Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN KONTEN KOMIK DIGITAL TOKOH ALKITAB DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS BAGI KELOMPOK PELAYANAN ANAK DAN REMAJA DI KOTA KUPANG DAN KABUPATEN KUPANG Otta, Gracia M.N.; Taka, Soleman Dapa; Liunokas, Yanpitherzon; Huan, Elisna; Manafe, Novriani R.
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.34918

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa kolaborasi antara tim pelaksana dengan kelompok Pelayanan Anak, Remaja dan Taruna di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yang tersebar dalam beberapa tempat. Selanjutnya, melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan unggulan dan berkelanjutan melalui program Gembala Brilian (Pengembangan pembelajaran Bahasa Inggris bagi Guru dan Anak Sekolah Minggu) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 sampai saat ini, yang diharapkan berdampak positif di masa datang baik bagi para pengajar sekolah minggu maupun anak-anak sekolah minggu yang juga merupakan siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. Metode yang diterapkan diharapkan terus meningkatkan usaha anak-anak dalam proses pembelajaran secara kreatif dan menyenangkan di Sekolah Minggu. beberapa hal yang dianggap sebagai masalah prioritas yang harus selesaikan antara lain adalah: (1) Peningkatan kosakata Bahasa Inggris. (2) Pelafalan kosakata Bahasa Inggris. (3) Meningkatkan antusias dan motivasi belajar Bahasa Inggris bagi anak Sekolah Minggu. Solusi yang ditawarkan berupa pembelajaran Bahasa Inggris yang kreatif dengan mengembangkan konten komik digital mengenai tokoh-tokoh yang terdapat dalam Alkitab dengan tampilan yang menarik dan mudah dipahami anak dan remaja. Produk PkM berupa komik yang dipresentasikan dalam bentuk buku juga digital sehingga dapat diakses dengan mudah. Luaran yang ditargetkan adalah penerbitan artikel di Jurnal Nasional terakreditasi. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan salah satu peningkatan IPTEKs bagi tim pelaksana (dosen dan mahasiswa), juga Calon Vikaris dan Pengajar dari GMIT Imanuel Oepura Kupang. Hal-hal yang telah dicapai adalah sebagai berikut : pertama, diskusi dan penyamaan persepsi, kedua, penyaduran dan interpretasi konten komik digital, dan yang ketiga adalah pembuatan komik digital. Pada tahap akhir, diterbitkan pada Jurnal terakreditasi nasional.
FEATURES OF TRADITIONAL MARRIAGE AS CULTURAL IDENTITY MARKER OF DAWAN COMMUNITY Huan, Elisna; Otta, Gracia M. N.; Manafe, Novriani R.; Liunokas, Yanpitherzon; Bora, Dewi Bili
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.36782

Abstract

Budaya Dawan berfungsi sebagai penanda identitas dan simbol pembeda bagi kelompok etnis Dawan. Hal ini menonjolkan rasa memiliki masyarakat sekaligus membedakannya dari kelompok etnis lain. Perwujudan utama dari budaya ini terlihat dalam praktik perkawinan tradisional mereka, yang mencerminkan struktur sosial dan nilai-nilai masyarakat Dawan. Penelitian ini berfokus pada dua bentuk utama perkawinan tradisional: perkawinan endogami, khususnya perkawinan lintas sepupu dan perkawinan antar marga. Perkawinan silang sepupu, bertujuan untuk memelihara ikatan keluarga dan memastikan warisan tetap berada dalam keluarga, berupaya memulihkan hubungan yang sebelumnya terputus oleh perkawinan sebelumnya. Sebaliknya, perkawinan antar suku, yang banyak dilakukan di kalangan Dawan, menumbuhkan jaringan kekerabatan yang lebih luas dalam satu suku. Perbedaan kedua bentuk ini terletak pada proses dan mekanismenya masing-masing. Struktur perkawinan adat Dawan yang dikenal dengan nama tamam nasako atau tamam man toet bi fe mencerminkan keunikan budaya masyarakatnya. Proses perkawinan secara sistematis dibagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan: lamaran (perkenalan), hantaran (bagian inti), dan tahap akhir pergantian marga. Unsur-unsur tersebut tidak hanya berfungsi sebagai validasi budaya warisan Dawan, namun juga sebagai mekanisme memperkokoh ikatan sosial dan melestarikan adat istiadat leluhur. Perkawinan adat Dawan mempunyai makna yang beragam melalui simbol-simbol verbal dan nonverbal, meliputi aspek agama, sosiologis, ekonomi, politik, sejarah, dan hukum. Selain itu, mereka mewujudkan nilai-nilai inti seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, konsensus, dan keadilan. Secara keseluruhan, perkawinan adat dalam masyarakat Dawan berperan penting dalam menjaga struktur sosial, membina hubungan, dan melestarikan norma dan nilai budaya.
Pendekatan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Excellent Spirit Christian School (ESCS) Kupang Rahayu, Gupuh; Djahimo, Santri E. P.; Manafe, Novriani R.
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 3 (2025): Edisi Desember 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i3.25828

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana bertujuan untuk memfasilitasi pengalaman pembelajaran Bahasa Inggris yang bermakna dan relevan secara budaya melalui integrasi kearifan lokal. Kegiatan pengabdian ini dirancang untuk membantu siswa menghubungkan pembelajaran bahasa Inggris dengan identitas budaya, nilai-nilai, dan konteks lokal mereka. Kegiatan yang dilakukan meliputi sesi kelas interaktif, dan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa yang mengintegrasikan cerita rakyat lokal dari NTT sebagai bahan pembelajaran Bahasa Inggris. Pelaksanaan program ini mengikuti pendekatan partisipatif, memungkinkan guru dan siswa berkolaborasi dalam mengembangkan praktik pembelajaran Bahasa Inggris yang kreatif dan berbasis konteks. Pengamatan dan refleksi selama kegiatan menunjukkan bahwa siswa menunjukkan antusiasme, kepercayaan diri, dan pemahaman yang lebih besar ketika bahan pembelajaran terkait dengan lingkungan budaya mereka. Selain itu pendekatan ini juga mendorong pengembangan karakter, pemikiran kritis, dan apresiasi terhadap warisan budaya lokal. Meskipun menghadapi tantangan seperti kebutuhan adaptasi materi, integrasi kearifan lokal terbukti menjadi strategi efektif untuk meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris dan kesadaran budaya siswa. Kegiatan pengabdian ini menyoroti pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris yang kontekstual di Indonesia dan memberikan wawasan bagi pendidik yang ingin menyeimbangkan pembelajaran bahasa global dengan nilai-nilai lokal dalam konteks budaya yang beragam.