata dapat dilakukan. Ngebel Lake is one of the main natural tourism destinations developed by the Ponorogo Regency Government following Ponorogo’s Regency tourism strategic plan for 2016-2021. Tourists can enjoy the stunning view of Ngebel Lake as a natural attraction. However, tourism development needs to pay attention to the conditions of tourism demand and supply to avoid resource degradation. In addition, the number of tourists who visit Ngabel Lake has some positive economic impact on the surrounding community through business opportunities, employment, and increased income. Declining environmental quality can potentially reduce the tourism economy's economic impact. Therefore, this study aims to (1) identify the tourism potential in Ngebel Lake in terms of tourism demand and supply, (2) analyze the economic impact and factors influencing Ngebel Lake tourism demand, (3) analyze the potential development of Ngebel Lake tourism in terms of demand and supply. The methods used are quantitative descriptive analysis, Keynesian multiplier effect, multiple linear regression, and Contingent Valuation Method (CVM). The result showed that there was oversupply, which caused inefficient use of resources. Ngebel Lake tourism activities impact the local economy, where the water attraction, distance, and travel time must be considered in tourism development. In addition, there is a suitability in willingness to pay tourists with a willingness to accept some managers so that tourism development can be carried out.
Meningkatkan Inklusi Sosial dan Keberlanjutan UMK di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung melalui Pelatihan Sertifikasi Halal Ismail, Ahyar; Andita Putri, Tursina; Pramudita, Danang
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 1 (2025): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.11.1.114-122

Abstract

The development of Micro and Small Enterprises (MSEs) is a key strategy for enhancing social inclusion and economic sustainability at the local level. Capacity building and the obligation for halal certification among MSEs require support from various stakeholders, including the academia. This community service activity aims to improve social inclusion and business sustainability of MSEs in Talang Padang District, Tanggamus Regency, Lampung Province, through halal certification training. Community service was conducted in three main stages: coordination and socialization, halal certification training, and monitoring and evaluation, along with participant mentoring. A total of 18 participants attended the training, with 83.33% showing an increase in knowledge about the halal concept and the process for obtaining halal certification. The evaluation results showed that 61.11% of the participants successfully obtained halal certification and incorporated the halal logo on their product packaging. The implementation of this halal certification training is expected to make a significant contribution to improving the social inclusion and business sustainability of MSEs in the region.
ESTIMASI NILAI EKONOMI DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA HUTAN ORGANIK MEGAMENDUNG, BOGOR Fadhilah, Azka Rahmah; Ismail, Ahyar; Pramudita, Danang
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2025): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jkebijakan.v12i1.59265

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan lahan turut meningkat, sehingga berpotensi terjadinya alih fungsi lahan. Perubahan fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan dan mengakibatkan terjadinya lahan kritis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merehabilitasi lahan kritis adalah dengan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Salah satu hasil dari RHL yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah Hutan Organik Megamendung. Keberadaan hutan organik memberikan banyak manfaat, di antaranya sebagai tempat penyerapan karbon, daerah resapan air, hingga sumber keanekaragaman hayati. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini, yaitu mengestimasi nilai guna ekonomi dari Hutan Organik Megamendung; mengestimasi nilai non-guna ekonomi dari Hutan Organik Megamendung; dan merumuskan alternatif strategi pengelolaan Hutan Organik Megamendung yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan harga pasar, benefit transfer, dan PROMETHEE. Hasil penelitian menunjukkan nilai guna Hutan Organik Megamendung sebesar Rp1.589.532.870 per tahun; nilai non-guna Hutan Organik Megamendung sebesar Rp8.845.125 per tahun; dan alternatif pengelolaan yang dapat diprioritaskan adalah pengoptimalisasian lahan dengan sistem agroforestri.