Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AKTIVASI GEN-Z TERHADAP PENGEMBANGAN UMKM MELALUI DIGITALISASI: Studi Kasus di Wilayah Kapanewon Moyudan Ramdhani, Ahmad Thoriq Akhsan; Agung Rashif Madani
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 23 No. 2 (2023):
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v23i2.3300

Abstract

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a vital role in the national economic growth, contributing significantly to the Gross Domestic Product (GDP) and employment. However, access to financial resources and markets remains a challenge for MSMEs, especially those operating in the Moyudan Subdistrict. This research aims to analyze the role of Generation Z in addressing these challenges through the digitalization of MSMEs. This study is a qualitative descriptive research that involves observations and the collection of primary and secondary data. The research findings reveal that Generation Z plays an innovative role in the development of MSMEs through digitalization. Through digital transformation, MSMEs can enhance their visibility and efficiency through e-commerce platforms and online promotions. This digital transformation is supported by the high internet penetration and social media usage in Indonesia. The government also plays a role in developing digital skills among Generation Z through various programs. Digitally savvy Generation Z individuals can actively contribute to the growth of MSMEs, as seen in the success of the "KKN Konversi" event in marketing Moyudan's MSME products. As seen in the results of this research, the role of Generation Z can be a hope for the progress of MSMEs in the Mayudan Subdistrict region.
Peran Dinas Sosial DIY dalam Memperbaiki Kesejahteraan Manusia Silver di Yogyakarta Wahyuni, A.Indri; Syamraeni, Syamraeni; Sari, Novinta; Nurqalbi, Andira; Ramdhani, Ahmad Thoriq Akhsan
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): September 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i5.819

Abstract

Keberadaan manusia silver di banyak titik persimpangan lampu merah Yogyakarta merupakan salah satu bentuk fenomena sosial yang menandakan adanya ketimpangan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, Dinas Sosial sebagai instansi pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran Dinas Sosial DIY dalam memperbaiki kesejahteraan manusia silver di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil dari peneltian ini adalah menunjukkan bahwa faktor ekonomi, seperti kebutuhan dasar yang meningkat dan keterbatasan lapangan kerja, serta faktor keluarga, menjadi pendorong utama seseorang memilih menjadi manusia silver dan  upaya yang dilakukan Dinas Sosial DIY sesuai dengan UU Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial yaitu melalui kegiatan assesment camp dimana manusia silver mendapat rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Data numerik terkait penertiban dan asesmen program juga disajikan untuk memberikan gambaran kuantitatif. Analisis mendalam mengungkapkan bahwa meskipun program-program Dinas Sosial telah sejalan dengan kerangka hukum, efektivitasnya masih terhambat oleh beberapa faktor kunci. Ini termasuk disparitas signifikan dalam potensi pendapatan manusia silver di jalanan dibandingkan dengan alternatif pekerjaan formal, tingginya mobilitas individu yang menyulitkan pelacakan dan intervensi berkelanjutan, serta tantangan implementasi kebijakan seperti kurangnya aturan teknis yang jelas dan peran masyarakat dalam memperpetuasi fenomena ini melalui pemberian uang. Upaya Dinas Sosial DIY dalam penanganan manusia silver telah sesuai dengan mandat hukum, namun untuk mencapai peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan, diperlukan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada rehabilitasi individu tetapi juga mengatasi akar masalah ekonomi dan tantangan implementasi kebijakan yang kompleks.
Motivasi Berprestasi dan Dampaknya terhadap Peningkatan Status Ekonomi (Studi Kasus: Mahasiswa Penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Nurqalbi, Andira; Ramdhani, Ahmad Thoriq Akhsan
Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): Oktober 2025 - Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/ahsana.v3i3.399

Abstract

Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan kebijakan afirmatif yang bertujuan membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk motivasi pendidikan mahasiswa penerima KIP serta dampaknya dalam upaya keluar dari jerat kemiskinan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap mahasiswa penerima KIP di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa terbentuk dalam empat aspek utama: (1) keinginan untuk meningkatkan taraf hidup pribadi dan keluarga, (2) semangat mengubah stigma sosial terhadap anak dari keluarga miskin, (3) dorongan untuk menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar, dan (4) upaya membangun kemandirian serta kepercayaan diri melalui pendidikan. Motivasi tersebut berdampak nyata dalam membentuk daya juang, komitmen menyelesaikan studi, serta kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Selain meningkatkan prestasi akademik dan keterlibatan dalam aktivitas non-akademik, mahasiswa juga menunjukkan sikap proaktif dalam mempersiapkan masa depan, seperti mengikuti organisasi, pelatihan, dan magang. Beasiswa KIP tidak hanya menjadi solusi finansial, tetapi juga alat strategis dalam menciptakan transformasi sosial yang berkelanjutan. Dengan demikian, motivasi yang kuat, ditopang kebijakan afirmatif, menjadi kunci penting dalam upaya mahasiswa keluar dari kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan.