Perkembangan teknologi pembelajaran interaktif, khususnya augmented reality (AR), memberikan peluang strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan sains di sekolah. Urgensi penelitian ini didasarkan pada rendahnya pemahaman konsep peserta didik terhadap materi IPA yang bersifat abstrak, seperti gunung berapi, yang sulit divisualisasikan secara nyata melalui metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas VIII di SMP Kristen Sangalla’. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian terdiri atas 43 peserta didik kelas VIII yang terbagi dalam dua kelompok: kelompok eksperimen yang menggunakan media augmented reality dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah divalidasi. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest, kemudian dianalisis menggunakan uji Independent Samples t-test pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen (82,06) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (76,19). Peningkatan skor kelompok eksperimen mencapai 25,49 poin atau 45,05% dari skor awal, sedangkan kelompok kontrol meningkat 17,71 poin atau 30,29%. Uji t menghasilkan nilai p = 0,01 (< 0,05), yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Temuan ini juga menunjukkan bahwa media augmented reality dapat meningkatkan retensi materi, mengurangi miskonsepsi, dan memotivasi peserta didik. Kesimpulannya, penggunaan media pembelajaran augmented reality efektif meningkatkan hasil belajar IPA pada materi gunung berapi dibandingkan metode konvensional. Penelitian ini merekomendasikan integrasi augmented reality dalam pembelajaran IPA, khususnya pada materi yang memerlukan visualisasi kompleks, disertai pelatihan guru untuk pemanfaatan teknologi secara optimal.