Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementation of Electronic Applications of The Directorate General Treasure A, M. Awaluddin; Santos, Hezron Alhim Dos; Rahman, Sugirah Nour; Irmawati, Irmawati
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um019v8i2p117-125

Abstract

This study aims to analyze implementation, supporting factors, innovation, as well as the strengths and weaknesses of implementing the Directorate General of Treasury's electronic application. This study used descriptive qualitative method. The results of the study show that the e-office services provided by the Makassar II State Treasury Office are divided into six types of work unit application categories available on the Makassar Directorate General of Treasury website, namely GPP applications, VAT applications, POK applications, SAS applications, SIMAK applications, and SAIBA applications. Supporting factors that influence the implementation of e-office at the Makassar II State Treasury Office are telecommunications infrastructure, internet connection, human resources, availability of funds, and legal instruments. The innovation carried out by the Makassar II State Treasury Office to improve e-office services is by developing Warkopta and Tudang Sipulung services. The advantage of using e-office in an agency is that it can carry out administrative activities more easily, quickly, transparently, orderly, integrated, productive, accurate, safe, and efficient. The disadvantage of using e-office in an agency is that it is vulnerable to data leaks because all activities including personal identity are contained in the system.
Edukasi Media Kalender Untuk Pencegahan Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil Asikin, Abdul Malik; Dzulkifli, Andi Muhammad; Nurfaidah; Alam, Nur; Rahman, Sugirah Nour
LITERA ABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): LITERA ABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Mediatama Zayna Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59734/lajpm.v2i2.207

Abstract

Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan kondisi kekurangan gizi yang berlangsung sejak lama sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi ibu hamil. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangan energi kronik antara lain yaitu asupan makanan, umur, beban kerja ibu hamil, penyakit atau infeksi. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya KEK pada ibu hamil adalah dengan melakukan edukasi ibu hamil dan memberikan makanan tambahan, melalui edukasi diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan ibu, perubahan sikap dan perilaku ibu tentang gizi dan konseling ibu hamil yang berisiko. Tujuan kegiatan ini ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan kekurangan energi kronik melalui edukasi mengenai faktor risiko, gejala, komplikasi, pencegahan, pentingnya pola makan sehat dan pemeriksaan rutin, serta mendorong penerapan gaya hidup sehat Metode yang digunakan dalam kegiatan ini  dengan mengunakan edukasi dan informasi tentang KEK dalam bentuk kalender edukasi untuk proses penyuluhan. Hasil kegiatan pemberian edukasi kepada ibu hamil menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan mereka tentang kekurangan energi kronik. Data yang diperoleh dari pre-test dan post-test mengindikasikan bahwa setelah edukasi, ibu hamil memiliki pengetahuan  yang lebih baik mengenai pentingnya pencegahan kekurangan energi kronik pada ibu hamil Kata Kunci : Edukasi, Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronik.  
Determinants of chronic energy deficiency (CED) in pregnant women in stunting Irma, Irma; Rahman, Sugirah Nour; Ryska, Hasra; Hadju, Veny
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v14i1.1282

Abstract

Introduction: Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is a condition resulting from prolonged malnutrition, particularly insufficient energy and protein intake. This condition significantly increases the risk of maternal and infant mortality, low birth weight (LBW), and contributes to stunting in children. This study aims to identify the determinants influencing the incidence of CED among pregnant women in the stunting. Method: A cross-sectional observational study was conducted among 201 pregnant women selected through purposive sampling from 30 stunting-prone villages. Data collection involved Android-based questionnaires and anthropometric measurements using Mid-Upper Arm Circumference (MUAC). Statistical analyses included chi-square tests for bivariate analysis and logistic regression for multivariate analysis. Results: The prevalence of CED among the participants was 15.9%. Significant factors associated with CED included maternal age (p=0.000; OR=2.79; 95% CI: 1.67–4.64), employment status (p=0.016; OR=6.73; 95% CI: 1.58–27.94), antenatal care visits (p=0.004; OR=11.31; 95% CI: 2.71–28.19), pregnancy spacing (p=0.023; OR=6.80; 95% CI: 1.31–26.8), family smoking history (p=0.002; OR=0.45; 95% CI: 0.27–0.75), and family income (p=0.013; OR=5.24; 95% CI: 1.73–26.02). Conclusion: CED among pregnant women is significantly influenced by age, occupational status, antenatal care frequency, pregnancy interval, family exposure to cigarette smoke, and low household income. Strengthening antenatal care services, promoting family planning, enhancing nutrition education, and mitigating environmental risk factors such as secondhand smoke exposure are essential strategies to reduce CED and its adverse health outcomes.
Pengolahan Pangan Lokal Bergizi Melalui Mapadendang Sebagai Upaya Diversifikasi Produk Lokal Desa Kampung Beru Fitri; Pernanda, Sendi; Rahman, Sugirah Nour
Vokatek : Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 3: Issue 3 (Oktober 2025)
Publisher : Sakura Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61255/vokatekjpm.v3i3.706

