Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KEUTAMAAN SEDEKAH DAN INFAK BERDASARKAN HADIS YANG DIRIWAYATKAN OLEH IMAM BUKHARI DAN IMAM MUSLIM Riantika, Putri Ayu; Pane, Nazliyani
HIBRUL ULAMA Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Hibrul’ulama
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/hibrululama.v5i2.522

Abstract

Tidak dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain memenuhi kebutuhan hidupnya. Biarpun begitu banyak masyarakat yang khususnya beragama Islam enggan bersedekah dan berinfak. Padahal sedekah adalah amal dalam agama Islam yang memberikan pahala tak terbatas dan menjadi sumber investasi amal baik yang tidak pernah berhenti. Dalam ajaran agama Islam selain bersedekah ada alternatif lain untuk manusia saling berbagi salah satunya infak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keutamaan orang yang bersedekah dan berinfak berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dipenilitian ini terdapat dua hadis dalam keutamaan sedekah dan infak yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dimana dalam kedua hadis ini menjelaskan tentang manfaat bersedekah dan infak yang mana salah satunya adalah sedekah tidak mengurangi harta melainkan akan menambah kemuliaan bagi yang bersedekah dan berinfak. Keutamaan-Keutamaan sedekah dan infak berdasarkan hadis Nabi meliput; pertama, Berinfak tidak akan membuat seseorang menjadi miskin. Kedua, Sedekah tidak mengurangi harta.
Psikologi Agama sebagai Alat Intervensi dalam Mengatasi Emosional pada Peserta Didik Astuti, Rahayu Fuji; Yani, Dwi Afri; Pane, Nazliyani; Br Rambe, Mita Safira; Haya Lubis, Fatih Alwi; Aminah Tanjung, Siti Nur; Luthfi, Hafiz
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 11 No 4 (2024): Desember
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i4.2679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran psikologi agama sebagai alat intervensi dalam mengatasi emosional pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan library research atau studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melibatkan berbagai sumber literatur yang relevan dan kredibel, termasuk buku, jurnal ilmiah, artikel, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan teori kecerdasan emosi yang dikembangkan oleh Daniel Goleman. Hasil dari penelitian ini ialah terdapat 5 komponen dasar kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman, diantaranya pengaturan diri, motivasi, empati dan kecerdasan social. Kemudian terdapat beberapa pendekatan psikologi agama yang dapat digunakan sebagai alat intervensi dalam mengatasi masalah emosional pada peserta didik, meliputi dukungan sosial, penerapan nilai-nilai agama, pemahaman diri, perkembangan emosional, dan relisiensi. Kesimpulan dari penelitian ini Psikologi Agama berfungsi sebagai alat intervensi dalam memahami dan mengatasi masalah kejiwaan yang berkaitan dengan keyakinan religious pada peserta didik. Selain itu dukungan sosial keagamaan dapat diperoleh dari kelompok atau teman sebaya. This research aims to determine the role of religious psychology as an intervention tool in dealing with emotions in students. The method used in this research is a qualitative method with a library research or literature study approach. Data collection techniques in this research involve various relevant and credible literature sources, including books, scientific journals, articles and other documents related to the theory of emotional intelligence developed by Daniel Goleman. The results of this research are that there are 5 basic components of emotional intelligence according to Daniel Goleman, including self-regulation, motivation, empathy and social intelligence. Then there are several religious psychology approaches that can be used as intervention tools in overcoming emotional problems in students, including social support, application of religious values, self-understanding, emotional development, and resilience. The conclusion from this research is that Religious Psychology functions as an intervention tool in understanding and overcoming psychological problems related to religious beliefs in students. Apart from that, religious social support can be obtained from groups or peers.
Leveraging the CulapCulip YouTube Channel as an Innovative Medium for Islamic Religious Education in Elementary Schools Pane, Nazliyani; Siregar, Nasrun Salim
Journal of General Education and Humanities Vol. 4 No. 3 (2025): August
Publisher : MASI Mandiri Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58421/gehu.v4i3.691

