Abstrak Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang masih menjadi fokus nasional dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Karanganyar, angka stunting di wilayah ini masih tinggi, terutama di kalangan remaja, salah satunya kelompok yang rentan terhadap anemia remaja ini adalah remaja putri di Panti Asuhan Yatim IPHI, Karanganyar. Mitra sasaran adalah Panti Asuhan Yatim Putri IPHI Karanganyar dengan jumlah peserta sebanyak 10 remaja putri berusia 12-18 tahun. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan gizi berbasis kacang gude sebagai upaya pencegahan stunting dalam olahan pangan seperti cookies. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi dan edukasi gizi, demonstrasi pembuatan produk olahan kacang gude (cookies), serta pendampingan kewirausahaan dan evaluasi pengetahuan melalui pre-test dan post-test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 78,00 (pre-test) menjadi 84,00 (post-test). Sebanyak 60% peserta menunjukkan peningkatan skor, dengan nilai maksimum mencapai 100. Hasil uji pairet t-test menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,031). Peserta mampu menjelaskan proses pembuatan produk cookies kacang gude dan memahami konsep gizi seimbang. Kata kunci: edukasi gizi; panti asuhan; pemanfaatan kacang gude; remaja putri; stunting. AbstractStunting remains a major public health issue and a national priority in efforts to improve the quality of Indonesia’s human resources. According to data from the Karanganyar Health Office, the prevalence of stunting in this region remains high, especially among adolescents. One vulnerable group is adolescent girls living at the IPHI Orphanage in Karanganyar. The target partner in this program was the IPHI girls Orphanage, involving 10 adolescent girls aged 12-18 years. This program aimed to increase nutritional knowledge based on the use of pigeon pea (Cajanus cajan) as a stunting prevention effort through food products such as cookies. The methods included nutrition education and awareness, demonstration of pigeon pea-based cookie production, entrepreneurship mentoring, and knowledge evaluation through pre-test and post-test. The results showed an increase in average scores from 70.00 (pre-test) to 84.00 (post-test). A total of 60% of participants showed improvement, with a maximum score of 100. The paired t-test analysis indicated a significant difference (p=0,031). Participants were able to explain the process of pigeon pea cookie production and demonstrated an understanding of the balanced nutrition concept. Keywords: nutrition education; orphanage; utilization of pigeon pea; adolescent girls; stunting