Olala, Numeri Beny
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN KARYA KREATIF SOCK PUPPET SEBAGAI MEDIA STORYTELLING UNTUK ANAK ANAK DI RA AL AZHAR PALANGKA RAYA Permana, Kefas Satriya; Elvira, Elvira; Mayangsari, Marrisa Aulia; Girindraswari, Nawung Asmoro; Hulu, Ijes Jenifer; Olala, Numeri Beny
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2023): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v6i1.2575

Abstract

Storytelling dalam pendidikan anak usia dini biasanya dijadikan guru sarana untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan melalui cerita yang dibawakan. Pada saat menceritakan sebuah dongeng, guru biasanya akan mengajak siswa untuk berimajinasi dan membayangkan cerita yang ditampilkan. Kendala yang seringkali terjadi, kegiatan mendongeng hanya dilakukan guru secara verbal (tanpa menggunakan media). Guru hanya bercerita tanpa menggunakan media lain yang dapat meningkatkan minat siswa untuk menyimak proses mendongeng tersebut sehingga nilai-nilai pendidikan yang diharapkan dapat dimasukkan ke dalam cerita tersebut tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini antara lain: pengenalan sock puppet, Storytelling, demonstrasi, dan praktek pembuatan sock puppet bersama siswa. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa setelah menggunakan media sock puppet, siswa menjadi lebih mudah untuk menyimak dan memahami pesan yang disampaikan pada kegiatan storytelling yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa sock puppet memiliki andil yang besar dalam proses pembelajaran dan penyerapan pesan-pesan dan nilai pendidikan kepada anak. Selain dapat meningkatkan kreativitas anak, sock puppet juga dapat menjadi media edukatif yang menyenangkan bagi anak.
PELATIHAN MEWARNAI RAGAM HIAS TAMBUN BUNGAI SEBAGAI PENGENALAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL DI RA HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA Romadoni, Muhamad; Asi, Yuliati Eka; Girindraswari, Nawung Asmoro; Hidayatullah, Muh. Andis; Permana, Kefas Satriya; Olala, Numeri Beny; Clara, Titha Widya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v8i3.5941

Abstract

Early childhood learning in kindergarten is a sensitive period that only occurs once in a lifetime. Sensitive period is a period of physical and psychological development as the children receive stimulus from the surrounding environment. RA Hidayatul Insan is one of the target partners that serves as an object in training the sensitivity of the children who attend the school. The problem that occurs is not far from the current globalization which is quite worrying. The world of fast-developing video games is preferred by children rather than honing their creativity in coloring pictures as a fun activity. In addition, the problem also seems to have an effect on the current generation in abandoning their regional cultural identity. The solution that can be offered in solving this problem is by the tambun bungai decorative coloring training as an effort to recognize cultural identity, especially in Central Kalimantan as a local culture. Many methods can be used to overcome this problem. However, the first method was direct observation of the children's habits accompanied by the socialization of the coloring program, the second was a demonstration or simulation of coloring the tambun bungai decorative pattern as a local identity, and the last activity was to conduct a workshop on coloring the tambun bungai decorative pattern together with the children. The activity aimed to encourage children to be creative in coloring the tambun bungai decorative pattern in recognizing local cultural identity. Thus, children can develop creativity in activating the right brain while recognizing the local cultural identity of the Central Kalimantan province.