Abstract

Indonesia memiliki potensi pangan lokal yang sangat melimpah, namun pemanfaatannya belum optimal dalam mendukung perbaikan gizi masyarakat. Desa Kampung Beru di Kabupaten Takalar merupakan salah satu wilayah dengan hasil perikanan melimpah, khususnya ikan terbang, yang berpotensi besar sebagai sumber protein hewani. Namun, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah pangan lokal menyebabkan rendahnya pemanfaatan hasil perikanan tersebut. Program MAPADENDANG (Masak Pangan Lokal dan Demo Edukasi Gizi yang Menantang) dilaksanakan sebagai upaya edukasi dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah pangan lokal bergizi menjadi produk bernilai tambah. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15–16 Agustus 2025 dengan melibatkan Tim Penggerak PKK Desa Kampung Beru. Metode pelaksanaan mencakup ceramah interaktif mengenai gizi dan pangan lokal, dilanjutkan demonstrasi serta praktik langsung pembuatan bakso ikan, abon ikan, dan amplang berbasis ikan terbang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah pangan lokal, sekaligus menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya konsumsi pangan bergizi untuk mencegah stunting . Produk olahan ikan tidak hanya memiliki nilai gizi tinggi, tetapi juga berpotensi sebagai peluang usaha rumah tangga. Dengan demikian, program MAPADENDANG berkontribusi pada diversifikasi pangan lokal, peningkatan ketahanan pangan keluarga, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Pemberdayaan ibu rumah tangga nelayan melalui edukasi gizi dan MP-ASI sehat untuk cegah stunting Rahman, Sugirah Nour; Samsiana, Samsiana; Syukroni, Ikbal; Santos, Hezron Alhim Dos
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.36140

Abstract

AbstrakMasalah stunting masih menjadi beban kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Kampung Beru, sebuah desa pesisir di Kecamatan Takalar, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu daerah yang menghadapi permasalahan stunting pada anak. Kondisi ini terus terjadi meskipun desa tersebut memiliki sumber daya laut yang melimpah. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan praktis para Ibu Rumah Tangga  Nelayan dalam menyiapkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi bagi anak-anak mereka. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan para Ibu Rumah Tangga  nelayan melalui kegiatan edukasi gizi dan pelatihan keterampilan memasak. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan tentang pencegahan stunting serta kemampuan dalam mengolah MP-ASI bergizi dengan memanfaatkan hasil laut lokal. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan yang nyata pada pengetahuan dan keterampilan peserta. Lebih dari 85% Ibu Rumah Tangga  Nelayan mengalami peningkatan pemahaman tentang pencegahan stunting dan mampu menyiapkan MP-ASI sehat dengan bahan pangan laut setempat. Edukasi gizi yang dikombinasikan dengan pelatihan praktis terbukti efektif dalam memberdayakan keluarga nelayan di wilayah pesisir. Pendekatan ini dapat menjadi model berkelanjutan yang dapat diterapkan di daerah pesisir lainnya untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga dan mempercepat penurunan angka stunting. Kata kunci: stunting; gizi; edukasi; MP-ASI. AbstractThe issue of stunting presents a significant public health burden in Indonesian. Kampung Beru, a coastal village in Takalar DIbu Rumah Tangga ct, South Sulawesi is one of the areas facing serious problems with childhood stunting. This issue persists despite the village's abundant marine resources, primarily due to a critical gap in knowledge and practical skills among fishermen's wives concerning the preparation of nutritious complementary foods for young children. This community service program aimed to empower fishermen’s wives through a series of nutrition education sessions and hands-on training. The intervention focused on increasing knowledge about stunting prevention and improving practical skills in preparing healthy complementary feeding using locally available seafood. The program demonstrated measurable improvements in both knowledge and practice among participants. More than 85% of fishermen’s wives showed increased awareness of stunting prevention and were able to prepare healthy complementary foods using local seafood resources. Nutrition education combined with practical training in healthy complementary feeding effectively empowered fishermen’s wives in coastal communities. This approach offers a sustainable model that can be replicated in other coastal communities to support household food security and accelerate stunting reduction. Keywords: stunting; nutrition; education; complementary food.
Pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga berbasis pangan lokal: keripik jantung pisang di Desa Cipadang Rahmadhani, Eka Putri; Febriani, Wiwi; Komala, Ramadhana; Ratna, Maya Ganda; Azka, Laisa; Damayanti, Putri; Fitri, Ayu Tiara; Rahman, Sugirah Nour
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.36125

