Mayun, A.A Ngurah Anom
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“The Beauty Of Cock’s Comb Flower” Busana Semi Haute Couture Dan Deluxe Di Butik Luh Jaum Ginanti, Luh Kadek Ayu; Mayun, A.A Ngurah Anom; Paramita, Ni Putu Darmara Pradnya
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1767

Abstract

Celosia cristata atau cockscomb adalah yang biasa kita kenal sebagai tanaman jengger ayam, atau biasa disebut coral celosia karena bentuk seperti batu karang. Sedangkan celosia plume atau celosia plumosa adalah jenis celosia yang bunganya seperti batang tegak, sekilas bunganya berbentuk mirip cemara kecil namun berwarna. Penciptaan karya busana ready to wear deluxe dan semi haute couture ini ditujukan untuk mewujudkan busana wanita feminine dengan bunga jengger ayam sebagai ide penciptaan dan dilaksanakan bersamaan dengan program Magang/Praktik Kerja MBKM di butik Luh Jaum. Bunga jengger ayam diimplementasikan dengan teori analogi dan kata kunci terpilih yaitu: Ruffle, Runcing, Tekstur, Berurat, Benang Sari. Metode penciptaan yang digunakan yaitu terdiri dari delapan tahapan penciptaan “Frangipani”Desain Fashion dari Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, tahun 2016 meliputi design brief, research and sourching, design development, sample, prototype, dummy, final cellection, promoting, branding sale, production business. Hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya dibidang fashion dengan teori analogi bunga jengger ayam yang diimplementasikan ke dalam wujud busana feminine.
Matur Tampiasih Segara : Metafora Tradisi Nyalamaq Dilauq sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Busana Bergaya Dramatic Elegance Amanda, I Gusti Agung Jessica; Sukmadewi, Ida Ayu Sri; Mayun, A.A Ngurah Anom
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1771

Abstract

Penulis mengeksplorasi keanekaragaman alam dan budaya nusantara yang nantinya diwujudkan dalam bentuk karya busana. Penulis memilih salah satu tradisi Indonesia yang berada di Lombok Timur NTB. tradisi Nyalamaq Dilauq adalah tradisi suku rantau yang yang ada di pulau Lombok, tradisi itu antara lain, suku Mandar, suku Bajo, suku Bugis, Suku Makasar, tradisi ini berlangsung selama 3 hari dan terdapat 3 rangkaian acara didalamnya, inti dari tradisi ini adalah persembahan dan ucapan syukur kepada alam laut , lelhur dan juga babao atau penggu lautan, persembahan ini dalam bentuk kepala kerbau yang di tenggelamkan ke sadar laut yang sudah dihias dengan emas. Tradisi ini mnejadi konsep dari penciptaan busana tugas akhir diwujudkan menjadi koleksi busana yang bertahap yaitu: ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture. Tradisi Nyalamaq Dilauq di implementasikan dengan teori Metafora dan kata kunci yan terpilih: mistis, persaudaraan, keagungan, persembahan, kehidupan. Penciptaan karya busana ini menggunakan metode frangipani oleh Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn, M.Si, tahun 2016 dengan 8 tahapan : Ide pemantik (design brief), riset dan sumber (research and sourching), pengembangan desain, sampel (design development), sample, prototype and construcion), dan Produksi (production), bisnis (bussines). Hasil penciptaan ini nantinya di harapkan dapat menambah referensi kepustakaan mengenai ilmu Fashion dengan teori Metafora tradisi Nyalamaq Dilauq yang diimplementasikan ke dalam busana Dramatic elegance, agar dapat memperkenalkan budaya dan tradisi terlebih khususnya tradisi Nyalamaq Dilauq.
Bulan Pejeng : Amazing Moon from The Night Sky Hawaninggih, Ni Putu Hellmy Paulina; Mayun, A.A Ngurah Anom; Radiawan, I Made
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1775

