Satyawardhana, Fransiskus Antonius Dimas
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Makna-Cinta Menurut Victor Frankl Melawan Nihil-Hedonisme: Altruisme Menuju Kebahagiaan dalam Kehidupan Bermasyarakat Satyawardhana, Fransiskus Antonius Dimas; Pitang, Simon Pedro
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v7i1.2787

Abstract

The focus of this study is Victor Frankl's philosophical reflection on meaning and love as a guideline for dealing with nihilism today. Nihilism in this modern era has now begun to invite many people in the world to live a meaningless life and just seek mere pleasure; nihil-hedonism. This understanding then leads humans to the abyss of true self-actuality; where humans cannot find themselves more valuable and valuable. The method used in this study is a literature study through reading from Victor Frankl's books. In addition, other supporting sources on the meaning and love of life are also taken to help explain the philosophical values of Victor Frankl's thought. This study is based on critical reading and critical analysis with philosophical reflection on the meaning of life and love in the perspective of Victor Frankl and other sources. The purpose of this study is none other than to understand how humans are entangled in nihil-hedonism, and how the solution of the philosophy of the meaning of life and love from Victor Frankl's thought can provide a way for a non-meaningful society today. Through this study, an understanding is obtained that in the midst of a world that offers a meaningless life, humans have the ability to achieve a valuable and worthwhile life through the search for meaning and love. Nihil-hedonism can be faced with the discovery of Meaning-Love in the human person. Furthermore, it will also be discovered how humans who have Meaning-Love become individuals characterized by altruism who walk together with society towards happiness in social life. The contribution of this study is to awaken the altruism attitude in human beings and create a meaningful life through the Meaning-Love that exists in them.
Nilai Budaya Kumpul Kope pada Masyarakat Manggarai Syukur, Yakobus; Sadianto, Fransisko; Naban, Maurinus Reymino; Satyawardhana, Fransiskus Antonius Dimas
Balale' : Jurnal Antropologi Vol 5, No 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/balale.v5i2.79574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kumpul kope masyarakat Manggarai. Kumpul kope bertujuan untuk mengumpulkan dana dalam rangka persiapan perkawinan anak laki-laki (tae laki). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan merujuk pada studi pustaka. Adapun nilai-nilai dalam budaya kumpul kope yang menjadi temuan penelitian ini  ialah: Pertama, solidaritas. Solidaritas dalam kumpul kope berarti timbulnya (perasaan) solider, sifat satu rasa (senasib dan sebagainya) dan perasaan setia kawan dengan keluarga pihak laki-laki. Kedua, kehadiran sebagai kesediaan. Kehadiran dalam kumpul kope menunjukkan kesediaan untuk meringankan beban biaya mahar dari keluarga laki-laki. Ketiga, Persatuan. Persatuan tampak dalam keterlibatan keluarga kerabat patrilineal (wa’u/asekae), tetangga (pa’ang agu ngaung) dan kenalan dekat (hae reba). Keempat, persahabatan atau kekeluargaan yang tampak dalam kebersamaan yang terjalin selama proses kumpul kope berlangsung. Kelima, cinta terhadap yang lain yang terartikulasi dalam relasi yang mengatasi hubungan darah. Cinta seperti ini mengindikasikan bahwa setiap pribadi mampu meninggalkan sikap egoisme dan membuka diri bagi orang lain.
IMPLEMENTASI ARAH DASAR KEUSKUPAN KETAPANG 2021-2033 PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KRISTIANI STEPHEN B. BEVANS Ranubaya, Fransesco Agnes; Dendri; Woka, Agustino Basten Mbake; Sudhiarsa, Raymundus I Made; Satyawardhana, Fransiskus Antonius Dimas
Jurnal Euntes Vol 3 No 1 (2024): Euntes: Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik dan Pendidikan Agama Katolik
Publisher : Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral Rantepao (STIKPAR) Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58586/je.v3i1.76

Abstract

Fokus penelitian ini adalah menganalisis implementasi Arah Dasar Keuskupan Ketapang 2021-2033 melalui lensa Antropologi Kristiani menurut Stephen B. Bevans. Tujuan penelitian adalah untuk memahami bagaimana program kerja prioritas keuskupan mencerminkan perspektif antropologis Kristiani dan untuk mengidentifikasi implementasi serta dampaknya terhadap komunitas lokal. Metodologi penelitian menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis Antropologi Kristiani Bevans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Arah Dasar Keuskupan Ketapang mengadopsi pendekatan spiral dalam pelaksanaan misi, yang mencerminkan prinsip-prinsip antropologis Kristiani Bevans, seperti penekanan pada konteks lokal dan proses adaptasi yang dinamis. Implementasi program kerja menunjukkan fokus pada pembinaan kader iman, pengajaran iman, belas kasih, dan perlindungan lingkungan. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut mencakup evaluasi dampak program terhadap kehidupan komunitas, peningkatan partisipasi umat, dan penyesuaian terus-menerus terhadap konteks lokal. Evaluasi berkelanjutan yang melibatkan semua pemangku kepentingan juga disarankan untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi misi keuskupan.
Dilema Kehendak Hidup: Menggali Pemikian Scopenhauer tentang Penderitaan dan Euthanasia Jebar, Sirilus; Darmingtri, Yonas; Melo, Paulus; Satyawardhana, Fransiskus Antonius Dimas
FOUNDASIA Vol. 15 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v15i2.73694

Abstract

This article focuses on analyzing euthanasia cases through the perspective of Arthur Schopenhauer, related to his concept of the will to live. Schopenhauer argues that, in order to fulfill the will to live, humans cannot avoid suffering. This research aims to analyze the relevance of Schopenhauer's views to the phenomenon of euthanasia, a controversial practice aimed at ending the suffering of terminally ill people. The research method involves a philosophical analysis of Schopenhauer's works as well as a study of various ethical, legal, and moral arguments related to euthanasia. The author also uses a literature study method in the form of a literature review of books, journals, and other sources that support this article. The analysis of euthanasia cases is also carried out based on various existing sources and phenomena that are often discussed on social media and become public conversations. This article presents a novelty by looking at euthanasia cases from Schopenhauer's informative perspective, which can be an enlightenment for those who have erroneous views on this issue. The main findings of this study suggest that Schopenhauer's pessimistic view of life, which sees suffering as an inevitable aspect of human existence, provides an in-depth understanding of the suffering that can trigger consideration of euthanasia.Keywords: Arthur Schopenhauer, euthanasia case, will to live, human consciousness