Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN KARTU PETUALANGAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK Rejeki, Putri; Prasetya, Mia Ayustina; Anggaraeni, Putu Ika; Aprillia, Rika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i05.P06

Abstract

Introduction: The behavior of teeth brushing with the correct method in Indonesian people is still relatively low at 2.8%, causing an increase in dental and oral problems from 43.3% in 2007 to 57.6% in 2018. The most dental and oral problems by age are in the age group 5-9 years (51.72%). Efforts to improve children’s behavior in maintaining their dental health require health promotion education with interesting and appropriate methods for children. This study aims to develop "Kartu Petualangan" as a health promotion media to improve the discipline of teeth brushing in children. Method: This Research uses type Research and Development (R&D) study method with eight stages. The steps are potential and problems, data collection, product design, product validation, design revision, product testing, product revision, and usage trial. Result & Discussion: The results of the problems identified through the literature study are used as the basis for product development. Before being tested, the learning media was validated by experts who got results from material experts is 85% and display experts is 80%, they were in the "Eligible" category then revised according to expert input. After that, the product trials in small groups were carried out and got 86% results which were included in the "Very Eligible" category then revised according to input from the product trial questionnaire. Furthermore, the trial for use in a wider group was carried out and obtained 87% results which were included in the "Very Eligible" category. Conclusion: The conclusion of this study is that "Kartu Petualangan" are suitable to be used as a health promotion medium to improve the discipline of teeth brushing in children. Keywords : Health Promotion Media; Reward Stickers; Teeth Brushing
Yoga Anak untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar di TK Kuncup Mawar Ngarawan Getasan Aprillia, Rika; Ida Sofiyanti; Wahyu Kristiningrum; Adelia Natalia Bria
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The age of preschool children is the age range of 3-6 years with various characteristics, at this time children like to imagine believing that they have strength. Preschool-age children are in a golden period of human development because at that time physical and non-physical development develops rapidly. The golden period is the age of children when they are 0-5 years old, this period is a sensitive and critical period, where children are especially easy to receive stimuli. from its environment and is a period of brain development. Thus the golden age lies at an early age, to be able to stimulate the development of children's intelligence so that it can develop optimally to be a shared responsibility between teachers and parents at home. It is quite difficult for a child to be able to sit still for a long time and concentrate. So one of the things that can be done is with children's yoga. Several studies explain that yoga practice can help children to concentrate, regulate their breath, calm their minds with certain poses. This service is carried out in 4 stages, namely observing children's learning in the classroom, licensing to the school, carrying out activities, testimonials from teachers and children. This service aims to increase children's learning concentration and provide education to teachers at schools about children's yoga. The population of this service is kindergarten students, totaling 18 children. This activity uses leaflets and is carried out face-to-face at Kuncup Mawar Kindergarten. This community service activity had a good effect on students at Kuncup Mawar Kindergarten, Getasan District, Semarang Regency. It was seen from the testimonials that the children felt happy and enthusiastic about practicing yoga. The yoga that is practiced is the initial stage of yoga which concentrates on physical and mental exercise so that it can be useful in increasing learning concentration. Yoga practices can be carried out regularly to get optimal benefits. Abstrak Usia anak prasekolah adalah rentang usia 3-6 tahun dengan berbagai macam ciri, pada masa ini anak-anak senang berimajinasi percaya bahwa mereka memiliki kekuatan. Anak usia prasekolah berada dalam masa emas perkembangan manusia karena pada masa itu perkembangan fisik maupun nonfisik berkembang secara pesat.Masa emas adalah usia anak ketika berumur 0-5 tahun, masa ini merupakan periode sensitif dan kritis, dimana anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya dan merupakan masa perkembangan otak.Dengan demikian masa emas (golden age) terletak pada usia dini, untuk mampu menstimulasi perkembangan kecerdasan anak agar dapat berkembang maksimal menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan orang tua dirumah. Agak sulit untuk anak bisa duduk diam di waktu yang lama dan berkonsentrasi. Maka salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan yoga anak.Beberapa studi menjelaskan bahwa latihan yoga dapat membantu anak untuk berkonsentrasi, mengatur napas, menenangkan pikiran dengan pose-pose tertentu. Pengabdian ini dilaksanakan dalam 4 tahapan yaitu pengamatan pembelajaran anak di ruang kelas, perizinan kepada pihak sekolah, pelaksanaan kegiatan, testimoni dari guru dan anak. