Nurhayat, Tasya Putri
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Metode Khusus dalam Kitab Tafsir Jami’ul Bayan Fi Ta’wilil Al-Qur’an karya Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari Nurhayat, Tasya Putri; Zulaiha, Eni
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i4.30958

Abstract

Ketidakmampuan seseorang dalam memahami metode penafsiran Al-Qur'an, baik metode umum maupun khusus, akan mengakibatkan kesalahan dalam menafsirkan Al-Qur'an. Kesalahan ini dapat berupa penafsiran yang mendekonstruksi syariat atau hukum Islam itu sendiri sebagai bukti nyata adanya kesalahpahaman terhadap Al-Qur’an. Melihat betapa pentingnya memahami metode penafsiran Al-Qur'an, maka artikel ini bertujuan untuk membahas metode khusus dalam menafsirkan Al-Qur'an, khususnya tafsir Jami'ul Bayan Fi Ta'wilil Al-Qur'an. oleh Imam Abu Ja'far Muhammad bin Jarir at-Tabari. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan tinjauan pustaka dalam pengumpulan data. Beberapa hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: Pertama, pengertian metode khusus sebagai metode yang digunakan oleh penafsir ketika ia menggunakan metode umum untuk mencapai tujuannya. Kedua, metode khusus Ath-Thabari dalam menafsirkan Al-Qur'an pada surat Al-Fatihah ayat dua sampai empat: (1) Menggunakan kalimat al-qaul fi ta'wil di awal penafsiran. (2) Bagilah ayat tersebut menjadi beberapa kata. (3) Mendefinisikan kata-kata di awal penafsiran. (4) Menafsirkan dengan sejarah untuk memperjelas penafsiran. (5) Penafsiran rinci atas ayat tersebut. (6) Menyajikan puisi untuk menjelaskan makna kalimat. (7) Menjelaskan perbedaan qira'at dalam penafsiran Al-Qur'an. (8) Melakukan tarjih ketika menafsirkan kalimat dalam sebuah ayat.
The Correlation of I'jaz Bayani with Scientific Signals in the Story of Maryam: A Study of the Miracles of Language and Science in the Qur'an Nurhayat, Tasya Putri; Fathurrohman, Asep Ahmad; Zulaiha, Eni
International Journal of Nusantara Islam Vol 13 No 1 (2025): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v13i1.44978

Abstract

This research aims to study the correlation between i’jaz bayani and scientific hints in the story of Maryam in the Qur’an. Using a language and science approach, this research analyzes the choice of diction, sentence structure, and word use in Surah Maryam, which shows the miracle of the language of the Qur'an. The main focus of this study is the use of the word "rutab" (wet dates), which is scientifically proven to have great benefits for pregnant and giving-birth women. This finding shows that the meaning contained in this choice of words is not only linguistically beautiful but also in accordance with modern medical facts. This shows that there is a close relationship between i’jaz bayani and scientific signals in the Al-Qur'an, as well as being a protest against orientalist accusations that doubt the miracles of the stories in the Al-Qur'an.
The Correlation of I'jaz Bayani with Scientific Signals in the Story of Maryam: A Study of the Miracles of Language and Science in the Qur'an Nurhayat, Tasya Putri; Fathurrohman, Asep Ahmad; Zulaiha, Eni
International Journal of Nusantara Islam Vol 13 No 1 (2025): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v13i1.44978

Abstract

This research aims to study the correlation between i’jaz bayani and scientific hints in the story of Maryam in the Qur’an. Using a language and science approach, this research analyzes the choice of diction, sentence structure, and word use in Surah Maryam, which shows the miracle of the language of the Qur'an. The main focus of this study is the use of the word "rutab" (wet dates), which is scientifically proven to have great benefits for pregnant and giving-birth women. This finding shows that the meaning contained in this choice of words is not only linguistically beautiful but also in accordance with modern medical facts. This shows that there is a close relationship between i’jaz bayani and scientific signals in the Al-Qur'an, as well as being a protest against orientalist accusations that doubt the miracles of the stories in the Al-Qur'an.
Perkembangan Tafsir Al-Qur’an Pada Abad Pertengahan Nurhayat, Tasya Putri; Komarudin, Edi
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 3 No. 2 (2024): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v3i2.30381

Abstract

Tafsir Al-Qur’an selalu berkembang dan ia adalah anak zamanyya. Namun orientalis mengatakan bahwa lahirnya tafsir dengan metode baru bukanlah perkembangan, melainkan adalah peperangan dan permusuhan atas tafsir sebelumnya. Akan tetapi, menurut intelektual muslim perbedaan dengan keunikannya masing-masing adalah tanda dari perkembangan tafsir itu sendiri. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk membahas mengenai bagaimana hakikat perkembangan tafsir, khususnya perkembangan pada periode pertengahan. Karena pada periode tersebut telah terjadi pergeseran epistemologi yang sangat mendasar. Pedekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan kajian pustaka dalam pengumpulan datanya. Adapun dari penelitian ini didapatkan beberapa hasil diantaranya: Pertama, periode pertengahan terjadi pada abad ke 9 sampai abad ke 19 M dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dan maraknya forum diskusi sehingga memunculkan sikap fanatisme. Selain itu, juga terjadi perluasan wilayah sehingga banyak orang non Islam dan non Arab yang masuk kedalam agama Islam. Kedua, kemajuan abad pertengahan berimplikasi pada perkembangan tafsir Al-Qur’an sehingga memunculkan corak-corak tafsir yaitu corak bahasa, filsafat, teologi, ilmiah, fiqih, dan tasawuf. Ketiga, corak-corak tafsir tersebut memiliki karakteristik dan ciri masing-masing sebagai bukti nyata implikasi abad pertengahan.