Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara parental bonding dan kesehatan mental orang tua peserta didik TK Islam Al Syukron, Cibinong, Bogor. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif-survei, dengan jumlah responden sebanyak 15 orang tua. Data dikumpulkan melalui dua instrumen: Parental Bonding Instrument (PBI) untuk mengukur jenis pola asuh, dan Mental Health Inventory (MHI) untuk menilai kondisi kesehatan mental. Hasil menunjukkan dua tipe pola asuh dominan: otoriter dan demokratis. Responden dengan pola asuh otoriter melaporkan tingkat risiko kesehatan mental yang tinggi, sementara responden dengan pola asuh demokratis berada pada kategori risiko sedang. Namun, karena sampel kecil (n = 15) dan desain korelasional, hasil ini bersifat deskriptif—tidak diuji dengan analisis inferensial untuk mengukur kekuatan (misalnya ukuran efek r) atau signifikansi hubungan antar variabel. Hasil penmelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter mungkin menjadi gejala awal risiko distres tinggi pada orang tua, yang dapat menjadi referensi bagi praktik parenting di lingkungan sekolah. Rekomendasi selanjutnya mencakup: memperluas dan memperjelas teknik sampling (menggunakan sampel acak), menambahkan uji statistik inferensial, serta mempertimbangkan desain longitudinal atau eksperimental agar mampu mengeksplorasi dinamika kausalitas antara pola asuh dan kesehatan mental.