Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRUKTURAL SEMANTIK DALAM NOVEL KEAJAIBAN TOKO KELONTONG NAMIYA KARYA KEIGO HIGASHINO (KAJIAN SEMANTIK) Elyjar, Cut Dienni; Firmansyah, Dodi
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sasindo.v12i3.54548

Abstract

Cerita Keajaiban Toko Kelontong Namiya bercerita tentang tiga berandal, yaitu Atsuya, Shota, dan Kohei yang menjadikan toko kelontong tidak berpenghuni sebagai tempat persembunyian setelah melakukan aksi pencurian. Cerita dalam novel yang saling berkaitan tidak menimbulkan kebosanan begitupun dengan sudut pandang yang ada dalam novel tersebut membuat pembaca penasaran dengan bagian selanjutnya serta kehidupan para tokoh yang hidup di dalamnya.  Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Struktural Semantik dalam novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya" karya Keigo Higashino. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami struktur makna dalam teks novel tersebut dengan menggunakan pendekatan Struktural Semantik. Dalam novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya" karya Keigo Higashino, analisis struktural semantik memberikan pemahaman mendalam terhadap penggunaan kata-kata dan frasa dalam membentuk makna dan hubungan antar unsur linguistik. Dalam percakapan antara Shōta, Atsuya, dan Kohsi, konsep "rumah bobrok yang pas" menunjukkan bahwa struktural semantik membentuk dimensi makna yang mendalam, menggambarkan pemilihan tempat persembunyian dengan cermat. Klarifikasi makna melalui dialog juga memperlihatkan bagaimana struktur semantik digunakan untuk memperjelas konsep yang mungkin ambigu. Secara keseluruhan, analisis struktural semantik dalam novel ini membuktikan bahwa setiap elemen linguistik memiliki kontribusi penting dalam membentuk pemahaman keseluruhan. Melalui pemilihan kata-kata, frasa, dan konstruksi kalimat, penulis berhasil membentuk lapisan makna yang mendalam, memperkaya narasi, dan memungkinkan pembaca untuk lebih memahami konteks dan karakter dalam cerita. Analisis struktural semantik ini membuktikan kecanggihan kegiatan bahasa dalam membentuk dunia cerita yang kompleks dan memikat.Kata kunci: struktural, semantik, novel
MENINGKATKAN LITERASI SISWA: MENGULAS KARYA FIKSI SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 CIRUAS Nestiadi, Adi; Nurila, Ila; Elyjar, Cut Dienni; Amelia, Sandra; Agatha, Sonia
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol. 14 No. 1` (2025): JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) EDISI APRIL
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sasindo.v14i1`.68836

Abstract

Literasi merupakan keterampilan mendasar dan penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan yang akan di hadapi kedepanya. Literasi tidak hanya mencangkup kemampuan membaca ataupun menulis, dalam era digital literasi menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Rendahnya tingkat literasi siswa dapat disebabkan faktor-faktor lain salah satunya adalah kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas ataupun minimnya minat baca di kalangan siswa tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2019) metode kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Dalam metode ini, data dikumpulkan secara induktif melalui trigulasi, yaitu dengan menggabungkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini bahwa di temukanya berbagai temuan penting yang menyimpulkan tingkat literasi siswa SMPN 1 Ciruas dari metode pembelajaranmengulas karya fiksi yaitu, peningkatan minat baca, pemahaman materi fiksi, kemampuan analisis, keterlibatan aktif siswa saat proses pembelajaran dengan hasil yang berbeda-beda tiap kelasnya. Penelitian ini penulis berharap tingkat literasi yang rendah menjadi tanggungjawab bersama melalu metode yang bisa di lakukan guru untuk mengatasi hal tersebu, kemudia peran lembaga dan orang tua juga menjadi ha penting bagi kesadaran kita semua mengenai pentingnya literasi dalam keberlangsungan tumbuh kembang siswa, terutama siswa/siswi SMPN 1 Ciruas.
STRUKTURAL SEMANTIK DALAM NOVEL KEAJAIBAN TOKO KELONTONG NAMIYA KARYA KEIGO HIGASHINO (KAJIAN SEMANTIK) Elyjar, Cut Dienni; Firmansyah, Dodi
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol. 12 No. 3 (2023): JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sasindo.v12i3.54548

Abstract

Cerita Keajaiban Toko Kelontong Namiya bercerita tentang tiga berandal, yaitu Atsuya, Shota, dan Kohei yang menjadikan toko kelontong tidak berpenghuni sebagai tempat persembunyian setelah melakukan aksi pencurian. Cerita dalam novel yang saling berkaitan tidak menimbulkan kebosanan begitupun dengan sudut pandang yang ada dalam novel tersebut membuat pembaca penasaran dengan bagian selanjutnya serta kehidupan para tokoh yang hidup di dalamnya.  Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Struktural Semantik dalam novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya" karya Keigo Higashino. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami struktur makna dalam teks novel tersebut dengan menggunakan pendekatan Struktural Semantik. Dalam novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya" karya Keigo Higashino, analisis struktural semantik memberikan pemahaman mendalam terhadap penggunaan kata-kata dan frasa dalam membentuk makna dan hubungan antar unsur linguistik. Dalam percakapan antara Shōta, Atsuya, dan Kohsi, konsep "rumah bobrok yang pas" menunjukkan bahwa struktural semantik membentuk dimensi makna yang mendalam, menggambarkan pemilihan tempat persembunyian dengan cermat. Klarifikasi makna melalui dialog juga memperlihatkan bagaimana struktur semantik digunakan untuk memperjelas konsep yang mungkin ambigu. Secara keseluruhan, analisis struktural semantik dalam novel ini membuktikan bahwa setiap elemen linguistik memiliki kontribusi penting dalam membentuk pemahaman keseluruhan. Melalui pemilihan kata-kata, frasa, dan konstruksi kalimat, penulis berhasil membentuk lapisan makna yang mendalam, memperkaya narasi, dan memungkinkan pembaca untuk lebih memahami konteks dan karakter dalam cerita. Analisis struktural semantik ini membuktikan kecanggihan kegiatan bahasa dalam membentuk dunia cerita yang kompleks dan memikat.Kata kunci: struktural, semantik, novel