Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mahkamah Konstitusi dalam Perjalanan Reformasi Birokrasi Ibrahim, Siti Noor Khatija; Rahmawati, Rosyida; Rudiatin, Endang
International Journal Administration, Business & Organization Vol 5 No 1 (2024): IJABO
Publisher : Asosiasi Ahli Administrasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61242/ijabo.24.389

Abstract

The purpose of this study is to analyze the bureaucratic ethics of the Constitutional Court related to the objectives and constitutional values in the decisions of the Constitutional Court judges, as well as the role of bureaucratic reform based on Presidential Regulation Number 81 of 2010. The method used is a literature study. This method involves analyzing secondary data from Constitutional Court decisions, laws and regulations, and other scientific literature focusing on the research topic. The results showed that ethical violations by Constitutional Court judges are a serious challenge to the integrity of the Constitutional Court institution. After the amendment of the 1945 Constitution after the reform, the Constitutional Court became the highest judicial institution against corruption, collusion, and nepotism. Despite four amendments, legal irregularities in the Constitutional Court still occur, indicating that post-reform law enforcement has not been optimal. The main challenge is the inability of the bureaucracy to serve the public interest. The importance of bureaucratic reform is illustrated by the need to improve the integrity of the Constitutional Court, rebuild public trust, and ensure that this institution continues to function as a justice enforcer that serves the public interest.
Collaborative Governance as an Innovative Strategy in Overcoming Stunting in East Flores District Ibrahim, Siti Noor Khatija; Leus, Jeronimo Da Cruz Neno; Ngatmono, Ngatmono; Dewi, Maya Puspita
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi Vol. 14 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30741/wiga.v14i1.1247

Abstract

Despite various intervention programs to address stunting in East Flores Regency, the stunting prevalence rate has not yet reached the target of 10% by 2023. One of the challenges is the lack of community and private sector involvement in handling stunting. In fact, stunting intervention is not only the responsibility of the government, but also requires cross-sector collaboration to work together in optimizing the program. This research discusses collaborative governance as an innovative strategy in overcoming stunting in East Flores Regency. The research method used was qualitative with a descriptive approach. Five health workers and two community development cadres became research informants who were selected purposively. Data analysis used the interactive model of Miles B. Huberman. Data validity was strengthened through triangulation. The results showed that the application of collaborative governance with the penta helix model, namely government, entrepreneurs, academics, civil society, and mass media, is an innovative solution that can be applied in overcoming stunting. The five main stakeholders in the penta helix collaborative governance model can work together synergistically to achieve optimal results in overcoming stunting problems.
Evaluasi Kebijakan Ketahanan Pangan Program Bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah 2024 Ibrahim, Siti Noor Khatija; Hidayati, Farida; Umaternate, Rifandi; Taufiqurrokhman, Taufiqurrokhman
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 1 (2024): Vol 18 No. 01 JULI 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i1.5554

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kebijakan bantuan pangan beras oleh Pemerintah Indonesia melalui Badan Ketahanan Pangan Nasional, yang menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai sasaran penerima manfaat program. Penelitian ini menggunakan pendekatan SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound). Metode yang digunakan yakni kualitatif dengan melakukan wawancara kepada tujuh belas orang informan yang dipilih secara purposive sampling. Lokus penelitian di Kecamatan Solor Timur. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi partisipan. Sumber data yang digunakan yakni data primer dan sekunder, dengan teknik analisis model interaksi. Hasil penelitian menunjukan kebijakan bantuan pangan beras tahun 2024, sebagai bagian dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) belum berjalan optimal. Program ini memenuhi indikator spesific dan measurable untuk menilai keberhasilannya, namun masih terdapat kesenjangan antara sasaran yang ditetapkan dan hasil yang dicapai. Kasus exclusion and inclusion error masih terjadi meskipun telah ada upaya meningkatkan keakuratan data sasaran penerima manfaat dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi P3KE. Berdasarkan indikator achievable, program ini belum efektif dan perlu meningkatkan relevansi dalam penetapan penerima manfaat. Dari segi time-bound, program ini memiliki batas waktu yang jelas. Kata Kunci: Akurasi Data, Ketahanan Pangan Nasional, Model Evaluasi SMART 
Collaborative Governance sebagai Strategi Inovatif dalam Mengatasi Stunting di Kabupaten Flores Timur Ibrahim, Siti Noor Khatija; Leus, Jeronimo Da Cruz Neno; Dewi, Maya Puspita
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 13, No 2 (2024): June
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.92992

Abstract

Meskipun telah dilakukan berbagai program intervensi untuk mengatasi stunting di Kabupaten Flores Timur, angka prevalensi stunting masih belum mencapai target 10% pada tahun 2023. Salah satu tantangan adalah kurang keterlibatan masyarakat dan sektor swasta dalam penanganan stunting. Padahal, intervensi stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan kolaborasi lintas sektor untuk bersinergi dalam optimalisasi program. Penelitian ini membahas tentang collaborative governance sebagai strategi inovatif dalam mengatasi stunting di Kabupaten Flores Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Lima Tenaga Kesehatan dan dua Kader Pembangunan Masyarakat menjadi informan penelitian yang dipilih secara purposive. Analisis data menggunakan model interaktif Miles B. Huberman. Keabsahan data diperkuat melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukan penerapan collaborative governance dengan model penta helix yakni pemerintah, pengusaha, akademisi, masyarakat madani, dan media massa menjadi solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam mengatasi stunting. Kelima pemangku kepentingan utama dalam model collaborative governance penta helix dapat bekerja sama secara sinergis guna mencapai hasil yang optimal dalam mengatasi permasalahan stunting.