Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Usia 0-2 Tahun : Tinjauan Literatur Nasitoh, Sabillah; Hiddayaturrahmi; Rosmawaty; Handayani, Yuni; Lidra Maribeth, Annisa
Scientific Journal Vol. 3 No. 4 (2024): SCIENA Volume III No 4, July 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i4.150

Abstract

Anak merupakan individu penerus bangsa yang layak untuk mendapat perhatian dan memiliki hak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan perilaku kognitif, sosial, dan emosional yang optimal. Terutama pada tahap awal kehidupan dimulai saat anak baru lahir hingga berusia dua tahun merupakan fase tumbuh kembang yang paling penting sepanjang masa hidup seorang anak. Pada tahap ini terdapat lebih dari 1 juta koneksi saraf baru terbentuk setiap detiknya. Menurut data UNICEF (United Nations Children’s Fund) hampir 200 juta anak di negara-negara berkembang mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan setiap tahun akibat kekurangan gizi. Dampak dari hal tersebut dicatat dalam laporan Statistik Global tahun 2022 dimana terdapat 148,1 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting (22,3%), 45 juta mengalami wasting (6,8%), dan 37 juta mengalami overweight (5,6%). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan populasi anak terbesar keempat di dunia. Hal ini menjadikan tumbuh kembang sangat krusial untuk diperhatikan karena anak yang sehat akan siap menghadapi tantangan global sebagai generasi penerus bangsa. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut adalah status gizi anak, sanitasi lingkungan, riwayat imunisasi, riwayat ASI, pendapatan orang tua, pendidikan ibu, dan gizi ibu saat hamil. Upaya pencegahan gangguan tumbuh kembang sangat perlu dilakukan deteksi dini dengan cara skrining yang teratur untuk perkembangan menggunakan KPSP dan pemantauan pertumbuhan fisik menggunakan KMS.
Imunisasi Anak Sekolah untuk Anak Sehat dan Cerdas Hiddayaturrahmi; Elfian, Muhammad Alghifari; Faisal, Fetria; Irwandi
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.164

Abstract

Pendahuluan: PD3I adalah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi. Saat ini ada 29 penyakit yang sudah bisa dicegah dengan Imunisasi  secara efektif (WHO list). Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Kemenkes ( 2017).Imunisasi program terdiri atas imunisasi Rutin ( Imunisasi dasar dan Imunisasi lanjutan, Imunisasi Tambahan dan Imunisasi Khusus. Salah satu imunisasi lanjutan itu adalah imunisasi yang diberikan pada anak sekolah dasar yang diberikan pada bulan imunisasi anak sekolah ( BIAS) yang diintegrasikan dengan usaha kesehatan sekolah ( UKS).Jenis imunisasi yang diberikan pada pelaksanan BIAS bertujuan untuk mencegah penyakit Campak, Rubela, Difteri, Tetanus Neonatorum, dan Kanker leher rahim yang merupakan masalah kesehatan di Indonesia.Di sumatera Barat, pada tahun 2022, cakupan imunisasi Campak Rubella pada program BIAS adalah  59, 6 % dan Cakupan imunisasi Td 56,9 %. Kota Solok pada tahun 2022 cakupan imunisasi Campak Rubella pada program BIAS adalah 12 % dan Cakupan imunisasi adalah Td 30,3 % yang mana sangat jauh dari rata – rata Sumatera Barat.Hasil pelaksanaan BIAS di Kota Solok tahun 2023 untuk imunisasi Mumps Rubella(MR) 47 % , Difteri Tetanus (DT) 42,3%, Tetanus Difetri(Td) 43,16%, Human papilloma Virus(HPV) kelas 5 sebanyak  51,4%, hal ini menunjukan peningkatan, tetapi masih belum mencapai target yaitu 90 %. Hasil: telah berhasil ditingkatkan pengetahuan orang tua murid sekolah MIN, SD 17 Aro dan SD 17 laing tentang Bulan Imunisasi Anak Sekolah untuk Anak Sehat dan Cerdas. Kesimpulan: Edukasi telah berhasil meningkatkan pengetahuan. Diharapkan ilmu pengetahuan yang didapat, dapat diikuti dengan sikap yang positif mendukung pemberian imunisasi bagi anak – anak orang tua murid itu sendiri dan mengajak orang tua murid lain untuk ikut berpartisipasi untuk mewujudkan anak yang sehat dan cerdas.
Gambaran Pelaksanaan Program Penangulangan Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Solok Tahun 2024 Hiddayaturrahmi; Zahra, Hanifah; Faisal, Fetria; Irwandi
Scientific Journal Vol. 3 No. 5 (2024): SCIENA Volume III No 5, September 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i5.171

