Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Preservasi Keamanan Internasional Dari Ancaman Terorisme Melalui Pemaknaan Salaam Dalam Ajaran Islam Parawati, Erina Dwi; Asfar, Khalimatus Sa'diyah; Farihah, Irzum
Kajian Hubungan Internasional Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences - Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/khi.2023.2.2.10193

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan preservasi keamanan internasional dari ancaman terorisme melalui pemaknaan salaam sebagaimana yang diajarkan Islam. Sebagaimana diketahui manakala aksi terorisme terjadi, seringkali dikaitkan dengan pemeluk agama Islam sebagai pelakunya. Konsep salaam (perdamaian) dalam Islam menjadi salah satu upaya dalam menjaga keamanan internasional. Islam sebagai agama cinta memuat nilai-nilai kasih sayang dan kelembutan yang kemudian menjadi dasar dalam berinteraksi dan bersikap. Pembacaan ini sangat penting di tengah prasangka Islam sebagai agama teroris, mengkaji konsep perdamaian dalam Islam sedikit-banyak akan membantu dalam mengklarifikasi Islam sebagai agama cinta damai, baik bagi intern pemeluk agamanya, maupun dunia internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep salaam mampu menjadi jawaban dalam memelihara keamanan internasional dari ancaman terorisme dengan membangun sikap kasih sayang, keharmonisan sosial, ‘adl atau keadilan, kejujuran, mengembangkan sikap kelembutan (layn), membiasakan dialog dengan membuka lebar ruang perjumpaan antar maupun intern agama.
The Global Impact of Wahhabism: Saudi Arabia's Ideological Expansion and Geopolitical Influence Parawati, Erina Dwi
Islamic Thought Review Vol. 2 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/itr.v2i2.8803

Abstract

This article examines Wahhabism as an Islamic ideological movement that developed from a local religious renewal movement in Najd into a global geopolitical force through the support of the Kingdom of Saudi Arabia. The purpose of the study is to explore the impact of the spread of Wahhabism on the dynamics of politics, society, and foreign policy in various countries, especially in the context of bilateral relations between Saudi Arabia and the countries that are the targets of the spread of the ideology. The study uses a qualitative approach with a literature study method through analysis of primary and secondary sources, including books, journal articles, and policy reports related to Wahhabism and Islamic geopolitics. The results of the study show that the spread of Wahhabism is supported by Saudi Arabia's economic power through oil diplomacy and funding of transnational religious institutions. The main findings reveal that Wahhabism has created complex dynamics in countries, including the emergence of Islamic conservation groups, tensions with moderate local Islamic traditions, and challenges to socio-political integration. Although Saudi Arabia is trying to reform the image of Wahhabism under vision 2030, this ideology remains an important instrument in Saudi foreign policy and shapes the global Islamic geopolitical landscape.
Peran Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Pengayoman Mengatasi Problem Literasi dan Praktik Keberagamaan Pada Masyarakat Marginal di Bantaran Kaligelis Parawati, Erina Dwi
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70193/cendekia.v3i1.184

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran PKBM Pengayoman dalam mengatasi problem literasi dan praktik keberagamaan masyarakat marginal di bantaran Kaligelis, Kudus. Menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori struktural fungsional Talcott Parsons dengan validasi melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKBM Pengayoman memainkan peran penting dalam membimbing masyarakat marginal menghadapi kendala pendidikan, ekonomi, dan akses pembelajaran agama. Masyarakat setempat cenderung menjalankan agama secara praktis dan dipengaruhi tradisi lokal seperti tahlilan dan yasinan, namun masih membutuhkan bimbingan dalam membaca Al-Qur'an dan memahami ilmu fiqih. Melalui pendekatan filantropi, relawan PKBM yang terdiri dari mahasiswa dan dosen memberikan pendidikan dan pendampingan secara gratis, memperkuat solidaritas sosial, serta menciptakan perubahan berkelanjutan di masyarakat.
ANALISIS DAMPAK DAN KONTROVERSI PENERAPAN PERDA SYARIAT: Aceh Indonesia Parawati, Erina Dwi
MAQASHID Vol. 7 No. 2 (2024): Nov 2024
Publisher : Malang Prodi. Ahwal Al-Syakhsiyyah, IAI Al-Qolam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/maqashid.v7i2.1562

