Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Konsep Diri Dan Koping Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan Menjelang Bebas Di Lapas Semarang Laili, Nurul; Ro’isah
Community Health Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/cmhn.v2i1.27

Abstract

Warga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas memiliki masalah psikososial seperti merasakan kekhawatiran yang lebih tentang statusnya sebagai mantan narapidana,untuk penanganan masalah psikososial warga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas masih belum optimal untuk pelaksanaan screening terkait masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri dan kopingwarga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20warga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen Coping Scale for Adult (CSA) untuk koping yang terdiri dari 25 pernyataan dan instrumen Self Concept Scaleuntuk konsep diri yang terdiri dari 20 pernyataan. Penelitian ini dilakukan di salah satu Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan univariat dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koping warga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas memiliki nilai rata-rata sebesar 78,70, sedangkan untuk nilai maksimal sebesar 100, dan untuk konsep diri warga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas memiliki nilai konsep diri sebesar 68,00 dan nilai maksimalnya sebesar 80. Semakin tinggi nilai koping dan konsep diri maka semakin baik koping dan konsep diri warga binaan pemasyarakatan perempuan menjelang bebas.
HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KREGENAN KRAKSAAN PROBOLINGGO Hosmiati; Ro’isah; Ainul Yaqin Salam
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 8 No. 1 (2023): Edisi Maret
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v8i1.228

Abstract

Pendahuluan: Anemia merupakan kondisi individu yang jumlah eritrosit atau kadar hemoglobinnya rendah sehingga tidak memenuhi kebutuhan tubuh sebaliknya Perilaku makan Ialah suatu aksi yang sanggup membangun hubungan individu serta makanan semacam kebiasaan makan serta perasaan yang muncul saat sedang makan, Aspek perilaku makan meliputi Emotional Eating, External Eating dan Restrained eating apa apabila seorang tidak sanggup melaksanakan control yang baik makan perihal ini bisa merangsang Anemia. riset ini bertujuan buat mengenali Jalinan Perilaku Makan Dengan peristiwa Anemia pada ibu hamil di Desa Kregegnan Kraksaan Probolinggo. Metode: Penelitian ini berjenis analitik korelasi dengan Sistemrancangan penelitian Crooss Sectional, Metode pengambilan sample adalah dengan menggunakan Acidental Sampling, sampel yang di ambil sebanyak 35 responden yaitu pasien ibu hamil yang pernah mengalami Anemia di desa kregenan Kraksaan Probolinggo, data diambil dengan menggunakan Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ). Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian Menunjukan bahwa Hubungan Perilaku Makan di dapatkan data bahwa Perilaku makan Kurang sejumlah 17 responden (48,6%) sedangkan Kejadian Anemia pada ibu hamil di dapatkan data Anemia Ringan sejumlah 31 responden (88,6%) berdasarkan hasil penghitungan uji statistik Spearman Rank pada taraf signifikan p = 0,109 > α = 0,05. Sehingga bisa di simpulkan kalau tidak ada korelasi Perilaku makan dengan peristiwa Anemia pada Penderita di Desa Kregenan Kraksaan Probolinggo. Kesimpulan: Melihat hasil penenlitian tersebut makan perlu kiranya Tenaga kesehatan terus memberikan informasi tentang pentingnya perilaku makan yang baik dan di imbangi dengan pemenuhan gizi yang di perlukan oleh tubuh.
Hubungan Tingkat Kenyamanan Lingkungan Dengan Kualitas Tidur Pasien Di Ruang Rawat Inap Kelas 3 RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo Dian Indriana; Ro’isah; Rizka Yunita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 6 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Setiap orang tidak dapat terlepas dari tidur, dimana kondisi seseorang tergantung pada kualitas tidurnya. Secara fisiologis, tidur yang buruk dapat menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan individu dan meningkatkan kelelahan atau mudah letih. Secara psikologis, rendahnya kualitas tidur dapat mengakibatkan ketidakstabilan emosional, kurang percaya diri, impulsif yang berlebihan dan kecerobohan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Tingkat Kenyamanan Lingkungan dengan Kualitas Tidur Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas 3 RSUD Waluyo Jati Probolinggo. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan populasi 88 dan sampel sebanyak 72 responden dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan general comfort scale, dengan menggunakan uji statistic analisa spearman rhank. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mempunyai tingkat kenyamanan lingkungan sedang dengan kualitas tidur pasien sedang yaitu sebanyak 46 orang (63,6%), tingkat kenyaman lingkungan baik dan kualitas tidur pasien baik yaitu 15 orang (20,8%) dan sebagian kecil responden mempunyai tingkat kenyamanan lingkungan buruk dengan kualitas tidur pasien buruk yaitu sebanyak 1 orang (1,4%). Dari hasil uji statistic analisa spearman rhank di dapatkan nilai p=0,000 <  = 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Tingkat Kenyamanan Lingkungan dengan Kualitas Tidur Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas 3 RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo. Berdesarkan hasil kesimpulan diatas maka perlu dilakukan komunikasi terapeutik, mengajarkan teknik distraksi, relaksasi serta penataan ulang lingkungan sehingga kualitas tidur pasien tercapai secara optimal
Pengaruh Terapi Bekam Titik Al Warik Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Penderita Low Back Pain di Klinik Holistik Nursing Therapy Probolinggo Silvia Nur Afkarina; Ro’isah; Iin Aini Isnawati
Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jumkes.v3i2.2573