Abstract

Abstrak Pelaksanaan penanggulangan TB Paru pada masa pandemi Covid-19 dilakukan dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang telah diberi pelatihan khusus untuk pengobatan TB Paru, menyediakan fasilitas untuk implementasi dan menyediakan alat untuk skrining dan tidak lanjut pasien, pelaksanaan program ini dilakukan di ruang terbuka dengan memisahkan antara pasien TB dan pasien bukan TB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program penanggulangan TB Paru pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Medaeng Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jumlah partisipan 4 orang pemilihan partisipan dilakukan menggunakan purposive sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan model mils and huberman. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, FGD, dokumentasi dan telaah dokumen. Keabsahan dan validitas data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program penanggulangan TB Paru pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Medaeng berdasarkan Sistem Input masih belum dilakukan dengan baik. Sistem proses masih belum berjalan dengan optimal dan Otuput masih terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pelaksanaan program TB Paru tidak berjalan dengan optimal akibatnya capaian penemuan kasus dan kesembuhan kurang dari target yang telah ditentukan. Simpulan pada penelitian ini adalah pelaksanaan program penanggulangan TB Paru pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Medaeng Sidoarjo belum terlaksana dengan optimal. Diharapkan bagi kepala puskesmas dan penanggung jawab TB Paru hendaknya melakukan evaluasi dan tindak lanjut terkait kendala yang membuat pelaksanaan program TB Paru tidak berjalan dengan optimal. Kata kunci: TB Paru, Pelaksanaan Program TB, Covid-19 Abstract The implementation of pulmonary TB control during the Covid-19 pandemic was carried out by preparing health workers who had been given special training for pulmonary TB treatment, providing facilities for implementation and providing tools for screening and discontinuing patients, the implementation of this program was carried out in open spaces by separating patients TB and non-TB patients. This study aims to analyze the pulmonary TB control program during the Covid-19 pandemic at the Medaeng Sidoarjo Health Center. This research is qualitative research with the number of participants 4 people, the selection of participants was carried out using purposive sampling. The data analysis of this research used the mils and huberman model. Data collection techniques in this study were observation, interviews, FGD, documentation and document review. The validity and validity of the data in this study uses the triangulation technique of data sources. The results of this study indicate that the implementation of the pulmonary TB control program during the Covid-19 pandemic at the Medaeng Health Center based on the Input System has not been carried out properly. The process system is still not running optimally and Otuput there are still several obstacles that cause the implementation of the Pulmonary TB program not to run optimally as a result the achievement of case finding and cure is less than the predetermined target. The conclusion of this research is that the implementation of the pulmonary TB control program during the Covid-19 pandemic at the Medaeng Sidoarjo Health Center has not been carried out optimally. It is hoped that the head of the puskesmas and the person in charge of pulmonary TB should evaluate and follow up on the obstacles that prevent the implementation of the pulmonary TB program from running optimally. Keywords: Pulmonary TB, TB Program Implementation, Covid-19
Penyuluhan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Kegiatan Car Free Day Tematik Asril, Asrizal; Nikmawati, Sari; Hondrizal; Dewi, Lidia; Hiddayaturrahmi
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.262

Abstract

Kegiatan Car Free Day (CFD) Tematik menjadi salah satu wadah strategis dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan obesitas. Metode kegiatan meliputi ceramah kesehatan, diskusi interaktif, serta pemeriksaan kesehatan sederhana (tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh). Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi, dengan banyak peserta yang menyatakan pengetahuan mereka tentang pola hidup sehat meningkat. Selain itu, sejumlah peserta teridentifikasi memiliki faktor risiko penyakit kronis dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasilitas kesehatan. Kegiatan ini menegaskan bahwa penyuluhan disertai pemeriksaan kesehatan gratis di ruang publik mampu mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dirinya, serta menjadi langkah preventif dalam menurunkan angka penyakit tidak menular di masyarakat.