Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimalisasi Sumber Daya Lokal: Peningkatan Produksi Ikan Lele Melalui Pemanfaatan Ampas Tahu di Daerah Pedesaan hayati, kinanti resmi; Safirin, Moch. Tutuk; Ernawati, Dira; sholeha, fitriatus; prakosa, albertus Adriyanto
abdimesin Vol. 3 No. 2 (2023): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdimesin.v3i2.59

Abstract

Sumber daya lokal guna meningkatkan produksi ikan lele di lingkungan pedesaan dengan memanfaatkan ampas tahu sebagai pakan alternatif. Latar belakang penelitian ini muncul dari tantangan yang dihadapi oleh komunitas pedesaan, yang seringkali menghadapi kendala dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi mereka. Kendala-kendala tersebut meliputi keterbatasan sumber daya, akses terbatas terhadap teknologi modern, dan perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian. penggunaan ampas tahu sebagai bahan pakan juga membantu mengurangi dampak limbah yang biasanya dihasilkan selama produksi tahu. Hal ini merupakan langkah positif menuju pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Diversifikasi Praktik Budidaya Ikan Lele: Implementasi Alat Pemberi Makan Otomatis dalam Usaha Petani di Kecamatang Wiyung rusindiyanto, rusindiyanto; winursito, yekti condro; nugraha, isna; Tranggono, Tranggono; hayati, kinanti resmi; sholeha, fitriatus
abdimesin Vol. 4 No. 1 (2024): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdimesin.v4i1.60

Abstract

Budidaya ikan lele adalah salah satu sektor pertanian perairan yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani dan pendapatan bagi petani di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, praktik budidaya ikan lele tradisional sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk efisiensi pengelolaan pakan, yang dapat berdampak pada produktivitas dan keberlanjutan usaha petani. Di Kecamatan Wiyung, kendala-kendala ini juga ditemui, dan diperlukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam budidaya ikan lele. Salah satu solusi potensial yang bisa diimplementasikan adalah penggunaan alat pemberi makan otomatis. Alat ini dapat membantu mengoptimalkan pemberian pakan kepada ikan lele, meminimalkan limbah pakan, serta mengurangi kerja keras petani. Penelitian ini memiliki signifikansi yang besar dalam meningkatkan budidaya ikan lele di Kecamatan Wiyung. Dengan mengimplementasikan alat pemberi makan otomatis, petani akan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan mereka. Selain itu, praktik budidaya yang lebih efisien juga berpotensi mengurangi dampak negatif pada lingkungan, seperti limbah pakan yang tidak dimakan ikan
Kemitraan Masyarakat-Industri: Menggali Potensi Pemasaran 'Kerupuk Ikan' melalui Peningkatan Packaging dan Branding di Desa Sembunganyar, Gresik sumiati, sumiati; rahmawati, nur; dewi, sinta; hayati, kinanti resmi; sholeha, fitriatus; prakosa, albertus Adriyanto
abdimesin Vol. 4 No. 1 (2024): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdimesin.v4i1.61

Abstract

Kerupuk ikan adalah produk lokal yang telah lama menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduk desa. Namun, seperti banyak produk lokal, kerupuk ikan sering menghadapi tantangan dalam meningkatkan pemasaran dan daya saingnya di pasar yang semakin kompetitif. Desa Sembunganyar, meskipun memiliki potensi besar dalam produksi kerupuk ikan, perlu mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan pemasaran produk mereka. Peningkatan pemasaran kerupuk ikan melalui perbaikan packaging (kemasan) dan branding (pencitraan merek) adalah langkah yang mendasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemasaran produk kerupuk ikan di Desa Sembunganyar, Gresik, dengan fokus pada perbaikan packaging dan branding. Pentingnya penelitian ini terletak pada peningkatan pemasaran produk lokal yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Sembunganyar. Selain itu, perbaikan packaging dan branding juga akan memberikan nilai tambah bagi produk kerupuk ikan, menciptakan citra merek yang lebih kuat, dan memungkinkan produk lokal bersaing secara lebih efektif di pasar
Pengenalan Biodiversitas Melalui Kreativitas Mahasiswa KKN: Implementasi Papan Nama Tanaman Sebagai Media Edukasi Lingkungan di Kelurahan Condongcatur Sholeha, Fitriatus; Marcella, Sania; Shafa, Aura Diva; Faris R, Mohamad; Rahmadianto, Raihan; Windra R, Harys; Fatihul F, Ahmad; Widyawati, Diana; Rebeka P, Adhe; Sinaga, Boriski; Rochmoeljati, Rochmoeljati; Sumiati, Sumiati
abdimesin Vol. 5 No. 1 (2025): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdimesin.v5i1.77

Abstract

Biodiversitas adalah keragaman diantara makhluk hidup, dari berbagai sumber termasuk daratan, pesisir, lautan dan ekosistem perairan lainnya serta kompleksitas ekologis dimana mereka merupakan bagiannya. Ketidakpahaman masyarakat tentang keberagaman hayati merupakan masalah sentral yang perlu diatasi. Kurangnya informasi tentang tanaman lokal dan fungsinya dalam ekosistem dapat menyebabkan kurangnya apresiasi terhadap keanekaragaman hayati dan dampak negatif terhadap keseimbangan lingkungan. Maka dari itu, perlu adanya upaya yang kreatif dan edukatif untuk membangkitkan minat dan kepedulian terhadap biodiversitas. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat Kelurahan Condongcatur tentang biodiversitas tanaman lokal melalui implementasi papan nama tanaman. Manfaatnya melibatkan peningkatan kesadaran lingkungan, peningkatan pemahaman terhadap keberagaman hayati, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian tanaman lokal. Sehingga dengan adanya kegiatan ini, dapat membantu Masyarakat dalam memahami lebih dalam terkait suatu tanaman melalui manfaat yang dihasilkan dan nama latinnya. Peran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Teknik industri dalam melibatkan kreativitasnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap biodiversitas menjadi esensial. Implementasi papan nama tanaman dianggap sebagai inovasi yang dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih erat antara masyarakat dan lingkungan lokal mereka. Selain itu, papan nama disini nantinya akan berfungsi sebagai pengenal tanaman dan edukasi yang lebih terkait suatu tanaman tersebut.
Minimizing Cost of Milk Raw Material Inventory Using the Economic Order Quantity (EOQ) Method : Minimasi Biaya Persediaan Bahan Baku Susu Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Priyanto, Anugerah Dany; Winursito, Yekti Condro; Nugraha, Isna; Sholeha, Fitriatus; Fanani, Handre Syahrul
PROZIMA (Productivity, Optimization and Manufacturing System Engineering) Vol. 7 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/prozima.v7i1.1611

