Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYULUHAN HAMA DAN PENYAKIT RUMPUT LAUT DI DESA HUILELOT, KABUPATEN KUPANG Fransira, Immaria; Turupadang, Welem Linggi; Suleman, Suleman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22665

Abstract

Hama dan penyakit merupakan permasalahan yang harus segera ditangani dengan tepat pada budidaya rumput laut. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas rumput laut yang juga berdampak pada pendapatan ekonomi. Oleh karena itu, penting dilakukan penyuluhan terkait hama dan penyakit rumput laut, dalam hal ini pada masyarakat Desa Huilelot Kabupaten Kupang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Huilelot Kabupaten Kupang akan hama dan penyakit rumput laut, sehingga dapat melengkapi keterampilan dasar dalam berbudidaya agar menghasilkan kualitas yang baik. Metode yang dilakukan pada kegiatan penyuluhan ini adalah ceramah dan diskusi. Penyuluhan ini memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat bahwa dalam berbudidaya diperlukan komitmen untuk mengontrol dan menangani hama dan penyakit secara langsung. Pengetahuan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan diaplikasikan oleh masyarakat Desa Huilelot, sehingga berdampak bagi kualitas rumput laut dan pendapatan masyarakat.
Spesies, Kandungan Metabolit Primer dan Hidrokoloid Makroalga di Perairan Oenaek, Kabupaten Kupang Cb, Shasqia Anwar; Oedjoe, Marcelien Dj. Ratoe; Turupadang, Welem Linggi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 2 (2023): April 2024
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i2.7277

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2023 yang berlokasi di Perairan Oenaek Kabupaten Kupang dengan menggunakan metode Snowball  yaitu menjelajahi pantai Oenaek pada saat surut terendah. Sampel yang ditemukan dilokasi dikumpulkan kemudian akan dikeringkan tanpa terkena paparan sinar matahari selama 4-5 hari kemudian dikirim ke LIPI untuk diidentifikasi jenis serta  dilakukan uji lab untuk mengetahui kandungan metabolit primer sepreti protein, lemak dan karbohidrat di laboratorium FKIP Kimia dan kandungan hidrokoloid pada Lab. Basah FPKP Undana. Jenis-jenis makroalga yang ditemukan pada perairan Oenaek, Kabupaten Kupang yaitu sebanyak 6 jenis yaitu. Halimeda macroloba, Halimeda Opuntia, Codium Fragile, Padina Australis, Sargassum cinereum, Hydropuntia Edulis. Hasil analisis kadar proksimat memiliki kadar lemak 4,20-7,60%, kadar protein 7,16-14,74%, kadar air 2,96-15,92%, kadar abu 11,90-23,79%, dan kadar kabrohidrat 48,15-72,78%. Hasil analisis kandungan hidrokoloid dari ke 6 jenis makroalga memperoleh kadar yang cukup rendah diantaranya kandungan karagenan 7,2%, agar 8,2%,serta alginat 4,26-9,56%.Kata kunci : Makroalga, Metobolit Primer, Hidrokoloid, Oenaek
Seleksi Bibit 30 Hari Secara Vegetatif Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Makroalga Kappaphycus alvarezii Ola Doni, Siti Mulia; Oedjoe, Marcelien Dj Ratoe; Turupadang, Welem Linggi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 2 (2023): April 2024
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i2.7225

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli sampai dengan 13 Oktober 2023, untuk mengkaji pengaruh umur bibit 30 hari terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii studi ini dibandingkan metode budidaya dasar dengan dan tanpa kantong jaring di tiga lokasi : Perairan Batubao, Desa Tesabela Kabupaten Kupang Barat; Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana, serta Laboratorium Pendidikan Kimia, Universitas Nusa Cendana. dengan menggunakan uji T dengan 2 perlakuandan 30 ulangan, hasil menujukan bahwa perlakuan A tanpa kantong jaring menghasilkan berat mutlak rata-rata tertinggi sekitar 483.163 g. perlakuan A tanpa kantong jaring juga menujukan laju pertumbuhan spesifik tertinggi sekitar 12.595 % dan kandungan karaginan tertinggi sebesar 50.68%. Analisis proksimat menujukan bahwa perlakuan A tanpa kantong jaring memiliki kadar abu tertinggi sebesar 91.95%, sedangkan perlakuan B dengan kantong jaring menujukan kadar protein tertinggi sebesar 3.89%,serta perlakuan A memiliki kadar lemak kasar (1.52%) serat kasar (0.68), dan karbohidrat (6.89%) tertinggi. Sebagai kesimpulan, kedua metode buidaya dasar, dengan dan tanpa kantong jaring, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan, kandungan karaginan, dan analisis proksimat Kappaphycus alvarezii. Kata kunci:  Kappaphycus alvarezii, metode lepas dasar, kantong jaring, pertumbuhan, karaginan. 
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Teknologi Bioflok Pada Kelompok Usaha Tani di Kelurahan Tarus Kabupaten Kupang Jasron, Jahirwan Ut; Turupadang, Welem Linggi; Magesa, Daud Pulo
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): Kolaborasi yang Kuat untuk Kekuatan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i2.529

Abstract

The Community Partnership Empowerment program entitled Community Economic Empowerment Based on Biofloc Technology with Green Energy in Farmer Business Groups in Tarus Village, Kupang Regency, was carried out in Kupang Regency in the Manikin Farmer Business Group chaired by Mr. Frengki Foes. Based on field observations and information obtained from farmer partners, the problems of farmers are problems with knowledge about biofloc technology and problems with fisheries' business management, ranging from business organizations to unclear fisheries' business management. Therefore, this activity provides a solution for empowering farmer groups to become productive entrepreneurs. This PKM has a short-term program: 1) Optimizing unproductive home yard land; 2) Increasing knowledge and skills in tilapia cultivation. This PKM program is implemented for 8 (eight) months with 1 (one) PKM partner. The stages of implementing this PKM include the preparation stage for surveys and site reviews, analysis of potential and partner problems, and implementation of PKM activities. The technology applied in this activity is Biofloc technology in tilapia cultivation in round tarpaulin ponds. Biofloc technology in cultivation minimizes the use of artificial feed and is also efficient in water use. The results of the implementation of this PKM produced 2 (two) units of Biofloc tilapia cultivation ponds and increased community knowledge and skills, especially in the Manikin farming group. To determine the success of this PKM, an evaluation was carried out using a comparative causal quantitative method, namely comparing the level of partner understanding of the mastery of biofloc technology, aeration systems, and feed management before and after the activity. The best improvement was in the level of understanding of fish feed management, while assistance was still needed in the other two areas.