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan yang busana yang terinspirasi dari legenda Bulan Pejeng ke dalam busana bergaya Exotic Dramatic yang berasal desa Pejeng,kecamatan Tampak Siring,kabupaten Gianyar. Bulan Pejeng adalah sebuah legenda yang dipercayai warga setempat sebagai bulan yang jatuh dari langit, bulan pejeng ini berbentuk nekara atau yang biasa disebut nekara pejeng, nekara pejeng ini berukuran sangat besar dan sakral tak hanya itu benda ini sudah diresmikan sebagai benda cagar budaya oleh bupati gianyar pada tahun 2019.Karna legenda dan visual benda ini sangat unik,penulis menjadikan inspirasi sebagai ide pemantik dalam menciptakan karya busana ready to wear dan semi haute couture.Dengan mengunakan teknik digital printing,teknik bordir dan teknik payet sebagai penghias,yang perwujudannya dari keyword yang dipilih yaitu kedok muka,pola tumpal,logam,ukir dan bidang pukul nekara.Selain itu juga menciptakan sebuah brand yang bernama “HPH” dilengkapi dengan name card, price tag, paper bag, dan lain lain sesuai dengan brand HPH melalui strategi promosi, pemasaran, branding, dan penjualan dengan system bisnis model canvas.Metode penciptaan yang digunkan adalah analogi dan frangipani. Frangipani adalah delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample,Prototype, Dummy, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production, The Business. Hal ini menunjukkan bahwa untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal yang unik kita bisa mempromosikannya melalui apapun salah satunya melalui desain fashion.
Panthera Tigris Balica : Metafora Harimau Bali dalam Busana Edgy Style Dewi, A.A. Sagung Putri Kesari; Mayun, A.A Ngurah Anom; Priatmaka, I Gusti Bagus
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1777

Abstract

Harimau Bali (Panthera tigris balica) punah pada tahun 1937, di daerah Sumber Kima, Bali Barat. Harimau Bali adalah subspesies harimau terkecil badannya dan tergelap warna kulitnya serta ciri khas Harimau Bali berekor pendek dari subspesies harimau lainnya. Makanan umum Harimau yaitu Babi Hutan, Kijang, Monyet, Rusa, Unggas, Tikus, Laba-laba, Katak, Serta terkadang harimau memakan Durian. Corak pada kulit harimau bali memiliki corak yang kembar dibagian tubuh kiri dan kanannya. Harimau bali dipilih sebagai ide pemantik dalam penciptaan karya busana semi ready to wear deluxe dan semi haute couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap metafora berdasarkan 5 kata kunci terpilih yaitu simetris, buas, ekor, tahun 1937 dan loreng. Pengaplikasian kata kunci simetris pada desain akan menerapkan pola simetris sebagai point of interestnya, buas diaplikasikan pada desain akan menerapkan bentuk busana dan cuttingan menyebar dan pemilihan warna gelap serta bentuk runcing pada aksesoris, ekor diaplikasikan pada desain akan menerapkan cutingan busana yang menjuntai, tahun 1937 diaplikasikan pada desain akan menerapkan siluet menyerupai jam pasir atau siluet H, serta loreng diaplikasikan pada desain akan menerapkan motif garis loreng pada busana. Style yang digunakan dalam desain yaitu edgy style
CHETOSIA MYRINA : Analogi Kupu – Kupu Sayap Renda dalam Busana Bergaya Glamour Elegant Dewi, Ira Kumala; Mayun, A.A Ngurah Anom; Sukmadewi, Ida Ayu Sri
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1781

Abstract

Kupu – kupu sayap renda merupakan serangga endemic Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan. Kupu – kupu tersebut hanya dapat dijumpai di daerah Bantimurung Bulusaraung. Kupu – kupu adalah serangga berwarna warni yang bersayap segita besar. Kupu – kupu termasuk dalam ordo atau kelompok besar serangga yang disebut lepidoptera. Sisik – sisik ini sangat lembut, sehingga mudah rontok apabila sayap dipegang secara sembarangan. Kupu – kupu dipilih sebagai ide pemantik dalam penciptaan karya busana ready to wear deluxe dan haute couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap analogy berdasarkan 5 kata kunci yaitu, sayap metamorphosis, kepompong, berlekuk – lekuk. Dalam proses penciptaan karya pada sayap kupu – kupu diaplikasikan dalam metode printing untuk busana haute couture dan menggunakan detail payet pada busana, dan pengaplikasian busana ready to wear, busana haute couture menggunakan metode bordir mesin.