Abstract

Low back pain is still a trigger for health problems that interfere with activities. If not treated properly, it can reduce lumbar mobility so that there is limited movement. There are several treatment strategies for low back pain, namely pharmacology and non-pharmacology. Non-pharmacology therapy that can be done is cupping therapy. The cupping therapy that is carried out is Al Warik point cupping therapy. This study aims to determine the effect of Al Warik point cupping on reducing the pain scale in low back pain sufferers at the Probolinggo holistic nursing therapy clinic. The type of research used a pre-experiment with a one group pre-post test design. The population was 38 low back pain sufferers at the Probolinggo holistic nursing therapy clinic, the sample determination used the accidental sampling technique that met the criteria of 34 respondents. The instrument used the cupping therapy module, data management with the editing, coding, scoring, and tabulating processes. Furthermore, it was analyzed using the Wilcoxon test. The results of this study indicated that the average pain scale value that occurred before cupping therapy at the Al Warik point was 7.00, standard deviation 1.073, and the average pain scale value after cupping therapy at the Al Warik point was 4.74, standard deviation 1.024, the analysis test using the Wilcoxon test showed a decrease in the Low Back Pain Pain Scale at the Holistic Nursing Therapy Clinic in Probolinggo (ρ = 0.000 <α = 0.005). Cupping therapy can be a traditional alternative treatment that can be done routinely for the healing process of low back pain by performing cupping therapy at the Al Warik point.
Pendampingan Remaja Dalam Meningkatkan Self Control Dalam Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja Di Probolinggo laili, nurul; Ro’isah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Disiplin Ilmu Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Multi Disiplin Ilmu Juli 2024
Publisher : Yayasan Cita Cendikiawan Al Kharizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jpmasdi.v2i2.4204

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data KPAI pada tahun 2022 ada 226 kasus kekerasan fisik, psikis termasuk perundungan. Anak yang menjadi korban kejahatan dan kekerasan mencapai 905 anak. Puncak tertinggi terjadi pada tahun 2023, jumlah korbannya mencapai 1.197 anak. Anak perempuan lebih banyak menjadi korban kekerasan dan kejahatan, jumlahnya mencapai 4.603 anak, sementara korban laki-laki sebanyak 1.863 anak. Anak perempuan lebih banyak menjadi korban kekerasan dan kejahatan. Sementara anak laki-laki lebih banyak menjadi terlapor. Upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah kenakalan pada remaja salah satunya dengan pendampingan pada remaja. Metode penegabdian: Metode yang digunakan dalam kegiatan pendampingan adalah lecture dengan memberikan materi dalam bentuk PPT, video dan animasi tentang kenakalan remaja dan dampaknya, serta materi tentang self control itu sendiri. Sebelum pemberian materi, maka dilakukan pre test tentang self control terlebih dahulu dan setelah diberikan materi maka dilakukan post test tentang self control. Hasil penelitian: Setelah dilakukan pendampingan pada remaja menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan atau wawasan remaja tentang kenakalan remaja mulai dari pengertian, penyebab, dampak dan cara mencegah terjadinya kenakalan remaja yaitu sebanyak 70% remaja memiliki pengetahuan yang baik dan meningkatkan kemampuan remaja dalam mengelola self control dalam mencegah terjadinya kenalan remaja dan remaja yang memiliki self control yang baik sebanyak 77%. Kesimpulan: Kegiatan pendampingan pada remaja sangat bermanfaat untuk membentuk self control yang baik, sehingga remaja dapat melakukan pencegahan kenakalan remaja. Pengembangan self kontrol yang sehat pada remaja akan lebih efektif dalam mendukung perkembangan positif remaja, sehingga kenakalan remaja dapat dicegah.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Lansia Di Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo Imroatul Maulidah Ayyub; Ro’isah; Iin Aini Isnawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1938