Abstract

The development of information and communication technology has provided new opportunities in learning, including in Islamic Education, which often faces challenges in attracting the interest of elementary school students. This research aims to explore the use of the CulapCulip YouTube channel as an innovative medium for PAI learning at SDIT Ummi Aida Medan. The research employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The research subjects include the school principal, PAI teachers, students, and parents. The research findings show that the utilisation of CulapCulip has a positive impact on students in three main aspects. First, from the motivation aspect, students are more enthusiastic, focused, and eager to participate in lessons due to the short, engaging, and age-appropriate video presentations. Secondly, from the aspect of understanding, students find it easier to comprehend abstract material, such as the stories of the prophets, and are able to retell the core lesson in their own words. Thirdly, from the aspect of religious attitudes, students show more positive behavioural changes, including diligently memorising prayers, emulating honesty, and behaving politely. For teachers, this media facilitates the delivery of material, creates a more interactive classroom atmosphere, and saves teaching time. In addition, the support from school principals and parents emphasises that CulapCulip is not only effective as a learning medium but also relevant in shaping the Islamic character of students. Thus, the use of CulapCulip YouTube can be an alternative strategy for innovative, enjoyable, and contextual PAI learning in facing the challenges of education in the digital era.
Psikologi Agama sebagai Alat Intervensi dalam Mengatasi Emosional pada Peserta Didik Astuti, Rahayu Fuji; Yani, Dwi Afri; Pane, Nazliyani; Br Rambe, Mita Safira; Haya Lubis, Fatih Alwi; Aminah Tanjung, Siti Nur; Luthfi, Hafiz
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 11 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i4.2679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran psikologi agama sebagai alat intervensi dalam mengatasi emosional pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan library research atau studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melibatkan berbagai sumber literatur yang relevan dan kredibel, termasuk buku, jurnal ilmiah, artikel, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan teori kecerdasan emosi yang dikembangkan oleh Daniel Goleman. Hasil dari penelitian ini ialah terdapat 5 komponen dasar kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman, diantaranya pengaturan diri, motivasi, empati dan kecerdasan social. Kemudian terdapat beberapa pendekatan psikologi agama yang dapat digunakan sebagai alat intervensi dalam mengatasi masalah emosional pada peserta didik, meliputi dukungan sosial, penerapan nilai-nilai agama, pemahaman diri, perkembangan emosional, dan relisiensi. Kesimpulan dari penelitian ini Psikologi Agama berfungsi sebagai alat intervensi dalam memahami dan mengatasi masalah kejiwaan yang berkaitan dengan keyakinan religious pada peserta didik. Selain itu dukungan sosial keagamaan dapat diperoleh dari kelompok atau teman sebaya. This research aims to determine the role of religious psychology as an intervention tool in dealing with emotions in students. The method used in this research is a qualitative method with a library research or literature study approach. Data collection techniques in this research involve various relevant and credible literature sources, including books, scientific journals, articles and other documents related to the theory of emotional intelligence developed by Daniel Goleman. The results of this research are that there are 5 basic components of emotional intelligence according to Daniel Goleman, including self-regulation, motivation, empathy and social intelligence. Then there are several religious psychology approaches that can be used as intervention tools in overcoming emotional problems in students, including social support, application of religious values, self-understanding, emotional development, and resilience. The conclusion from this research is that Religious Psychology functions as an intervention tool in understanding and overcoming psychological problems related to religious beliefs in students. Apart from that, religious social support can be obtained from groups or peers.
Konsep Pendidikan pada Kisah Nabi Khidir As Dan Nabi Musa As Dalam Surah Al-Kahfi Ayat 62-82 dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam (Tafsir Al-Misbah) Syamsiah, Siti; Masri, Dedi; Pane, Nazliyani; Yani, Dwi Afri
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 4 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i4.199

