p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Medica Hospitalia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Disfagia pada Pasien Diabetes Mellitus: Risk Factors of Dysphagia in Patients with Diabetes Mellitus Mudha Pratomo, Santo; Mailasari Kusuma Dewi, Anna; Iman Santosa, Yanuar; Antono, Dwi; Tedjo Minuljo, Tania; Budiarti, Rery
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 9 No. 2 (2022): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.02 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v9i2.759

Abstract

Latar belakang : Disfagia dapat terjadi akibat komplikasi dari diabetes mellitus terutama pada fase orofaringeal. Disfagia pada diabetes mellitus terjadi karena adanya neuropati autonom akibat hiperglikemia yang lama. Komplikasi ini mempengaruhi berbagai bagian sistem saraf dan mempunyai manifestasi klinis yang beragam, salah satunya adalah kerusakan metabolik pada struktur saraf dan mikrovaskuler dari vasa vasorum. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa usia, jenis kelamin, merokok, BMI dan kadar HbA1c merupakan faktor risiko disfagia pada penderita Diabetes mellitus (DM). Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain belah lintang melibatkan subjek sebanyak 95 penderita DM dewasa di klinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang pada bulan Desember 2021 – Februari 2022. Disfagia dinilai dari kuisioner dan pemeriksaan penelanan. Data DM dan HbA1c diambil dari rekam medik. Analisis data menggunakan Chi-Square dan regresi logistic. Hasil : Rerata usia 51,61 + 8,706 dengan usia termuda 18 tahun dan usia tertua 60 tahun. jenis kelamin laki laki : perempuan = 6 : 13. Usia (p= 0,523), jenis kelamin (p= 0,043, RP -2,76 CI 95% 0,883 – 8,686) riwayat merokok (p= 0,602), status BMI (p= 0,660), dan kadar HbA1c (p= 0,679), Simpulan : Usia, jenis kelamin riwayat merokok, status BMI dan kadar HbA1c tidak merupakan faktor risiko terjadinya disfagia pada penderita diabetes mellitus.
FAKTOR RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS : FAKTOR RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Patria, Dimas Adi; Budiarti, Rery; Ayu Ruspita, Dian; Yunika, Kanti; Tedjo Minuljo, Tania; Farokah, Farokah
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 9 No. 3 (2022): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36408/mhjcm.v9i3.824

Abstract

LATAR BELAKANG : Sleep Disordered Breathing(SDB) memiliki hubungan dua arah dengan sindrom metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi, komponen sindrom metabolik meningkatkan risiko terjadinya SDB. IMT >30 kg/m2, aktivitas fisik, lingkar leher >40 cm dan hipertensi berisiko tinggi terhadap kejadian SDB. SDB telah terbukti meningkatkan risiko dan keparahan DM, sehingga penanganan SDB dibutuhkan untuk tindakan preventif  DM. TUJUAN : Mengetahui bahwa obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, deviasi septum hidung, hipertrofi tonsila palatina, makroglosia, obstruksi saluran nafas atas dan hipertensi merupakan faktor resiko yang mempengaruhi kejadian SDB pada penderita DM. METODE : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional melibatkan subyek sebanyak 57 penderita DM rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUP Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Januari 2022 - Maret 2022. Data diperoleh dari rekam medik, kuesioner ESS, pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan Laryngoscopy Flexible. Analisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi multivariat. HASIL : Rerata usia 51.87 tahun, dengan SD 9.094, termuda usia 27 tahun, tertua usia  63 tahun. Laki-laki sebanyak 28(49.1%) dan perempuan 29 (50.9%). Obesitas (p= 0,036), lingkar leher besar(p=0.017), hipertrofi konka inferior(p=0,020), makroglossia(p=0,012), hipertrofi tonsila palatina(p=0,017), hipertensi (p=0,001), dan obstruksi saluran nafas atas(p=0,020) merupakan faktor risiko SDB pada penderita DM. Analisis regresi multivariat didapatkan obesitas (p=0,043 RP=13,387.CI 95%:1,083-165,475)dan hipertropi tonsil palatina(p=0,019 RP=9,703.CI 95%=1,446-65,121) merupakan faktor risiko yang paling dominan. SIMPULAN : Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, makroglossia, hipertrofi tonsila palatina, hipertensi, dan obstruksi saluran nafas atas merupakan faktor resiko SDB pada penderita DM. Obesitas dan hipertropi tonsil palatina merupakan faktor risiko yang paling dominan KATA KUNCI: SDB, DM, faktor risiko, hipertrofi tonsil, makroglosia