Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

“Analisis Makna Semantik Pada Puisi Chairil Anwar DOA” Putri Firmawindy Turnip; Alzyra Fatihah Simatupang; Elsah Sinurat; Yuliana Sari
Simpati Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Bahasa
Publisher : CV. Alim's Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/simpati.v2i3.828

Abstract

This study analyzes the semantic meaning in the poem "DOA" by Chairil Anwar. The poem was chosen for its richness of language and depth of meaning. Through a semantic approach, this research aims to explore the meaning of key words in the poem and how these words contribute to the overall construction of meaning. The analytical method involves searching for both denotative and connotative meanings of each word, as well as understanding the cultural and historical context in which the poem was created. Findings from this analysis provide profound insights into the thoughts and feelings conveyed by Chairil Anwar through the poem "DOA."
PERAN KEDWIBAHASAAN DALAM PELESTARIAN DAN TRANSFORMASI NILAI BUDAYA LOKAL Fitri Handayani Chaniago; Shafira Rahma Dina Sinaga; Cindy Jelita Sari; Putri Firmawindy Turnip; Yuliana Sari
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 8 (2024): Oktober 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedwibahasaan adalah fenomena yang lazim di masyarakat multikultural dan multietnis, di mana dua bahasa atau lebih digunakan secara bersamaan. Artikel ini mengeksplorasi peran kedwibahasaan dalam pelestarian dan transformasi nilai budaya lokal. Dengan pendekatan kajian pustaka dan observasi lapangan, penelitian ini menganalisis keterkaitan antara kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa dengan kelangsungan nilai-nilai budaya tradisional dan adaptasi budaya di tengah pengaruh globalisasi. Selain itu, artikel ini membahas bahasa-bahasa yang digunakan dalam proses kedwibahasaan, perbedaan fungsi antara bahasa lokal dan bahasa nasional/global, serta contoh konkret kedwibahasaan di beberapa daerah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedwibahasaan tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk menyelaraskan nilai budaya lokal dan global. Selain itu, kedwibahasaan memungkinkan terjadinya transformasi budaya tanpa menghilangkan esensi dari budaya lokal.
PENDIDIKAN INKLUSI DI SUMATERA UTARA : KURANGNYA TENAGA PENDIDIKAN DAN FASILITAS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS Putri Firmawindy Turnip; Fitri Handayani Chaniago; Shafira Rahma Dina Sinaga; Amanda Olivia Munthe; Ernes Susanti Tarigan; Chrysanta Monica Ginting; Lili Tansliova
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 3 (2025): MARET 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan inklusi bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), agar dapat belajar di lingkungan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya. Namun, implementasi pendidikan inklusi di Sumatera Utara masih menghadapi banyak tantangan, seperti kurangnya tenaga pendidik yang kompeten dan terbatasnya fasilitas yang ramah bagi ABK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari keterbatasan tenaga pendidik dan fasilitas terhadap kualitas pendidikan inklusi di Sumatera Utara serta mengeksplorasi solusi yang dapat diterapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui analisis data dari berbagai sumber sekunder, seperti laporan pemerintah, penelitian sebelumnya, serta wawancara dengan pemangku kepentingan di bidang pendidikan inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pelatihan guru, keterbatasan infrastruktur sekolah, dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi faktor utama penghambat pendidikan inklusi di Sumatera Utara. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga pendidik, peningkatan fasilitas sekolah yang ramah ABK, serta kampanye kesadaran untuk menghilangkan stigma terhadap anak berkebutuhan khusus.