Sutisna, Mohamad
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Dimensi Berkebhinnekaan Global dalam Profil Pelajar Pancasila Melalui Pendidikan Multikultural Sutisna, Mohamad; Rachmawaty, Shella; Aziz , Aminnullah Ibnu Abdul; Husada, Adi; Yusup, Dani Mulyadi
Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 9 No. 2 (2024): Eduka: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Bisnis
Publisher : Pamulang university

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi Berkebhinnekaan Global dalam Profil Pelajar Pancasila melalui pendidikan multikultural di Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur. Teknik pengumpulan data melibatkan dokumentasi terhadap literatur yang relevan seperti jurnal, artikel, dan buku. Data yang diperoleh dianalisis melalui tiga tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural yang berfokus pada kebhinnekaan global dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap keberagaman budaya, toleransi, dan kerjasama antar bangsa. Maka dapat disimpulkan bahwa integrasi dimensi Berkebhinnekaan Global dalam Profil Pelajar Pancasila sangat penting untuk membentuk peserta didik yang mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam konteks global. Kata Kunci : Berkebhinnekaan Global, Profil Pelajar Pancasila, Pendidikan Multikultural
Merajut Asa dan Rasa Untuk Generasi Pancasila Melalui Budaya Gotong Royong di Desa Banyu Asih Bogor Sutisna, Mohamad; Triyono, Triyono; Suhaemi , M. Suhaemi; Mufatiroh, Siti; Istiqomah, Nurul; Nurfarida, Nurfarida
Jurnal Citizenship Virtues Vol. 2 No. 1 (2022): Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pendidikan Karakter dan Perilaku Hidup
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.428 KB) | DOI: 10.37640/jcv.v2i1.1366

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Kehidupan gotong royong di Desa Banyu Asih, Cigudeg Kabupaten Bogor (sekarang) sangatlah berbeda. jika masyarakat dahulu turut serta dan saling membantu secara sukarela dalam kegiatan gotong royong tanpa mengharapkan imbalan, tetapi saat ini masyarakat mengharapkan imbalan dari setiap kegiatan yang di kerjakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pergeseran budaya gotong royong pada warga di Desa Banyu Asih. Selanjutnya penelitian ini juga ingin mengetahui peran tokoh masyarakat dalam mempertahankan budaya gotong royong di Desa Banyu Asih. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diolah melalui analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Banyu Asih benar telah mengalami pergeseran nilai gotong royong yang di sebabkan oleh (1) factor kesibukan yaitu adanya sistem upah atau gaji, dan adanya rasa berat memanggil atau mengumpulakan warga untuk gotong royong (2) Tokoh masyarakat turut berperan dalam memelihara budaya gotong royong dengan membina dan menggerakan masyarakat agar tetap mempertahankan budaya gotong royong, dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Urgensi Pendidikan Pancasila Sejak Dini Bagi Generasi Z Sutisna, Mohamad; Sucherman, Us Us; Suandi, Dedi; Sukatmi, Sukatmi; Kumalasari, Siti
Jurnal Citizenship Virtues Vol. 2 No. 2 (2022): Civic Education Dalam Perspektif Global
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.096 KB) | DOI: 10.37640/jcv.v2i2.1518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis tentang bagaimana Urgensi Pendidikan Pancasila Sejak Dini Bagi Generasi Z?. Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dimana sumber data diperoleh dari berbagai buku-buku, jurnal dan internet, serta sumber lainnya yang relevan. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa Urgensi Pendidikan Pancasila Sejak Dini Bagi Generasi Z sangat penting dilakukan, hal ini dikarenakan dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan agar generasi muda tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan agar mereka memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir serta bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan makna serta nilai-nilai Pancasila. Selain itu Penerapan Pendidikan Pancasila Melalui Media Sosial Bagi Generasi Z sangat efektif dan efisien, hal ini dikarenakan adanya kedekatan Generasi Z (Pemuda Indonesia) dengan Media Sosial yang kini sedang trend.
Eksistensi Pikukuh Adat Sebagai Kontrol Sosial Pada Masyarakat Baduy di Desa Kanekes Sutisna, Mohamad; Hidayat, Dodi Junaedi; Sudrajat, Muhamad Ajat; Ramdani, Ramdani; Malik, Mohamad
Jurnal Citizenship Virtues Vol. 3 No. 2 (2023): Nilai-nilai Budaya Lokal Dan Implementasi Dalam Pembelajaran Modern
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/jcv.v3i2.1880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki eksistensi pikukuh adat sebagai alat kontrol sosial dalam masyarakat Baduy di Desa Kanekes. Pendekatan kualitatif dipilih karena memungkinkan pemahaman mendalam terhadap realitas sosial yang dibentuk oleh kesadaran individu.Desa Kanekes dipilih sebagai lokasi penelitian karena masih mempertahankan kuatnya tradisi adat Baduy. Teknik triangulasi sumber dan teori digunakan untuk memastikan keabsahan data, dengan tahapan pengumpulan, reduksi, penyajian, dan verifikasi data.Pikukuh adat berperan sebagai mekanisme kontrol sosial dalam mengatur perilaku dan sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Namun, dalam konteks hukum di Indonesia, aturan sering diatur dalam peraturan formal, menghasilkan ketaatan yang bersifat formalitas. Masyarakat Baduy menginternalisasi pikukuh adat karena pandangan religio-magis mereka yang meyakini kekuatan magis dalam petuah leluhur, sebagai bentuk ketaatan kepada Sang Batara Tunggal. Ketaatan ini juga mencerminkan sikap moderat yang menghormati hak-hak individu lain dengan keyakinan berbeda, tanpa fanatisme. Ini mempromosikan nilai toleransi tanpa paksaan dan relevan dengan konsep moderasi dalam hukum untuk mengontrol perilaku masyarakat dan menciptakan keadilan dalam masyarakat.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Kampung Adat Dukuh Garut Dalam Perspektif Budaya Hidup Selaras Dengan Alam Sutisna, Mohamad; Pradana, Paiman; Supinah, Dewi; Susanti, Ernah; Sanwani, Iwan
Jurnal Citizenship Virtues Vol. 4 No. 1 (2024): Harmoni Budaya: Pendidikan Karakter, Kesadaran Hukum, Kearifan Lokal, dan Parti
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/jcv.v4i1.1960

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri dan mendeskripsikan nilai-nilai kearifan local masyarakat Kampung Dukuh dalam perspektif budaya hidup selaras dengan alam. Dalam kesehariannya, mereka memiliki pandangan hidup yang berlendaskan pada paham sufisme. Paham tersebutlah yang akhirnya mempengaruhi bentuk fisik desa serta tradisi masyarakatnya. Karena berlandaskan pada paham sufisme, masyarakat kampong dukuh menjadi orang yang sangat menjunjung tinggi nilai keharmonisan dan keselarasan hidup. Hal ini lantar diinterpretasikan dalam tampilan bentuk bangunan, dimana mereka dilarang menggunakan dinding dari tembok, jendela kaca, ataupun atap genteng pada bangunannya. Larangan tersebut didasarkan paham bahwa segala hal yang berbau kemewahan dianggap dapat mengganggu keselarasan dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Mereka juga tidak menggunakan barang-barang modern dan elektronik dalam kesehariannya. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka menggunakan peralatan rumah tangga yang berbahan dasar alami, seperti dari kayu dan bambu. Material tersebut dipercaya lebih memberikan manfaat ekonomis dan kesehatan, karena bahan tersebut tidak mudah hancur atau pecah dan dapat menyerap kotoran. Pola budaya juga berpengaruh pada aspek non fisik seperti ritual budaya, diantaranya ngahaturan tuang. Kearifan local merupakan asset Negara yang berharga. Kita patut melestarikannya dan menjaganya agar kearifan local tersebut dapat terjaga dengan baik tanpa ada ancaman dan pengaruh buruk dari luar.