Agoes Soehardjono M. DJ.
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pembebanan Lateral terhadap Deformasi Lateral Susunan Panel Beton Agregat Kasar Limbah Batu Onyx dengan Sambungan Baut -, M. Ahmes Avisiena Helvin; Agoes Soehardjono M. DJ.; Edhi Wahjuni S.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Panel beton merupakan produk dari pengembangan beton pracetak yang dapat digunakan untuk pembuatan dinding. Perkembangan ini dimulai dari inovasi para desainer bangunan yang mencari solusi untuk permasalahan bangunan sebelumnya. Untuk memastikan bahwa komponen struktur menunjukkan perilaku struktural yang baik, perlu diperhatikan retakan yang timbul saat struktur dikenai beban kerja. Penyusutan dan kekuatan tarik yang rendah dapat menjadi penyebab terjadinya retakan, sehingga di rancanglah susunan dinding panel beton dengan agregat kasar batu onyx yang dihubungkan menggunakan sambungan baut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi baut dan dampak deformasi lateral yang ditimbulkan oleh variasi sambungan baut A307 pada panel beton onyx. Penelitian dilaksanakan dengan perancangan panel beton berukuran 80 cm x 40 cm x 6 cm. Diameter variasi sambungan baut yang digunakan adalah 6 mm, 8 mm, dan 10 mm dengan plat baja BJ-37 berketebalan 3 mm.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan diameter sambungan baut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap deformasi lateral pada panel beton dengan agregat limbah batu onyx. Pada panel beton dengan sambungan baut berdiameter 6 mm, tercapai beban maksimum rata-rata 1233.33333 kg dengan deformasi lateral rata-rata 8.15667 mm. Pada sambungan baut berdiameter 8 mm, terdapat beban maksimum rata-rata 1233.3333 kg dengan deformasi lateral rata-rata 9.17 mm. Sedangkan pada sambungan baut berdiameter 10 mm, beban maksimum rata-rata yang tercapai adalah 1100 kg dengan deformasi lateral rata-rata 8.863333 mm. Kata kunci : panel dinding beton onyx, pola retak dan lebar retak, sambungan baut
Analisis Lebar Retak dan Pola Retak Pelat Beton Bertulang dengan Variasi Tebal Pelat Dhea Shofai Aurenza; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat; Agoes Soehardjono M. DJ.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan beton pracetak pada struktur jembatan sering digunakan sebagai pelat lantai jembatan. Untuk dapat menahan beban yang ada di atasnya, maka pelat yang termasuk beton bertulang ini perlu direncanakan dengan baik. Apabila pelat beton bertulang tidak direncanakan dengan baik, maka dapat muncul permasalahan seperti lendutan yang besar dan menyebabkan retak. Retak yang terjadi pada pelat apabila dibiarkan dapat semakin melebar dan mengganggu kenyamanan saat berkendara. Selain itu, retak yang lebar pada pelat juga dapat mempercepat terjadinya korosi pada baja tulangan dan mengurangi estetika pelat. Untuk mencegah hal tersebut maka dibutuhkan penelitian mengenai lebar retak dan pola retak pelat beton bertulangan dengan variasi tebal pelat. Pada penelitian ini digunakan variasi tebal pelat beton bertulang 12,5 cm, 15 cm, 17,5 cm, dan 20 cm. Hasil eksperimen menunjukkan lebar retak pada pelat dengan tebal 12,5 cm, 15 cm, 17,5 cm, dan 20 cm masing-masing adalah 0,38 mm, 0,30 mm, 0,26 mm, dan 0,22 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tebal pelat maka lebar retak yang terjadi semakin kecil. Pola retak yang terjadi dari hasil eksperimen adalah saat pelat semakin tebal maka jumlah retak semakin sedikit dan jarak antar retaknya semakin panjang. Kata kunci: lebar retak, pola retak, tebal pelat beton, pelat beton bertulang
ANALISIS LEBAR RETAK DAN POLA RETAK PELAT BETON BERTULANG DENGAN VARIASI LUAS TULANGAN Angelita Dominique Wirambodo Putri; Agoes Soehardjono M. DJ.; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan cepat dengan kualitas yang bagus perlu dilakukan agar dapat mempersingkat waktu untuk mencapai tujuan pembangunan Indonesia. Beton pracetak hadir menjadi solusi sebagai pelat lantai dalam kebutuhan pembangunan infrastruktur. Pelat lantai yang digunakan akan berfungsi untuk menahan beban yang melintas pada jembatan tersebut. Hal ini akan memberikan pengaruh pada struktur pelat lantai. Munculnya keretakan dan tulangan yang terkena korosi merupakan kerusakan yang mungkin terjadi pada pelat lantai tersebut. Maka dari itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh luas tulangan dalam menghasilkan lebar retak dan pola retak. Pada penelitian, luas tulangan yang digunakan yaitu 1406 mm2, 1205 mm2, dan 1000 mm2 dengan tebal pelat 17,5 cm. Hasil lebar retak eksperimental pada luas tulangan 1406 mm2 sebesar 0,2571 mm saat tegangan baja 249,8 MPa dengan pola retak berupa 5 buah retak, pada luas tulangan 1205 mm2 lebar retak sebesar 0,2888 mm saat tegangan baja 247,1 MPa dengan pola retak berupa 7 buah retak, pada luas tulangan 1000 mm2 lebar retak 0,3633 mm saat tegangan baja sebesar 250,4 MPa dengan pola retak berupa 10 buah reta. Sedangkan hasil lebar retak teoritis pada luas tulangan 1406 mm2 sebesar 0,16 mm, luas tulangan 1205 mm2 sebesar 0,17 mm, dan luas tulangan 1000 mm2 sebesar 0,18 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar luas tulangan, maka nilai lebar retak dan jumlah retak akan semakin kecil. Kata kunci: Lebar Retak, Luas Tulangan, Pelat Beton, Pembangunan Infrastruktur, Pola Retak.
ANALISIS TEGANGAN LENTUR DAN LENDUTAN PELAT PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PONDASI ELASTIS DENGAN VARIASI NILAI CBR Deryanza Rizky Mauliddin; Agoes Soehardjono M. DJ.; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerataan infrastruktur jalan di pedesaan banyak menggunakan tipe perkerasan kakusesuai dengan kualitas yang dibutuhkan. Indikator yang dipakai dalam menilai kualitas suatu perkerasan kaku dapat dilihat dari kapasitas tegangan lentur dan lendutan. Tanah sebagai dasar dari sebuah pondasi perkerasan jalan memiliki beberapa parameter tanah yang mempengaruhi kekuatan daya dukung tanah dalam menerima beban, salah satunya yaitu nilai CBR (California Bearing Ratio). Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dilakukan percobaan untuk menemukan hubungan antara tegangan lentur dan lendutan pada pelat perkerasan kaku terhadap nilai CBR secara teoritis. Penelitian ini menggunakan metode Beam on Elastic Foundation milik Hetenyi untuk analisis tegangan lentur dan lendutan. Variasi nilai CBR yang digunakan sebesar 5,77%, 8,12%, dan 12,83% dengan mutu beton 34,77 MPa. Berdasarkan perbandingan, menunjukkan bahwa hasil teoritis dan eksperimental memiliki hasil yang sesuai dengan hipotesis dan tidak jauh berbeda. Semakin tinggi nilai CBR yang dipakai, maka akan semakin kecil besar tegangan lentur dan lendutan yang terjadi pada perkerasan kaku. Kata Kunci: BoEF (Beam on Elastic Foundation), CBR subgrade, Lendutan, Perkerasan Kaku, Tegangan Lentur.