Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

COOKIES TEPUNG MOCAF DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGVNUS) UNTUK IBU MENYUSUI ratna, diah ratnasari
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i01.1090

Abstract

Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara., warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi, daun katuk yang sudah kering dapat diolah menjadi tepung daun katuk, untuk berbagai macam makanan serta aneka olahan lainnya salah satu produknya adalah cookies tepung mocaf dengan substitusi tepung daun katuk, Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan kualitas cookies tepung mocaf dengan substitusi tepung daun katuk 5%, 10%, 15% ditinjau dari aspek warna, tekstur, aroma dan Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap cookies. Perlakuan penambahan daun katuk yang berbeda yaitu sebanyak 5%, 10% dan 15% yang diambil dari jumlah tepung mocaf. Analisis data menggunakan analisis varian klasifikasi tunggal dan uji tukey, sebelumnya dilakukan uji prasarat yaitu uji homogenitas dan uji normalitas sedangkan tingkat kesukaan dengan menggunakan analisis deskriptif prosentase. Hasil menunjukkan bada perbedaan kualitas cookies substitusi tepung daun katuk ditinjau dari indikator warna, rasa, aroma, dan tekstur. Hasil penelitian pembuatan cookies tepung mocaf dengan penambahan daun katuk 5%, memiliki kriteria berkualitasl, 10% kriteria cukup berkualitas dan 15%, kriteria kurang berkualitas, Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan vitamin C yang tertinggi terletak pada sampel (423) yaitu cookies substitusi tepung daun katuk sebesar 15% yaitu sebesar 70,3623 Mg/100 g. Dan untuk kalsium 0,7219%. Hasil uji kesukaan masyarakat terhadap cookies substitusi tepung daun katuk menunjukkan masyarakat menyukai cookies sampel (267) yaitu cookies dengan substitusi tepung daun katuk 5%.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Usia 12 – 24 Bulan Di Desa Wanasari ratna, diah ratnasari; Qurotunnisa, Lulu Hammada; Wahyani, Anggray Duvita
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 6 No 02 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v6i02.1680

Abstract

Berdasarkan hasil data Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, data menunjukan status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB selama tahun 2019. Jumlah balita yang ditimbang sebanyak 113.144 balita. sebanyak 9.366 balita ( 8,28% ) dikategorikan balita gizi kurang. Desa Wanasari menempati urutan pertama dari 6 desa, di wilayah Puskesmas Sidamulya Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes sejumlah 38 balita atau 17% di tahun 2019 dari sejumlah 218 balita di Desa Wanasari dan di tahun 2020 angka balita gizi kurang menjadi 35 balita dari 15% dari sejumlah 227 balita, dan data balita terbaru di tahun 2021 yaitu sebanyak 129 dari 168 balita. Penelitian ini merupakan penelitian exsplantory reaserch (penjelasan) hubungan antara 2 variabel atau lebih yaitu variabel terikat (Status Gizi Balita) dan variabel bebas (ASI ekslusif, pengetahuan, perilaku, pekerjaan ibu dan asupan makan balita). Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di Desa Wanasari Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2021. Responden dalam hal ini adalah Ibu- ibu yang memiliki balita usia 12-24 bulan.Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status gizi balita di Desa Wanasari, Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Desa Wanasari, ada hubungan antara perilaku ibu dengan status gizi balita di Desa Wanasari, ada hubungan asupan makan dengan status gizi balita.
Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah di SD N Pulosari 2 Brebes ratna, diah ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 7 No 01 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v7i01.1722

Abstract

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi yang baik akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang akan berdampak pada prestasi belajar di sekolah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi dan status gizi anak usia sekolah (10-13 tahun)kelas 5 SD di SD Pulosari 2 Kabupaten Brebes. Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 26 siswa berdasarkan antopometri dan pola hidup. Status gizi anak sekolah ditentukan menurut IMT/Umur. Prevalensi gizi kurang (kurus) di siswa kelas 5 usia sekolah 10-13 tahun di sd N2 Pulosari sebesar 57,7% Dan status gizi normal 38,5% untuk overweight sebesar 3,8%. Siswa yang memiliki jamban 76,1 %, dan yang tidak memiliki jamban 23,9% .Mencuci tangan sebelum makan 71,7%, yang jarang melakukan mencuci tangan sebesar 19,5% dan yang tidak 8,7%. siswa yang memiliki pola makan frekuensi makan sehari 5-7 kali 39,1%, kemudian frekuensi sarapan pagi 3-4 kali sebesar 32,6% dan yang melakukan 1-2 kali sekitar 28,7%, yang sarapan pagi 63,0%, biasa makan jajanan 84,8%, biasa makan sayur 32,6%, biasa makan buah 69,6% biasa makan lauk 56,5%, dan biasa minum susu 63,0%. Prevalensi gizi kurang (kurus) pada anak sekolah di 2 Pulosari cukup tinggi sementara kejadian gizi lebih Selain itu pola konsumsi anak sudah baik dilihat dari frekuensi dan unsur gizi makanan yang dikonsumsi.
Formulasi dan Analisis Nilai Hedonik Nugget Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) dengan Penambahan Rebung (Dendrocalamus asper) ratna, diah ratnasari
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i02.1753

Abstract

Perkembangan makanan olahan pangan yang begitu beragam mendorong banyak penjual makanan olahan baik sekala kecil maupun besar. Salah satu olahan pangan adalah nugget yang bisa diolah dari berbagai bahan, Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan nugget berbahan dasar ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) yang disubstitusi dengan rebung (Dendrocalamus asper). Fokus penelitian adalah menentukan formulasi yang tepat dari kombinasi ikan kembung dan rebung. Uji organoleptik menggunakan metode Kruskal-Wallis untuk menilai atribut rasa, tekstur, aroma, warna, dan penampakan visual. Uji lanjutan dilakukan dengan metode Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan rebung memberikan pengaruh signifikan terhadap tekstur, rasa, dan aroma, namun tidak berbeda nyata terhadap warna dan kenampakan, dengan nilai rata-rata kesukaan panelis berkisar antara 5,80 hingga 8,08, menunjukkan tingkat kesukaan dari agak suka hingga sangat suka.