Rika Yunita Ernanda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Pijat Common Cold pada Batuk Pilek Balita di Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Semarang Risa Khalisah; Rika Yunita Ernanda; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infants are weak individuals and require a process of adaptation. Every baby must be able to go through the process of physiological conditions consisting of cardiovascular, respiratory system, hematopoiesis system, metabolism, body temperature, digestive tract system, endocrine glands, immunoglobulin system, glucose metabolism, integumentary and reproductive systems. Performing common cold massage which consists of the stages of infant cough and cold massage which consists of the following movements performing movements towards the bridge of the nose & under the cheekbones, cheek rain drop, open book, butterfly, toby top intercostal, chest rain drop, positioning the baby face down, back and forth, neck down sweep, neck to foot sweep, back circumference, back rain drop, pitching and relaxation. Cough and Cold Massage Counseling for Infants and Toddlers as an Effort to Overcome Cough and Cold in the Wringinputih Hamlet Area, Wringinputih Village, Bergas District, Semarang Regency which was attended by 20 mother respondents who had babies. The implementation of Community Service was carried out on Wednesday, May 29, 2024 starting at 09.00 -12.00 WIB directly or face-to-face, with introductions first, then filling in the pre-test, then the presentation of the material and continued with the presentation of common cold massage with 13 stages, then the question and answer process then filling in the post test and the final closing. Counseling participants understand and understand how to do Common Cold Massage to Overcome Cold Coughs in Infants and Toddlers and can establish good communication between the proposing team and the mothers who conduct counseling. There is an increase in the knowledge and skills of mothers, which is seen from the presentation of good data 55% (pretest) to 100% (post test). It is expected that mothers can practice at home independently when their children experience coughs and colds.   Abstrak Bayi merupakan individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Setiap bayi harus dapat melalui proses kondisi fisiologis yang terdiri dari kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem hematopoiesis, metabolisme, suhu tubuh, sistem traktus pencernaan, kelenjar endokrin, sistem imunoglobulin, metabolisme glukosa, sistem integumen dan reproduksi. Melakukan pijat common cold yang terdiri dari tahapan pijat bayi batuk pilek yang terdiri dari gerakan berikut melakukan gerakan ke arah batang hidung & bawah tulang pipi, pipi rain drop, open book, kupu-kupu, toby top intercostal, chest rain drop, memposisikan bayi telungkup, punggung maju mundur, sapuan leher ke bawah, sapuan leher hingga kaki, lingkar punggung, punggung rain drop, pitching dan relaksasi. Penyuluhan Pijat Batuk Pilek Pada Bayi dan Balita Sebagai Upaya Mengatasi Batuk Pilek di Wilayah Dusun Wringinputih, Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang yang diikuti oleh 20 responden Ibu yang memiliki bayi. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan Hari Rabu, 29 Mei 2024 mulai pukul 09.00 –12.00 WIB secara lansung atau tatap muka,  dengan perkenalan terlebih dahulu selanjutnya pengisian pre test, kemudian pemaparan materi dan dilanjutkan pemaparan pijat common cold dengan 13 tahapan, selanjutnya proses tanya jawab kemudian pengisian post test dan penutup terakhir. Peserta penyuluhan mengerti dan memahami cara melakukan Pijat Common Cold Untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dan Balita dan bisa terjalin komunikasi baik tim pengusul dan para ibu yang melakukan penyuluhan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu, yang dilihat dari presentasi data baik 55% (pretest) menjadi 100% (post test). Diharapkan ibu-ibu dapat mempartekkan di rumah secara mandiri saat anaknya mengalami batuk dan pilek.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Hypnobreastfeeding untuk Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Nifas di RS X Aprillia, Rika; Rika Yunita Ernanda; Ida Sofiyanti; Wiwik Ardhiani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without other foods and drinks to babies from birth to 6 months of age, except for drugs and vitamins (Word Health Organization, 2019). Breast milk is the best food for babies and has ideal nutritional content for baby growth and development. Exclusive breastfeeding from birth to six months of age without any additional food or drinks. Various ways are carried out by mothers so that the breastfeeding process can run smoothly and adequately in giving baby nitriation. One of the efforts that can be made is to hypnobreastfeeding. From the results of interviews that have been conducted at X Hospital on the 5 postpartum mothers on the first day said that their breast milk could not come out, the mother felt not confident that her breast milk would come out, especially in mothers who had just given birth for the first time. So we are interested in doing community service with the title "Hypnobreastfeeding for Increasing Breast Milk Production in Postpartum Women at X Hospital". The population in this study was all spontaneous first-day postpartum mothers and SC (Sectio Caesar) in the Intan room of Ken Saras Hospital from January 30-March 23. The sample was in the study of all spontaneous first-day postpartum mothers and SC (Sectio Caesar) in the Intan room of X Hospital from January 30-March 23 which met the inclusion and exclusion. The results obtained by the author conclude that Hypnobrastfeeding is able to increase breast milk production because it provides relaxation, physical calmness, mind, and comfort during breastfeeding which can provide a positive feedback mechanism in the form of an increased response to the release of oxytocin and prolactin by the pituitary. The hormone prolactin plays a role in stimulating nutrients for the synthesis of milk in the secretory cells of the alveoli. Oxytocin causes myoepitel contraction around the alveolus and releases milk (milk ejection).   