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah melebihi batas normal >140/90 mmHg. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal. Faktor-faktor seperti riwayat keluarga, tingkat stres, aktivitas fisik, dan pola makan diduga berperan dalam kejadian hipertensi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia penderita hipertensi usia 55-64 tahun sebanyak 52 orang, sampel dihitung menggunakan rumus slovin diperoleh 46 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi, lalu dianalisis menggunakan bantuan SPSS 27 dengan uji Spearman Rank untuk analisis bivariat dan regresi logistik untuk analisis multivariat.Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki riwayat keluarga hipertensi (24 orang), tingkat stres sedang (15 orang), aktivitas fisik sedang (24 orang) dan pola makan kurang (22 orang). Terdapat pengaruh signifikan antara riwayat keluarga (p = 0,028), tingkat stres (p = 0,010), dan pola makan (p = 0,022) dengan kejadian hipertensi. Sementara aktivitas fisik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p = 0,520). Dari uji regresi loistik riwayat keluarga merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian hipertensi dengan nilai signifikan p = 0,048 dan Odds Ratio (OR) = 5,752.Faktor riwayat keluarga, stres, dan pola makan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada lansia, dengan riwayat keluarga sebagai faktor paling dominan. Intervensi promotif dan preventif yang melibatkan keluarga serta edukasi mengenai gaya hidup sehat sangat diperlukan untuk mencegah hipertensi pada lansia.
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Kesadaran Diri Terhadap Self Care Management Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Desa Karangbong Kabupaten Probolinggo Salsabila Putri Azhari; Ro’isah; Iin Aini Isnawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1948

Abstract

Pengelolaan jangka panjang. Keberhasilan self care management penderita DM sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti kesadaran diri, serta faktor eksternal seperti dukungan keluarga. Namun, masih banyak penderita DM yang memiliki self care management rendah akibat kurangnya kedua faktor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan kesadaran diri terhadap self care management pada penderita DM di Desa Karangbong Kabupaten Probolinggo. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi semua penderita DM sebanyak 45 responden, penentuan sampel menggunakan total sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengumpulan data meliputi coding, editing, tabulating dan kemudian data dianalisis secara manual dan menggunakan SPSS dengan uji Regresi Ordinal. Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga pada penderita DM cukup sebanyak 16 responden (35,6%), kesadaran diri penderita DM kurang sebanyak 18 responden (40,0%), dan self care management penderita DM kurang sebanyak 20 responden (44,4%). Hasil uji spearman rank pada variabel dukungan keluarga didapatkan nilai r = 0,001 < α 0,05, adanya hubungan dukungan keluarga dengan self care management. Pada variabel kesadaran diri didapatkan nilai r = 0,001 < α 0,05, adanya hubungan kesadaran diri dengan self care management. Hasil uji analisis menggunakan regresi ordinal didapatkan nilai r = 0,001 < 0,05 pada variabel kesadaran diri, sehingga hubungan kesadaran diri merupakan variabel yang paling dominan. Kesadaran diri memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan dukungan keluarga terhadap self care management pada penderita DM. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran penderita terhadap kondisi kesehatannya melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan.
PENGARUH KONSELING PARENTING TERHADAP KEMAMPUAN DIGITAL PARENTING PADA ORANG TUA DENGAN ANAK KECANDUAN GADGET DI SEKOLAH TK WILAYAH DESA GEJUGAN PAJARAKAN Vicky Ibnu Hasan; Achmad Kusyairi; Ro’isah
Journal Central Publisher Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i2.608

