Putri Cahya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Asuhan Kebidanan Komunitas di Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Suci Rohandayani; Malisa; Oktafiana, Yusfani; Kurnia Dwi Pratiwi; Ratutriya; Putri Cahya; Restika Lelung; Listianingsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A community is a collection of people who have at least one of the same characteristics such as geography, occupation, ethnicity, interests and others. Growth is a process of change characterized by an increase in physical size and body shape that can be assessed through measurements of height, weight, and head circumference. Development is a development that occurs in various aspects of a child. The aspects that develop include cognitive, motor, physical, language and speech, psychosexual and independence aspects. One of the contraction and creative ways to train children to regulate breathing patterns and physical activity can provide many benefits for growth and development. Yoga is an activity that does not give wrong or correct judgments but as a fun activity for children. The implementation method used in this community service is health counseling and demonstration about children's yoga to the target of toddlers and mothers of toddlers in Genuk Village RT.01/RW.03 Ungaran District, Semarang Regency. Implementation on May 31, 2024. The participants of this counseling activity were toddlers and mothers of toddlers totaling 15 people. The activity is carried out in stages (1) providing an explanation of the purpose of the activity; (2) distributing pre-tests to target mothers under five years old; (3) providing health counseling on "increasing maternal knowledge about children's yoga for optimal growth and development"; (4) conducting children's yoga demonstrations; (5) providing opportunities for the target to ask questions; (6) distributing post-tests to target mothers under five years. The activity showed that there was an increase in adolescent knowledge about adolescent healthy lifestyles, breastfeeding mothers regarding strengthening maternal nutrition during breastfeeding, toddler mothers about children's yoga for growth and development optimization after counseling on adolescent health and education, breastfeeding mothers and toddler mothers. Then conduct a children's yoga demonstration to optimize growth and development.  Conclusion: after this community activity was carried out, there was an increase in the community, especially adolescents, breastfeeding mothers and mothers under five about counseling on healthy lifestyle for adolescents, strengthening maternal nutrition during breastfeeding, and counseling on children's yoga as well as conducting children's yoga demonstrations.   Abstrak Komunitas adalah kumpulan orang yang memiliki karkteristik minimal satu karakteristik yang sama seperti geografis, pekerjaan, etnik, minat dan lain-lainnya. Pertumbuhan adalah proses perubahan yang ditandai dengan bertambahnya ukuran fisik dan bentuk tubuh yang dapat dinilai melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Perkembangan merupakan perkembangan yang terjadi pada berbagai aspek yang ada pada diri seorang anak. Aspek-aspek yang berkembang meliputi aspek kognitif, motorik, fisik, bahasa dan bicara, psikoseksual dan kemandirian anak. Salah satu cara kontraksi dan kreatif untuk melatih anak mengatur pola nafas dan aktivitas jasmani yang bisa memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Yoga merupakan aktifitas yang tidak memberikan penilaian salah atau benar tapi sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan untuk anak.  Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang yoga anak kepada sasaran balita da ibu balita di Kelurahan Genuk RT.01/RW.03 Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan pada 31 Mei 2024. Peserta kegiatan penyuluhan ini adalah balita dan ibu balita yang berjumlah 15 orang. Kegiatan dilakukan dengan tahapan (1) memberikan penjelasan tentang tujuan dilakukannya kegiatan; (2) membagikan pre-test kepada sasaran ibu balita; (3) memberikan penyuluhan kesehatan tentang “peningkatan pengetahuan ibu tentang yoga anak untuk optimalisasi pertumbuhan dan pekembangan”; (4) melakukan demonstrasi yoga anak; (5) memberikan kesempatan sasaran untuk bertanya; (6) membagikan post-test kepada sasaran ibu balita.  Kegiatan menunjukan ada peningkatan pengetahuan remaja mengenai pola hidup sehat remaja, ibu menyusui mengenai penguatan gizi ibu selama menyusui, ibu balita mengenai yoga anak untuk optmalisasi pertumbuhan dan perkembangan setelah dilakukan penyuluhan keseharan dan edukasi remaja, ibu menyusui dan ibu balita. Kemudian melakukan demontrasi yoga anak untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan. Setelah dilakukan kegiatan komunitas ini terdapat peningkatan masyarakat khususnya remaja, ibu menyusui dan ibu balita tentang penyuluhan pola hidup sehat remaja, penguatan gizi ibu selama menyusui, dan penyuluhan yoga anak serta melakukan demonstrasi yoga anak.
Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI di RS Ken Saras Dwiyanti, Feni; Mila Elvi Ekayanti; Putri Cahya; Ida Sofiyanti; Yulia Nur Khayati; Rini Susanti; Siti Musarofah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding for the first 6 months of a baby's life is crucial, yet many mothers still experience challenges with inadequate milk production. Oxytocin massage is one solution to increase breast milk production by stimulating the oxytocin hormone. This community service aims to improve postpartum mothers' knowledge and understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production.The method used was observation with 20 postpartum mother respondents at Ken Saras Hospital. The activity was conducted in three stages: 1) Assessment of mothers' initial knowledge about oxytocin massage, 2) Socialization and practice of oxytocin massage, 3) Evaluation of mothers' knowledge after the education.Pre-test results showed that mothers' initial knowledge was still lacking, especially regarding the definition, benefits, and techniques of oxytocin massage. Mothers' education and occupation factors influenced their knowledge level. After the education, there was a significant increase in knowledge. The average pre-test score of 50.83 increased to 81.66 in the post-test. Mothers gained a better understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production.In conclusion, education and practice of oxytocin massage effectively improved postpartum mothers' knowledge about the benefits and techniques of oxytocin massage for smooth breast milk production. The increase in knowledge is expected to encourage mothers to apply oxytocin massage independently. Recommendations include: 1) Conducting health promotion with village midwives and local health centers, 2) Providing education and training on oxytocin massage to posyandu cadres, 3) Conducting ongoing mentoring for postpartum mothers. With these efforts, it is hoped that exclusive breastfeeding coverage can be increased through optimization of mothers' breast milk production using the oxytocin massage method..   Abstrak Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi sangat penting, namun masih banyak ibu yang mengalami kendala produksi ASI yang tidak lancar. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi ASI dengan merangsang hormon oksitosin. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu nifas tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI.Metode yang digunakan adalah observasi dengan 20 responden ibu nifas di RS Ken Saras. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap: 1) Kajian pengetahuan awal ibu tentang pijat oksitosin, 2) Sosialisasi dan praktik pijat oksitosin, 3) Evaluasi pengetahuan ibu setelah penyuluhan. Hasil pre-test menunjukkan pengetahuan awal ibu masih kurang, terutama terkait pengertian, manfaat, dan teknik pijat oksitosin. Faktor pendidikan dan pekerjaan ibu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan. Setelah diberikan penyuluhan, terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan. Nilai rata-rata pre-test 50,83 meningkat menjadi 81,66 pada post-test. Ibu menjadi lebih memahami tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI.Kesimpulannya, penyuluhan dan praktik pijat oksitosin efektif meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang manfaat dan teknik pijat oksitosin untuk kelancaran produksi ASI. Peningkatan pengetahuan diharapkan dapat mendorong ibu untuk menerapkan pijat oksitosin secara mandiri. Saran yang diberikan antara lain: 1) Melakukan promosi kesehatan bersama bidan desa dan puskesmas setempat, 2) Memberikan penyuluhan dan pelatihan pijat oksitosin kepada kader posyandu, 3) Melakukan pendampingan berkelanjutan pada ibu nifas. Dengan upaya tersebut, diharapkan cakupan ASI eksklusif dapat meningkat melalui optimalisasi produksi ASI ibu dengan metode pijat oksitosin.