Abstract

Inventory in raw materials is a very important thing to pay attention to by the company in carrying out its business processes. Economy Order Quantity (EOQ) is a method that is generally used in determining raw material availability policies in order to obtain minimum yields. This method will help plan raw material inventory in a company to be more efficient. In a manufacturing company, inventory is classified into three parts, specifically raw goods, semi-finished goods and finished goods. If a supply is sufficient then the production process will run smoothly. The purpose of this study is to make an analysis and make a control plan for milk raw materials contained in CV. Milkinesia Nusantara using the EOQ method. After analyzing the results obtained, the optimal purchase frequency is 240 times a year because milk raw materials are easily spoiled with a total purchase of milk raw materials every time one order is 119 liters, the main raw material is considered safe as much as 183 liters with what was ordered back when the raw material amounted to 457 liters. Then the total cost of availability of the company's raw materials, which was originally Rp. 85,023,395.55 - can be saved to Rp. 42,006,726, - so that the savings that occur are Rp. 43,016,669.55.
Performance Evaluation of Dolomite Fertilizer Production: AHP and Scoring System Approach Based on Performance Prism Sholeha, Fitriatus; Pulansari, Farida
Rekayasa Vol 17, No 2: Agustus, 2024
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v17i2.25701

Abstract

Fertilizer production often faces various performance issues that can affect efficiency and productivity. One of the main problems is the instability in the quality of raw materials, which can result in variations in the quality of the final product. Workforce performance is also a critical factor, where inadequate training and low motivation can reduce productivity. The lack of an appropriate performance measurement system, such as relevant and accurate Key Performance Indicators (KPIs), can make it difficult for companies to monitor and improve their overall performance. To address these challenges, a performance measurement system is needed that can integrate various aspects of the company (stakeholders). This performance measurement system must be able to accommodate the interests of various parties involved in the company's operations to produce more accurate and relevant information. The performance measurement approach referred to is known as the Performance Prism. It is then supported by using the Objective Matrix (OMAX) method to determine the ranking and class calculation of each KPI and the Traffic Light System (TLS). Based on performance measurements using the Performance Prism, Analytic Hierarchy Process (AHP), and Scoring System at PT. XYZ, there are 53 KPIs divided among various stakeholders. From this analysis, it can be concluded that the design of the company's performance measurement encompasses various aspects involving both internal and external stakeholders. The total performance index of 13.43 indicates overall good performance. In this case, the total KPIs used are 53 KPIs, which include 10 KPIs for employee stakeholders, 5 KPIs for owner stakeholders, 10 KPIs for customer stakeholders, 5 KPIs for government stakeholders, 4 KPIs for investor stakeholders, 10 KPIs for supplier stakeholders, 4 KPIs for partner stakeholders, and 5 KPIs for surrounding community stakeholders. According to the results of the Objective Matrix (OMAX) and Traffic Light System (TLS), it can be seen that 47 KPIs fall into the green category, indicating good achievement, while 3 KPIs fall into the yellow category, and 3 other KPIs fall into the red category, indicating areas requiring further attention for improvement.
Strategi dalam Meningkatkan Hasil Panen Ikan Lele Melalui Inovasi Teknologi Alat Pemberi Pakan Otomatis di Kecamatan Wiyung Rusindiyanto, Rusindiyanto; Winursito, Yekti Condro; Nugraha, Isna; Tranggono, Tranggono; Sholeha, Fitriatus; Dicya, Bintara Putra; Romadoni, M Ilham
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 2 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i2.16589

Abstract

Inovasi teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam sektor perikanan. Artikel ini membahas strategi yang mengeksplorasi pemanfaatan alat pemberi pakan otomatis sebagai upaya meningkatkan hasil panen ikan lele. Teknologi ini memberikan solusi efisien dan efektif dalam manajemen pakan, mengatasi kendala yang sering kali dihadapi petani dalam pemberian pakan secara manual. Dengan memanfaatkan alat pemberi pakan otomatis, petani dapat mengontrol pemberian pakan secara tepat waktu dan akurat, sesuai dengan kebutuhan ikan lele pada berbagai tahap pertumbuhannya. Keuntungan utama dari alat pemberi pakan otomatis, yaitu penghematan waktu dan usaha petani. Dengan menerapkan alat otomatis ini, petani dapat menjaga kualitas pakan dan mengoptimalkan pertumbuhan ikan dengan lebih baik dan juga dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Dengan menggabungkan pengetahuan tradisional petani dengan teknologi modern, strategi ini berpotensi membawa perubahan berkelanjutan dalam budidaya ikan lele. Diharapkan bahwa penerapan alat pemberi pakan otomatis akan mendukung upaya global dalam mencapai ketahanan pangan dan pengembangan sektor perikanan yang berkelanjutan.