Abstract

Abstrak Penguatan ekonomi rumah tangga berperan penting dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Jantung pisang merupakan bahan lokal yang sering diabaikan, tetapi dapat diolah menjadi keripik jantung pisang yang tidak hanya bernilai gizi juga memiliki potensi ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dirancang untuk memperkenalkan para ibu rumah tangga pada proses pengolahan jantung pisang menjadi produk pangan yang bernilai jual, sekaligus meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025, di Balai Desa Cipadang dan diikuti oleh 30 orang ibu rumah tangga. Materi disampaikan melalui ceramah interaktif dan didukung dengan booklet yang berisi panduan tentang estimasi modal usaha kecil, strategi pemasaran sederhana, serta tips dan trik untuk mengembangkan usaha kecil berskala rumah tangga. Peserta kegiatan pengabdian kepada Masyarakat mengerjakan pre test dan post test untuk menilai peningkatan pengetahuan dan minat setelah mengikuti kegiatan ini. Hasil menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada nilai peserta, dengan median meningkat dari 80 menjadi 90. Enam belas peserta mengalami peningkatan nilai, tiga belas peserta masih memiliki nilai yang tetap sama baik pada pre maupun post tes, dan hanya satu peserta yang mengalami penurunan nilai. Analisis statistik mengonfirmasi bahwa peningkatan tersebut signifikan. Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta tentang cara menciptakan nilai tambah dari jantung pisang, tetapi juga memotivasi ibu rumah tangga untuk mempertimbangkan wirausaha skala kecil. Hal ini menunjukkan potensi sumber daya lokal dalam mendukung pemberdayaan ekonomi rumah tangga yang berkelanjutan. Kata kunci: pemberdayaan ekonomi; ibu rumah tangga; jantung pisang; kewirausahaan. Abstract Strengthening household economic capacity is an important step toward improving community welfare. Banana blossoms, a locally available ingredient that is often neglected, can be transformed into banana blossom chips, providing both nutritional benefits and economic opportunities. This program was designed to introduce housewives to the processing of banana blossoms as a marketable food product while also improving entrepreneur skills. The activity took place on Saturday, August 30, 2025, at the Cipadang Village Hall and was attended by 30 housewives. Materials were delivered through an interactive lecture supported by a booklet containing guidance on small business capital estimation, simple marketing strategies, and packaging techniques. To assess the impact of the program, participants completed knowledge tests before and after the training. Results indicated a noticeable improvement in participants’ scores, with the median increasing from 80 to 90. Sixteen participants showed higher scores, thirteen remained unchanged, and only one showed a decreased result. Statistical analysis confirmed that these improvements were significant. This program not only enhanced the participants’ understanding of how to create added value from banana blossoms but also motivated them to consider small-scale entrepreneurship. It highlights the potential of local resources to support sustainable household economic empowerment and may serve as a model for similar community-based initiatives. Keywords : economic empowerment; housewives; banana blossom; enterpreneurship.