Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN 5 GENUKWATU NGORO JOMBANG Aprillia, Devita; Burhanuddin Ridlwan
Millatuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 02 (2024): Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/mjsi.v1i02.6232

Abstract

Varying media as a device or strategy that can be used by an educator in developing learning experiences. This media is centered on sound and images. Teachers use this media with the aim of increasing students' interest and enthusiasm for learning. Audiovisual media can attract students' interest, especially if used in SKI subjects that relate to history and past events in practice. By using this media students can minimize boredom. Therefore, educational institutions and teachers must strive to utilize this media in the learning process. Researchers determined 3 research focuses, including: 1). What is the form of audio visual media at MAN 5 Genukwatu Ngoro Jombang, 2). How to implement audio visual media to motivate student learning in SKI subjects at MAN 5 Genukwatu Ngoro Jombang, 3). What are the supporting and inhibiting factors in the use of audio-visual media in the SKI class XI MIPA 1 subject at MAN 5 Genukwatu Ngoro Jombang. In line with the title of the research, the researcher applied a case study type of research with a qualitative approach in his research. Researchers collect the necessary data through field observations, interviews with related sources, and evidence that supports the validity of the data through data documentation if necessary. Researchers achieved the following research results: 1). Class XI MIPA 1 SKI learning activities are held once a week on Mondays for 2 hours (90 minutes). When SKI lessons in class XI MIPA 1 use media or learning tools in the form of audio visuals. LCDs, projectors and speakers are often used as media. 2). By using audiovisual media, we can make students more interested in the programs being broadcast, such as films, pictures, PPT designs, etc. By showing films that are specifically related to the material being discussed, students can eliminate boredom. 3). Supporting factors for the use of audiovisual media in learning activities, first, teacher training in the use of learning media carried out by madrasa heads. The second factor is the availability of the necessary facilities. The first inhibiting factor is that there are no computers available in each class so that teachers can easily use the learning media. The second factor, if there is a clash of voices from other classes, can interfere with the explanation of the video being shown.
Pendidikan Akhlak Dari Novel Hati Suhita Oleh Khilma Anis Dan Kaitannya Pada Pendidikan Islam Masa Kini Nabilah Rosidah Junaidi; Burhanuddin Ridlwan
Millatuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 04 (2024): Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/mjsi.v1i4.6719

Abstract

Dalam mata pelajaran moral, manusia sebagai makhluk beretika memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan mempertahankan moral yang tepat dan menghindari serta meninggalkan moral yang buruk. lembaga pendidikan memasukkan pelatihan etika sebagai bagian dari Pendidikan agama Islam (PAI) Pendidikan moral tidak cukup hanya menerapkan teori saja, melainkan memerlukan contoh dan praktiknya. Oleh karena itu, ada kesan bahwa saat ini diperlukan adanya media yang menunjang proses pembelajaran moral siswa. Novel adalah salah satu jenis prosa yang diceritakan melalui cerita. Walaupun merupakan novel fiksi, namun mampu menggugah minat pembacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Hati Suhita oleh Khilma Anis dan bagaimana kaitannya dengan pendidikan agama Islam modern. Peneliti menggabungkan metode dari studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip moral dalam novel tersebut meliputi berdoa, berinfak, bersabar, mengendalikan amarah, bersikap jujur, bekerja keras, dan berakhlak kepada orang tua dan masyarakat. Para peneliti juga menemukan bahwa novel Hati Suhita, sebuah novel yang memiliki banyak gagasan mulia dan alur cerita yang menarik yang bertujuan untuk menggerakkan pembaca, memiliki potensi untuk menjadi media alternatif untuk pendidikan moral. Selain itu, prinsip-prinsip moral dalam novel ini selaras dengan konten moral PAI yang mengacu pada KMA. Oleh karena itu, buku ini dianggap relevan dengan pengajaran agama Islam saat ini.
Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Perspektif Al-Qur’an Surah Al-Hujurat Ayat 9-13 Aldi Huseini Milyanto; Burhanuddin Ridlwan
Millatuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 04 (2024): Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/mjsi.v1i4.6801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami esensi nilai-nilai pendidikan multikultural dari perspektif Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Hujurat ayat 9-13, kemudian merangkum esensi nilai-nilai dalam Al-Qur'an untuk menggali makna mendalam tentang keragaman, toleransi, dan kerjasama antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah maudlu’i dengan pendekatan kualitatif, memungkinkan analisis mendalam terhadap konteks dan implikasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam Al-Qur'an. Surah Al-Hujurat ayat 9-13 dipilih karena memberikan landasan kuat bagi prinsip inklusivitas, penghormatan terhadap perbedaan, dan pentingnya kerjasama dalam masyarakat harmonis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur'an menawarkan pandangan inklusif tentang keberagaman manusia dan nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan. Penelitian ini juga memberikan wawasan tentang aplikasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam konteks pendidikan Islam, termasuk pengembangan kurikulum inklusif, metode pembelajaran berbasis keberagaman, serta pembentukan sikap dan keterampilan interkultural peserta didik agar menjadi agen perubahan positif. Selain itu penelitian menetapkan dua fokus penelitian, meliputi bagaimana konsep Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 9-13? dan Apa saja nilai-nilai pendidikan multikultural yang terkandung dalam Al-Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 9-13?. Penelitian ini berkontribusi signifikan pada pemahaman pentingnya nilai-nilai pendidikan multikultural dalam Islam dan memberikan panduan praktis bagi pendidikan yang berorientasi pada inklusivitas dan kedamaian sesuai ajaran Al-Qur'an.