Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proses Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Yuni Listiyani; Wama Fima; Insanul Mizan; Mustafiyanti Mustafiyanti
IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ihsanika.v1i4.654

Abstract

This study aims to explain the process of developing the Islamic Religious Education curriculum using library research methods, namely the library approach by studying books, journals, and other relevant sources. The result of this writing is the process of developing a curriculum with Islamic religious education, it is in the process to what extent the curriculum with Islamic religious education, while in the process it takes a long time to perfect the curriculum with Islamic religious education, as for curriculum development that is designed with ideas and programs, in the process. This idea is in the form of a document in the form of a syllabus, so with the development process it will be developed and socialized by the community and educational institutions. The process of this educational curriculum can be developed with the design, implementation and completion of the Islamic religious education curriculum.
Perubahan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Ninda Akilla; Rani Saputri; Muhammad Fadli; Wama Fima; Mustafiyanti Mustafiyanti
Perspektif : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : Perspektif: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Bahasa
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/perspektif.v2i2.1287

Abstract

Curriculum development is the most important part in improving the quality of learning. The development of this curriculum is very important to increase the success of the education system as a whole because the curriculum is a factor in improving the quality of education. Along with the development of science and technology the government always makes various improvement and efforts and improvement to the curriculum or material in educational programs. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation with data reduction analysis methods, data presentation and drawing conclusions.involved in the preparation and development of the curriculum are: (a) Madrasah supervisor (b) Committee (c) Headmaster (d) Teacher as a learning driver, guiding.
Administrasi Tata Hubungan Masyarkat Dalam Bidang Pendidikan Yuni Listiyani; Wama Fima; Dwi Noviani
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 1 No. 1 (2023): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v1i1.163

Abstract

Proses pendidikan merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan dimana proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan atau menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para peserta didik. Selain itu, proses pendidikan juga bertujuan untuk memberikan nilai-nilai kepribadian kepada siswa serta keterampilan hidup yang memungkinkan untuk dimiliki. Untuk mencapai tujuan pendidikan itu pihak sekolah juga tidak terlepas hubungannya dengan masyarakat. Secara sederhana hubungan dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi. Atau dengan kata lain suatu proses penyampaian berita dari seseorang dengan orang lain. Hal ini bisa secara internal yaitu dalam organisasi sekolah itu sendiri. Maupun ekstern yaitu antar sekolah dengan pihak lain (keluar) masyarakat/lembaga instansi yang lain. Mengenai hubungan dengan masyrakat ini berarti suatu kenyataan yang menyatakan bahwa sekolah tidak merupakan sesuatu yang berdiri sendiri terpisah dari dunia luar, melainkan berada dalam suatu sistem masyarakat yang telahh menetap. Oleh karena itu, seluruh aparat pendidikan yang berada disekolah mau tidak mau harus bekerja sama dengan masyrakat. Masyarkat disini dapat berwujud seperti orang tua murid, badan-badan atau organisasi-organisasi yang berada dalam masyarakat. Sedangkan para aparat pendidikan dapat berwujud seperti kepala sekolah, guru, serta staf-staf yang terkait dalam sekolah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa hubungan sekolah (aparat pendidikan) dengan masyarakat didasarkan atas dasar kerja sama bukanlah sepihak melainkan adanya hubungan timbal balik demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.