Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Pertanian melalui Pemanfaatan Lahan Sempit dan Pengolahan Sampah Organik di Kampung Cicere, Cigudeg Ramadhini, Fiona; Rohman, Afif Miftahur; Ulya, Azzahratul
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.6.1.53-61

Abstract

Desa Kampung Cicere di Kabupaten Bogor menghadapi masalah lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pembakaran sampah. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan merusak kualitas tanah, sementara pembakaran sampah menghasilkan polutan berbahaya. Untuk mengatasi masalah ini, Kampung Cicere menjadi desa percontohan program SI-LEISA (System Integration-Low External Input Sustainable Agriculture), yang mencakup sosialisasi berkebun di pekarangan, pemilahan sampah, pembuatan kompos, dan vertikultur. Program ini dilaksanakan dengan metode sosialisasi dan demonstrasi langsung kepada warga Kampung Cicere. Sosialisasi berkebun melibatkan partisipan dan berfokus pada pemilahan sampah, pembuatan kompos, dan vertikultur. Pemilahan sampah dilakukan door to door, menghasilkan sampah organik yang diolah menjadi kompos. Pembuatan kompos berhasil, dengan kompos yang dihasilkan memenuhi indikator keberhasilan. Program vertikultur berhasil diterapkan, dengan tanaman yang tumbuh dengan baik meskipun ukuran sedikit lebih kecil dibandingkan dengan metode konvensional. Implementasi program SI-LEISA mendapat respon positif dari masyarakat. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayur mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan menjaga kelestarian lingkungan. Metode pelaksanaan yang mudah meningkatkan potensi keberlanjutan program ini.
Kewirausahaan Sosial oleh Pemuda dalam Mendorong Industrialisasi Perdesaan Irfany, Mohammad iqbal; Purwawangsa, Handian; Ramadhini, Fiona
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 2 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0602.906-911

Abstract

Dewasa ini, masalah ketertinggalan desa di Indonesia masih menjadi masalah karena jumlah desa tertinggal hampir sama dengan jumlah desa mandiri di Indonesia. Kewirausahaan sosial yang digerakkan oleh pemuda di Indonesia dapat menjadi salah satu jawaban dari masalah tersebut. Policy brief ini membahas mengenai kebijakan yang melibatkan peran pemuda sebagai pilar utama dalam kegiatan kewirausahaan sosial (sociopreneur) untuk menciptakan industrialisasi pertanian dan perdesaan. Kebijakan ini diharapkan dampat menciptakan dampak positif berupa berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat, perluasan akses faslitas fital, dan kemudahan dalam akses kredit dan keuangan bagi wirausaha desa.
Peran Keuangan Syariah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Global Irfany, Mohammad iqbal; Ramadhini, Fiona
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol. 7 No. 1 (2025): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0701.1164-1170

Abstract

Degradasi lingkungan tetap menjadi tantangan utama di negara-negara OKI. Studi ini menemukan bahwa asetkeuangan syariah berkontribusi pada pengurangan emisi CO₂ dengan mendukung investasi hijau, sementarapembiayaan perbankan syariah masih terbatas dalam mendanai proyek rendah karbon. Di sisi lain,pertumbuhan PDB meningkatkan emisi, meskipun FDI, urbanisasi, dan kawasan hutan berkontribusi dalampenurunannya. Saat ini, kebijakan lingkungan di negara OKI masih terfragmentasi, dengan beberapa negaramulai menerapkan regulasi sukuk hijau dan insentif pembiayaan hijau, seperti Malaysia dan Indonesia.Namun, kesenjangan dalam standar regulasi, keterbatasan instrumen, serta kurangnya insentif bagi lembagakeuangan syariah masih menghambat efektivitasnya. Keuangan syariah berpotensi mengisi celah ini denganmemperkuat peran sukuk hijau, memperluas kebijakan insentif pajak, serta meningkatkan kapasitas lembagakeuangan syariah dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.