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak serta memberikan edukasi kepada guru di sekolah tentang yoga anak. Populasi dari pengabdian ini adalah siswa TK yang berjumlah 18 anak. Kegiatan ini menggunakan leaflet dan dilakukan secara tatap muka di TK Kuncup Mawar. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini  membawa efek yang baik bagi siswa di TK Kuncup Mawar Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dilihat dari testimoni yang telah dilakukan anak-anak merasa senang dan penuh semangat melaksanakan yoga. Yoga yang dilakukan merupakan yoga  tahapan awal yang berkonsentrasi pada olah fisik dan pikiran sehingga dapat berguna dalam meningkatkan konsentrasi belajar. Praktik yoga dapat dilaksanakan secara rutin untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Pendidikan Produktif, Aktif, Terampil Pada Pengasuh Panti Asuhan Manarur Mabrur dengan Pijat Bayi Bela Catur Sakti Rahayu; Diah Ayu Ningsih; Aprillia, Rika; Yeni Susanti; Sovia Puspita Anggraeni; Rini Susanti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.3184

Abstract

Babies/toddlers (ages 0-5 years) are a golden and critical period because during this period there is rapid growth and development which peaks at the age of 24 months. The problems that arise in this orphanage are that some babies often have difficulty sleeping, have difficulty eating, often cry, which are factors that can influence growth and development during the golden age. Caregivers find it difficult to do baby massage due to limited knowledge. The aim of this community service is to increase caregivers' knowledge about baby massage which can overcome partners' problems, namely partners not providing a maximum role during the golden age period. This activity began with 5 PKM-PM team students and 12 caregivers using active learning methods with small group discussions. The implementation of the community service student creativity program (PKM-PM) activities carried out by us as Ngudi Waluyo University students, namely providing baby massage training to caregivers at the Manarur Mabrur Orphanage which was carried out in July-November 2023 has been carried out completely (100%) . From this activity, it was found that there was an increase in caregivers' knowledge after carrying out infant massage health education. The result of this community service activity is an increase in caregivers' knowledge after carrying out infant massage health education so that caregivers become productive, active and skilled. It is hoped that the results of this PKM-PM can become a reference for orphanage caregivers so that they can carry out baby massage consistently at the Manarul Mabrur Orphanage using the media of baby massage guidebooks and video tutorials that have been made by the team and it is hoped that partners can support this activity so that this activity can still be implemented on a scheduled basis.   ABSTRAK                 Bayi/balita (usia 0-5 tahun) merupakan periode emas sekaligus kritis karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang puncaknya pada usia 24 bulan. Permasalahan yang muncul pada panti asuhan ini yaitu beberapa bayi sering mengalami kesulitan tidur, susah makan, sering menangis, dimana hal ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada masa golden age. Para pengasuh merasa kesulitan untuk melakukan pijat bayi dikarenakan keterbatasan pengetahuan Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahun pengasuh tentang pijat bayi yang dapat mengatasi permasalahan mitra yaitu mitra kurang memberikan peran yang maksimal dalam masa golden age. Kegiatan ini diawali dengan 5 mahasiswa tim PKM-PM dan 12 pengasuh melalui metode pembelajaran active learning dengan small group discussion. Pelaksanaan kegiatan program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat (PKM-PM) yang dilakukan kami selaku mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo yaitu dalam memberikan pelatihan pijat bayi kepada pengasuh di Panti Asuhan Manarur Mabrur yang dilaksanakan pada bulan Juli-November 2023 sudah dilaksanakan dengan sepenuhnya (100%). Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan pengasuh setelah dilakukan pendidikan kesehatan pijat bayi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan pengasuh setelah dilakukan pendidikan kesehatan pijat bayi sehingga pengasuh menjadi produktif, aktif, dan terampil. Diharapkan dari hasil PKM-PM ini bisa menjadi referensi bagi pengasuh panti supaya dapat melakukan pijat bayi secara konsisten di Panti Asuhan Manarul Mabrur dengan menggunakan media buku panduan pijat bayi dan video tutorial yang telah dibuatkan oleh tim dan diharapkan mitra dapat mendukung kegiatan tersebut sehingga kegiatan tersebut tetap dapat dilaksanakan secara terjadwal.