Abstrak ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin (Word Health Organization, 2019) Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling baik bagi bayi dan memiliki kandungan gizi yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir hingga usia enam bulan tanpa adanya pemberian makanan atau minuman tambahan lainnya. Berbagai cara dilakukan oleh ibu agar proses menyusui dapat berjalan dengan lancar serta dan mencukupi dalam pemberian nitrisi bayi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan hypnobreastfeeding. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan di RS X pada 5 ibu postpartum hari pertama mengatakan ASI nya tidak bisa keluar, ibu merasa tidak percaya diri bahwa ASI nya akan keluar hal ini terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Sehingga kami tertarik melakukan pengabdian masyarakat dengan judul “Hypnobreastfeeding Untuk Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di RS X”. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu postpartum hari pertama spontan maupun SC (Sectio Caesar) di Ruang I RS X dari tanggal 30 Januari-23 Maret 2025. Sampel  pada penelitian semua ibu postpartum hari pertama spontan maupun SC (Sectio Caesar) di ruang I RS X dari tanggal 30 Januari-23 Maret 2025 yang memenuhi inklusi dan eksklusi. Hasil yang didapat penulis menyimpulkan bahwa Hypnobrastfeeding mampu meningkatkan produksi ASI karena memberikan efek rileks, ketenangan fisik, pikiran, dan kenyamanan pada masa menyusui yang dapat memberikan positif feedback mechanism berupa respon peningkatan pelepasan oksitosin dan prolaktin oleh pituitari. Hormon prolaktin berperan dalam merangsang zat gizi untuk sintesis air susu dalam sel-sel sekretorius alveoli. Oksitosin menyebabkan kontraksi mioepitel di sekeliling alveolus dan mengeluarkan air susu (milk ejection).
Pijat Tui Na Sebagai Upaya Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di Posyandu Jambu Langensari Nova Harianti; Ruliana Isna Rosida; Yulianti, Rizkhiana; Rika Yunita Ernanda; Willisa Apriana; Heni Hirawati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Child growth and development is a very important issue and needs serious attention. Growth can be seen from body weight and head circumference, while development can be seen from motor skills, social, emotional, language skills and cognitive abilities. Children's growth and development is influenced by several factors, one of which is influenced by nutritional status. Efforts to overcome feeding difficulties in toddlers can be done using non-pharmacological methods through tui na massage. Tui na massage is one way to overcome feeding difficultiestoddlers, carried out for 6 consecutive days before eating for 30 minutes with 8 series of massages that can overcome eating difficulties. The aim of this community service is to apply tui na massage as a complementary therapy to overcome feeding difficulties in toddlers. Method: Implementation of activities in the form of tui na massage training for mothers of toddlers using lecture, discussion and practice methods. The conclusion obtained after this community service were the pre – test result of respondents in the good knowledge category (50%) in the poor category (30%) and the post - test result 0f 100 % of respondents in the good knowledge category. Apart from that, the skills of the posyandu respondents are also in the good category, shown by the evaluation result with a score of (98%).   Abstrak Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pertumbuhan dapat dilihat dari berat badan dan lingkar kepala, sedangkan perkembangan dapat dilihat dari kemampuan motorik, sosial, emosional, kemampuan berbahasa, serta kemampuan kognitif. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dipengaruhi oleh status gizi. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologi melalui pijat tui na. Pijat tui na merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan makan pada balita, dilakukan selama 6 hari secara berturut turut sebelum makan selama 30 menit dengan 8 rangkaian pijat yang dapat mengatasi kesulitan makan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menerapkan pijat tui na sebagai terapi komplementer untuk mangatasi kesulitan makan pada balita.Metode: Pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan pijat tui na pada ibu balita dengan metode ceramah, diskusi dan praktik. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengabdian masyrakat ini adalah hasil pre – test responden dalam kategori pengetahuan baik (50%) kategori pengetahuan baik. Selain itu, keterampilan para responden  posyandu juga dalam kategori baik ditunjukkan dengan hasil evaluasi nilai (98%).