Abstract

Abstrak Fenomena penerapan Peraturan Daerah (Perda) Syariat di beberapa wilayah Indonesia telah menjadi topik yang memicu berbagai reaksi publik, terutama karena perda syariat ini dianggap sebagai upaya daerah untuk mempertahankan nilai-nilai Islam di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Kebijakan ini muncul seiring diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 1999, yang memberi wewenang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur wilayah mereka sesuai dengan aspirasi masyarakat setempat. Salah satu daerah yang menonjol dalam penerapan perda syariat adalah Aceh, yang mendapat hak istimewa untuk menerapkan hukum syariah melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006. Fenomena ini menimbulkan berbagai pandangan dan perdebatan, baik dari pendukung yang menganggap perda syariat sebagai upaya untuk menjaga moralitas publik maupun dari kritik yang menilai aturan ini berpotensi mendiskriminasi kelompok minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak, tantangan, dan kontroversi yang terkait dengan penerapan perda syariat di Indonesia, khususnya di Aceh. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif, penelitian ini mengkaji persepsi masyarakat terhadap perda syariat, efektivitas aturan, serta implikasi hukumnya terhadap hak-hak dasar warga negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun perda syariat dapat menciptakan ketertiban sosial yang sesuai dengan norma-norma mayoritas, aturan ini juga menghadapi tantangan dalam bentuk inkonsistensi penegakan hukum dan berpotensi bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia, terutama bagi kelompok masyarakat non-Muslim.
ANALISIS DAMPAK DAN KONTROVERSI PENERAPAN PERDA SYARIAT: Aceh Indonesia Parawati, Erina Dwi
MAQASHID Vol. 7 No. 2 (2024): Nov 2024
Publisher : Malang Prodi. Ahwal Al-Syakhsiyyah, IAI Al-Qolam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/maqashid.v7i2.1562

Abstract

Abstrak Fenomena penerapan Peraturan Daerah (Perda) Syariat di beberapa wilayah Indonesia telah menjadi topik yang memicu berbagai reaksi publik, terutama karena perda syariat ini dianggap sebagai upaya daerah untuk mempertahankan nilai-nilai Islam di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Kebijakan ini muncul seiring diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 1999, yang memberi wewenang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur wilayah mereka sesuai dengan aspirasi masyarakat setempat. Salah satu daerah yang menonjol dalam penerapan perda syariat adalah Aceh, yang mendapat hak istimewa untuk menerapkan hukum syariah melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006. Fenomena ini menimbulkan berbagai pandangan dan perdebatan, baik dari pendukung yang menganggap perda syariat sebagai upaya untuk menjaga moralitas publik maupun dari kritik yang menilai aturan ini berpotensi mendiskriminasi kelompok minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak, tantangan, dan kontroversi yang terkait dengan penerapan perda syariat di Indonesia, khususnya di Aceh. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif, penelitian ini mengkaji persepsi masyarakat terhadap perda syariat, efektivitas aturan, serta implikasi hukumnya terhadap hak-hak dasar warga negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun perda syariat dapat menciptakan ketertiban sosial yang sesuai dengan norma-norma mayoritas, aturan ini juga menghadapi tantangan dalam bentuk inkonsistensi penegakan hukum dan berpotensi bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia, terutama bagi kelompok masyarakat non-Muslim.
Relevance of Muhammad Rasyid Ridha's Concept of Women's Education to the Education System at Ma'had Al-Jami'ah Parawati, Erina Dwi; Taufikin, Taufikin
Al Hikmah: Journal of Education Vol 6, No 1 (2025): Al Hikmah: Journal of Education
Publisher : Lembaga Pendidikan Hikmatun Najah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54168/ahje.v6i1.369