Correlation and Path Analysis for Grain Yield and Its Components of Lowland Rice Grown under Coastland Agroecosystem Aprillia, Rika; Prayoga, Gigih Ibnu; Mustikarini, Eries Dyah
Akta Agrosia Vol 28 No 1 (2025)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/aa.28.1.15-23

Abstract

Growth traits and yield components of rice plants affect yield. The magnitude of this relationship is seen from the correlation value between characters, and the direct and indirect effects are seen  from the cross-fingerprint value. The study aims to determine which characters have a correlation with rice plant yield and their direct and indirect effects. The study was conducted from July 2023 to February 2024. เว็บสล็อต | R4shub The research location was in the rice fields of SPA Hamlet, Rias Village, Toboali, South Bangka Regency. The study used an experimental method, with a Randomized Complete Block Design (RCBD). The study was divided into 4 experimental blocks. The treatments were 10 superior varieties consisting of 8 inbred varieties (Inpari 32 HDB, Inpari 33, Inpari 42 Agritan GSR, Inpari 49 Jembar, Ciherang, Siliwangi, Padjajaran Agritan, and Cakrabuana Agritan) and 2 hybrid varieties (Mapan P05 and Bridantara 8). Data analysis was using correlation analysis and path analysis with Excel and SPSS applications. The results of the correlation analysis showed that only leaf width correlated with grain dry weight. Leaf width, plant height and number of productive tillers had the highest direct influence on yield. Leaf width characters can be recommended as selection characters in rice breeding. Keywords: correlation, hybrid, path analysis, superior rice    
Dinamika Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan Mahasiswa Pgmi Umri di SD Muhammadiyah 1 Pekanbaru Berlian, Raisa; Wahyuni, Yulia Septi; Oktaviani, Aulia Tri; Khasanah, Isti Safitri; Dhuha, Muhammad Syamsi; Frasetia, Nisya; Aprillia, Rika
Menara Pengabdian Vol 5, No 1 (2025): Vol. 5 No. 1 Juni 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jmp.v5i1.6803

Abstract

Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) mahasiswa PGMI UMRI di SD Muhammadiyah 1 Pekanbaru bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dalam dunia pendidikan. PLP yang berlangsung dari 7 Januari hingga 25 Februari 2025 ini diikuti oleh 11 mahasiswa, dibagi dalam dua kelompok, dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil PLP menunjukkan bahwa mahasiswa memperoleh wawasan dalam pengelolaan kelas, strategi pembelajaran, serta interaksi dengan siswa dan guru. Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengajar dan melaksanakan program kerja seperti les privat membaca dan mengaji, pembuatan pohon hijaiyah, serta berbagai kegiatan literasi. Secara keseluruhan, kegiatan PLP ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan pedagogik, komunikasi, dan manajemen kelas sebagai bekal dalam profesi keguruan
Peningkatan Pengetahuan Tentang Hypnobreastfeeding untuk Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Nifas di RS X Aprillia, Rika; Rika Yunita Ernanda; Ida Sofiyanti; Wiwik Ardhiani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without other foods and drinks to babies from birth to 6 months of age, except for drugs and vitamins (Word Health Organization, 2019). Breast milk is the best food for babies and has ideal nutritional content for baby growth and development. Exclusive breastfeeding from birth to six months of age without any additional food or drinks. Various ways are carried out by mothers so that the breastfeeding process can run smoothly and adequately in giving baby nitriation. One of the efforts that can be made is to hypnobreastfeeding. From the results of interviews that have been conducted at X Hospital on the 5 postpartum mothers on the first day said that their breast milk could not come out, the mother felt not confident that her breast milk would come out, especially in mothers who had just given birth for the first time. So we are interested in doing community service with the title "Hypnobreastfeeding for Increasing Breast Milk Production in Postpartum Women at X Hospital". The population in this study was all spontaneous first-day postpartum mothers and SC (Sectio Caesar) in the Intan room of Ken Saras Hospital from January 30-March 23. The sample was in the study of all spontaneous first-day postpartum mothers and SC (Sectio Caesar) in the Intan room of X Hospital from January 30-March 23 which met the inclusion and exclusion. The results obtained by the author conclude that Hypnobrastfeeding is able to increase breast milk production because it provides relaxation, physical calmness, mind, and comfort during breastfeeding which can provide a positive feedback mechanism in the form of an increased response to the release of oxytocin and prolactin by the pituitary. The hormone prolactin plays a role in stimulating nutrients for the synthesis of milk in the secretory cells of the alveoli. Oxytocin causes myoepitel contraction around the alveolus and releases milk (milk ejection).   Abstrak ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin (Word Health Organization, 2019) Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling baik bagi bayi dan memiliki kandungan gizi yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir hingga usia enam bulan tanpa adanya pemberian makanan atau minuman tambahan lainnya. Berbagai cara dilakukan oleh ibu agar proses menyusui dapat berjalan dengan lancar serta dan mencukupi dalam pemberian nitrisi bayi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan hypnobreastfeeding. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan di RS X pada 5 ibu postpartum hari pertama mengatakan ASI nya tidak bisa keluar, ibu merasa tidak percaya diri bahwa ASI nya akan keluar hal ini terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Sehingga kami tertarik melakukan pengabdian masyarakat dengan judul “Hypnobreastfeeding Untuk Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di RS X”. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu postpartum hari pertama spontan maupun SC (Sectio Caesar) di Ruang I RS X dari tanggal 30 Januari-23 Maret 2025. Sampel  pada penelitian semua ibu postpartum hari pertama spontan maupun SC (Sectio Caesar) di ruang I RS X dari tanggal 30 Januari-23 Maret 2025 yang memenuhi inklusi dan eksklusi. Hasil yang didapat penulis menyimpulkan bahwa Hypnobrastfeeding mampu meningkatkan produksi ASI karena memberikan efek rileks, ketenangan fisik, pikiran, dan kenyamanan pada masa menyusui yang dapat memberikan positif feedback mechanism berupa respon peningkatan pelepasan oksitosin dan prolaktin oleh pituitari. Hormon prolaktin berperan dalam merangsang zat gizi untuk sintesis air susu dalam sel-sel sekretorius alveoli. Oksitosin menyebabkan kontraksi mioepitel di sekeliling alveolus dan mengeluarkan air susu (milk ejection).
Kanggoro Mother Care (KMC) untuk Tatalaksana pada BBLR Aprillia, Rika; Ida Sofiyanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low birth weight babies (BBLR) are more often problematic than full-term babies and normal birth weight babies. Especially for BBLR because of premature birth, the function of the organs of the body is still not perfect, so it needs to get special treatment. Problems that are often experienced by BBLR include difficulty maintaining body temperature due to: increased heat loss, lack of subcutaneous fat, large ratio of skin surface area to body weight, and reduced heat production due to inadequate brown fat and inability to shiver. This BBLR can increase mortality, morbidity, disability in neonates, infants and children and have a long-term impact on their lives in the future. Related to the adverse impact of BBLR, general management of BBLR is indispensable to prevent complications. Common assessments that can be given to babies with BBLR are maintaining body temperature, regulating and monitoring nutritional intake, preventing infection, weighing weight, giving oxygen and monitoring the airway. Efforts that can be made are Kangaroo Mother Care (KMC) or Kangaroo Method Care (FMD) which is a treatment for premature babies and low birth weight babies (BBLR) by making direct contact between the baby's skin and the mother's skin or skin-to-skin contact, where the mother uses her body temperature to warm the baby. This study uses a descriptive case study method. Case studies are carried out by researching a problem through a case consisting of a single unit. The method used is a descriptive method of a case study of BBLR management. Data collection techniques with Primary Data are the type of data collected by researchers directly from primary sources through interviews, surveys, experiments, KIA books etc. The care provided after the baby returns home at the age of 10 days is to teach mothers to do KMC (Kanggoroe Mother Care), as well as education related to the use of small baby KIA books. From the obstetric care of By. Mrs. S Low Birth Weight with the application  of Kanggoroo Mother Care (KMC), the results of weight gain from 1430 grams increased to 2600 grams at the age of 1 month and 23 days and body temperature was stable. The authors conclude that the kangaroo method can be used as a non-pharmacological therapy to be prescribed in babies with cases of low birth weight.   Abstrak Bayi  berat  badan  lahir  rendah  (BBLR)  lebih  sering  bermasalah dibanding dengan  bayi cukup bulan dan bayi berat lahir normal. Terutama untuk BBLR karena kelahiran prematur, fungsi organ-organ  tubuh  masih  belum  sempurna,  sehingga  perlu  mendapatkan  penanganan  khusus. Masalah yang sering dialami BBLR antara lain kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh karena: peningkatanhilangnya panas, kurangnya lemak subkutan, rasio luas permukaan kulit terhadap berat badan  yang  besar,  serta  produksi  panas  berkurang  akibat  lemak  coklat  yang  tidak  memadai  dan ketidakmampuan  menggigil. BBLR  ini  dapat  meningkatkan  mortalitas,  morbiditas, disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjangterhadap kehidupannya di masa depan. Terkait dengan dampak buruk BBLR maka  penatalaksanaan umum pada  BBLR menjadi hal yang sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Penatalaksaan umum yang dapat diberikan pada bayi dengan BBLR yaitu mempertahankan suhu tubuh, pengaturan dan pengawasan intakenutrisi, pencegahan infeksi, penimbangan berat badan, pemberian oksigen dan pengawasan jalan nafas. Upaya yang dapat dilakukan yaitu Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi kasus. Studi kasus dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Metode yang digunakan merupakan metode deskritif studi kasus penatalaksanaan BBLR. Teknik pengumpulan data dengan Data Primer adalah jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber utama melalui wawancara, survei, eksperimen, buku KIA dll. Asuhan yang diberikan setelah bayi pulang ke rumah umur bayi 10 hari yaitu mengajarkan ibu untuk melakukan KMC (Kanggoroe Mother Care), serta edukasi terkait penggunaan buku KIA bayi kecil. Dari asuhan kebidanan pada By. Ny. S Berat Badan Lahir Rendah dengan penerapan Kanggoroo Mother Care (KMC) didapatkan hasil berat badan bertambah dari 1430 gram bertambah menjadi 2600 gr di usia 1 bulan 23 hari dan suhu tubuh dalam keadaan stabil. Penulis menyimpulkan metode kangguru bisa digunakan sebagai terapi nonfarmakologi untuk ditetapakan pada bayi dengan kasus lahir berat badan lahir rendah.