Abstract

Latar Belakang : Digital parenting merupakan upaya pengawasan, pembatasan, dan pendampingan orang tua terhadap perilaku anak dalam menggunakan gadget. Gadget merupakan suatu alat teknologi yang berfungsi untuk informasi dan komunikasi serta hal hal lainnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh konseling parenting terhadap kemampuan digital parenting pada orang tua dengan anak kecanduan gadget. Konseling menggunakan metode konseling individu. Metode : Penelitian ini merupakan jenis rancangan penelitian pra ekperimental dengan pendekatan penelitian one group pre post test design. Penelitian ini dilakukan di Sekolah TK Wilayah Desa Gejugan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo pada tanggal 10-24 Juli 2024 dengan jumlah populasi 30 ibu, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh (total sampling) pada semua ibu yang sesuai inklusi dan ekslusi, sampel yang diteliti sebanyak 30 ibu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kemampuan digital parenting. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil dan Pembahasan : Kemampuan digital parenting sebelum dilakukan konseling digital parenting mayoritas semua termasuk dalam kategori sedang sebanyak 20 responden (66.7%). Kemudian sesudah dilakukan konseling digital parenting sebagian besar tergolong kategori tinggi sebanyak 18 responden (60,0%). Sedangkan 12 responden (6,3%) masih tergolong sedang. Berdasarkan hasil uji statistik di dapatkan nilai p value 0.000 <α = 0.05, menunjukan ada pengaruh konseling parenting terhadap kemampuan digital parenting pada orang tua dengan anak kecanduan gadget di sekolah TK wilayah desa gejugan pajarakan. Kesimpulan : Digital Parenting mengacu pada strategi dan praktik yang digunakan orang tua untuk membimbing dan mengelola penggunaan teknologi digital oleh anak-anak mereka agar tidak kecanduan terhadap gadget.
Pengaruh Health Education Dengan Metode Peer Group Terhadap Upaya Pencegahan Scabies Di Pondok Putri Darussalam Bayeman Tongas Probolinggo Maimunah; Ainul Yaqin Salam; Ro’isah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit tungau sarcoptes scabieivar, sehingga memberikan dampak gangguan pada citra tubuh dan mudah ditularkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh Health Education degan metode peer group terhadap upaya pencegahan scabies di Pondok Putri Darussalam Bayeman Tongas Probolinggo. Desain penelitian Pra Eksperimen, dengan desain studi one group pre-post design. Pertemuan dilakukan selama 4 minggu 6 kali, minggu pertama dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan peer. minggu selanjutnya dilakukan oleh peer kepada group yang didampingi oleh peneliti, sampel sebanyak sebanyak 35 responden yang belum terkena scabies diambil dengan cara non-probabiliti total sampling menggunakan instrumen lembar kuesioner. Pengukuran dengan editing, coding, scoring, tabulating, kemudian dianalisis dengan SPSS menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan upaya pencegahan sebelum dilakukan Health Education peer group mayoritas sedang 32 responden (91,4%), setelah dilakukan Health Education peer group mayoritas baik 35 responden (100%). Hasil analisa wilcoxon didapatkan p=0.000 sehingga (p=0,000<α=0,05) artinya ada pengaruh Health Education dengan metode peer group terhadap upaya pencegahan scabies Di Pondok Putri Darussalam Bayeman Tongas Probolinggo. Diharapkan Health Education peer group dapat digunakan untuk mencegah scabies dan meningkatkan pengetahuan santri tentang kebersihan lingkungan. disarankan kepada santri yang telah mengetahui tentang kebersihan diri dan lingkungan untuk menjelaskan kepada teman sebaya yang berada di pesantren.
Analisa Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan Leptospirosis Di Daerah Endemis Leptospirosis Puskesmas Dringu Anita Sulistyowati; Rizka Yunita; Ro’isah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang terabaikan / Neglected Infectious Diseases (NIDs) yait upenyaki tinfeksi endemis yang menginfeksi pada manusia atau masyarakat dengan populasi petani dan pekerja yang berhubungan dengan air dan tanah di Negara berkembang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analitik korelasionall dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua ibu rumah tangga yang berada di daerah endemis leptospirosis puskesmas dringu sebanyak 180 responden menjadi sebagian ibu rumah tangga yang berada di daerah endemis leptospirosis sebanyak 124 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan yang diambil dengan cara simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuisioner.Pengumpulan data meliputi editing, coding, scoring dan tabulating, data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis uji Chi-quare dan regresi logistic.