Abstract

This study analyzes the concept of women's education based on Muhammad Rashid Ridha's perspective and its relevance to the education system at Ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus. Using a descriptive qualitative approach, this study explores Ridha's educational values that emphasize gender equality in Islam, the integration of religious and general knowledge, and the formation of women's character as educators of the next generation. The results show that the education system in Ma'had Al-Jami'ah implements these principles through an inclusive curriculum while maintaining moral and religious values. However, there are adaptations to meet modern needs, such as English language teaching and extracurricular activities. This study confirms the relevance of Ridha's views in empowering women through holistic education by Islamic values.
Analisis Dampak dan Kontroversi Penerapan Perda Syariat di Indonesia: Studi Kasus Aceh: (Studi Kasus di Provinsi Aceh) Parawati, Erina Dwi; Muhaimin
Jurnal Studi Pesantren Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Studi Pesantren
Publisher : Pascasarjana Universitas Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/studipesantren.v5i1.1561

Abstract

The phenomenon of implementing Regional Regulations (Perda) based on Sharia in several regions of Indonesia has sparked various public reactions, particularly because these regulations are seen as local efforts to preserve Islamic values amidst the currents of modernization and globalization. This policy emerged alongside the introduction of regional autonomy in 1999, which granted greater authority to regional governments to govern their areas in line with the aspirations of local communities. Aceh stands out as a region with special rights to implement Sharia law through Law No. 11 of 2006. This phenomenon has given rise to diverse views and debates, from supporters who view Sharia regulations as an effort to uphold public morality, to critics who argue that these rules may discriminate against minority groups. This study aims to analyze the impacts, challenges, and controversies related to the implementation of Sharia-based regional regulations in Indonesia, particularly in Aceh. Using qualitative analysis methods, this research examines public perceptions of these regulations, their effectiveness, and their legal implications on citizens' fundamental rights. The findings indicate that, while Sharia regulations can create social order aligned with the norms of the majority, they also face challenges in terms of inconsistent law enforcement and potential conflicts with human rights principles, especially for non-Muslim communities.
Implementation of Inclusive Education Based on Religious Moderation: A Case Study at PAUD Joglo Rumah Damai Peace Place Pati Asfar, Khalimatus Sa’diyah; Parawati, Erina Dwi
Proceedings of International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 11 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inclusive education based on religious moderation is an important solution in forming a tolerant generation that values ​​diversity from an early age, especially in Indonesia which has a pluralistic society. This study aims to analyze the implementation of inclusive education based on religious moderation at PAUD Joglo Rumah Damai Peace Place Pati, with a focus on pedagogical strategies, obstacles, and their impact on student development. The research method uses a qualitative case study approach through observation, interviews, and document analysis, with data analysis following the Miles and Huberman model. The results of the study indicate that a holistic approach through a flexible curriculum, game-based methods, and collaboration with parents has succeeded in creating an inclusive environment that supports empathy, tolerance, and students' social skills. The main obstacle in the form of parental inconsistency is overcome through intensive communication and mentoring. The conclusion of this study confirms that the integration of the principles of inclusivity and religious moderation is effective in building children's character that values ​​diversity.
NU Menangkal Gerakan Islam Transnasional: Stategi Penguatan Islam Nusantara Perspektif Kebudayaan Masyarakat Nahdliyin Parawati, Erina Dwi
IQTIDA : Journal of Da'wah and Communication Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/.v4i1.6942

Abstract

The current pattern of transnational Islamic movements can be said to be quite successful in gaining institutional position and discourse on Islamic thought in Indonesia. Nahdlatul Ulama (NU) as a moderate Islamic religious organization is trying to counter this movement pattern through a strategy of strengthening Indonesian Islam. This article aims to understand and explain the strategy for strengthening Nusantara Islam from the cultural perspective of the Terban Village NU community towards the escalation of the transnational Islamic movement. This article's method is qualitative-based with observation, interviews and documentation as data collection techniques which are supported by primary data in the form of books, journals and other articles that are significant to this research. The results of this research show that NU culture, which was used as a strategy to strengthen Indonesian Islam in Terban Village amidst the escalation of the transnational Islamic Movement, played a very vital role. However, the strategy to strengthen Indonesian Islam in Terban Village is not only through preserving NU culture, but also through strengthening the aqidah of ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah which is carried out at various levels of education, autonomous bodies and NU organizations such as Fatayat, Muslimat, Ansor Youth Movement, Ikatan Nahdlatul Ulama Students (IPNU), and the Nahdlatul Ulama Women's Student Association (IPPNU).