Pelaksanaan Komunitas Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas di Kelurahan Gogik Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Wahyu Indah Lestari; Aprillia, Rika; Jumilah Fitriana; Ryan Nabela Maha Rani; Yulinda Yasa Putri; Alya Fernanda Khairani; Ida Sofiyanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Public health issues, particularly in the community midwifery sphere, remain an important concern that requires comprehensive treatment. This activity aims to improve community knowledge and behavior through communication, information, and education to target groups such as pregnant women, postpartum mothers, toddlers, and adolescents in Gogik Village. The methods used include interviews, observations, counseling, and direct practical training such as prenatal yoga, oxytocin massage, and nutrition education and child growth and development. The interview method was carried out directly with community leaders such as the Village Head and Village Midwife to obtain primary data, which was then followed by an assessment of the target through door-to-door interviews  with families. The work steps implemented in community midwifery practice include: initial meetings with midwives and village cadres, identification and assessment of problems from 2-7 June 2025 directly to 19 RT 1 RW, analysis and formulation of problems, determination of priorities and diagnosis of problems based on the data obtained, planning and implementation of activities carried out on June 21, 2025,  and evaluation of the results of activities carried out on the same day. The results of the activity show that there is an increase in understanding and active involvement of the community in maintaining maternal and child health. The education provided also helps the community in recognizing and overcoming basic health problems independently. Thus, a participatory and educational community midwifery approach has proven to be effective in improving the degree of public health in the intervention area. Based on all the activities that have been carried out, both physically and non-physically, it is hoped that the results achieved can provide real benefits to the community and can be maintained and developed sustainably.   Abstrak Masalah kesehatan masyarakat, khususnya dalam lingkup kebidanan komunitas, masih menjadi perhatian penting yang memerlukan penanganan komprehensif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada kelompok sasaran seperti ibu hamil, ibu nifas, balita, dan remaja di Kelurahan Gogik. Metode yang digunakan meliputi wawancara, observasi, penyuluhan, dan pelatihan praktik secara langsung seperti yoga prenatal, pijat oksitosin, serta edukasi nutrisi dan tumbuh kembang anak. Metode wawancara dilakukan secara langsung dengan tokoh masyarakat seperti Kepala Kelurahan dan Bidan Kelurahan untuk memperoleh data primer, yang kemudian dilanjutkan dengan pengkajian kepada sasaran melalui wawancara door to door kepada keluarga. Langkah kerja yang diterapkan dalam praktik kebidanan komunitas meliputi: pertemuan awal dengan bidan dan kader kelurahan, identifikasi dan pengkajian masalah mulai 2–7 Juni 2025 secara langsung ke 19 RT 1 RW, analisis dan perumusan masalah, penentuan prioritas dan diagnosis masalah berdasarkan data yang diperoleh, perencanaan dan implementasi kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2025, serta evaluasi terhadap hasil kegiatan yang dilakukan pada hari yang sama. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak. Edukasi yang diberikan juga membantu masyarakat dalam mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan dasar secara mandiri. Dengan demikian, pendekatan kebidanan komunitas yang dilakukan secara partisipatif dan edukatif terbukti efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah intervensi. Berdasarkan seluruh kegiatan yang telah dilakukan, baik secara fisik maupun nonfisik, diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta dapat dipertahankan dan dikembangkan secara berkelanjutan.