Abstract

Menimbang akan pendidikan yang sangat penting, saat ini banyak hal yang bertentangan terjadi dalam lingkup pendidikan. Bahwasanya pendidikan yang dijalankan oleh guru, orang tua atau lembaga tertentu yang berperan sebagai pendidik hanya sebatas pada kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik kurang jadi perhatian pendidik. Terkait dengan ilmu pengetahuan dalam pengembangannya harus berasal dari sumber utama Islam, yaitu AlQur‟an dan Hadis. Dalam Al-Qur‟an yang dapat diambil pelajarannya yaitu kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir as, yang dapat diambil pelajarannya mengenai konsep pendidikan Pada penelitian ini, menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang menguraikan dan menganalisis fakta, kejadian, interaksi sosial, tanggapan dan pandangan orang lain baik secara personal maupun berkelompok sehingga data yang dihasilkan berdasarkan realitas yang benar adanya. Dalam pembahasan penelitian ini dilakukan melalui pendekatan tematik. Kemudian ayat-ayat Al-Qur‟an yang dicantumkan ditelaah berdasarkan analisis tafsir almisbah agar mudah dipahami. Kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir menunjukkan adanya unsur pendidikan, dimana Nabi Khidir sebagai pendidik yang dapat memahami permasalahan yang dihadapi oleh peserta didiknya, sabar dan lemah lembut, mengajar dengan kasih sayang, pemaaf dan menguasai materi pembelajaran dimana Nabi Musa sebagai peserta didik tidak mengetahui apa yang diajarkan oleh Nabi Khidir. Seorang pendidik harus memiliki akhlak yang mulia. Dalam menuntut ilmu peserta didik harus sungguh-sungguh, memiliki ambisi, dan juga meminta maaf dengan sopan serta disiplin.
Konsep Pendidikan pada Kisah Nabi Khidir As Dan Nabi Musa As Dalam Surah Al-Kahfi Ayat 62-82 dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam (Tafsir Al-Misbah) Syamsiah, Siti; Masri, Dedi; Pane, Nazliyani; Yani, Dwi Afri
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 4 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i4.199

Abstract

Menimbang akan pendidikan yang sangat penting, saat ini banyak hal yang bertentangan terjadi dalam lingkup pendidikan. Bahwasanya pendidikan yang dijalankan oleh guru, orang tua atau lembaga tertentu yang berperan sebagai pendidik hanya sebatas pada kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik kurang jadi perhatian pendidik. Terkait dengan ilmu pengetahuan dalam pengembangannya harus berasal dari sumber utama Islam, yaitu AlQur‟an dan Hadis. Dalam Al-Qur‟an yang dapat diambil pelajarannya yaitu kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir as, yang dapat diambil pelajarannya mengenai konsep pendidikan Pada penelitian ini, menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang menguraikan dan menganalisis fakta, kejadian, interaksi sosial, tanggapan dan pandangan orang lain baik secara personal maupun berkelompok sehingga data yang dihasilkan berdasarkan realitas yang benar adanya. Dalam pembahasan penelitian ini dilakukan melalui pendekatan tematik. Kemudian ayat-ayat Al-Qur‟an yang dicantumkan ditelaah berdasarkan analisis tafsir almisbah agar mudah dipahami. Kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir menunjukkan adanya unsur pendidikan, dimana Nabi Khidir sebagai pendidik yang dapat memahami permasalahan yang dihadapi oleh peserta didiknya, sabar dan lemah lembut, mengajar dengan kasih sayang, pemaaf dan menguasai materi pembelajaran dimana Nabi Musa sebagai peserta didik tidak mengetahui apa yang diajarkan oleh Nabi Khidir. Seorang pendidik harus memiliki akhlak yang mulia. Dalam menuntut ilmu peserta didik harus sungguh-sungguh, memiliki ambisi, dan juga meminta maaf dengan sopan serta disiplin.