Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Metode Pembelajaran: Taushiyah, Da’wah, Mujadalah, Bayan/Mubaiyyin, Nazhr, Irā’, Qissah, Su’al Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Rabbani Indragiri Hilir Deddy Yusuf Yudhyarta; Alwizar; Kadar M. Yusuf
Tuah Riau Vol. 2 No. 2 (2023): September
Publisher : MGMP SMP PAI Provinsi Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam salah satu pepatah arab dikatakan at-tariqah ahammu minal maddah (metode lebih baik dari materi). Sebaik apapun materi pelajaran yang akan disampaikan jika cara penyampaiannya tidak tepat maka ilmu yang diberikan tersebut tidak memberikan kontribusi berharga bagi para siswa. Tujuan dalam penilitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang objektif mengenai analisis metode (taushiyah, da’wah, mujadalah, bayan/mubaiyyin, nazhr, irā’, qissah, su’al di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Insan Rabbani Indragiri Hilir. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu, Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum dengan cara mengamati guru menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan agar peserta didik dapat memiliki pemahaman dan menerapkannya dalam kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Berdasarkan pengolahan data yang telah disajikan, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan Analisis penggunaan metode (taushiyah, da’wah, mujadalah, bayan/mubaiyyin, nazhr, irā’, qissah, su’al di SD IT Insan Rabbani Indragiri Hilir sudah terlaksana walaupun masih terjadi kekurangan dalam penyampaian metode tersebut
Membangun Epistemologi Islam (Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar) Deddy Yusuf Yudhyarta; M. Nazir Karim; Sri Muharyati
Tuah Riau Vol. 3 No. 2 (2024): September
Publisher : MGMP SMP PAI Provinsi Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berpikir untuk maju di masa depan dan ingin melihat sejarah kemajuan umat Islam terdahulu maka islam akan maju dimasa yang akan dating. Sardar menawarkan epistemologi Islam itu seperti kelopak bunga yang memiliki arti dan makna tersendiri. Pemikiran ini didasari adanya sekularisasi ilmu yang dikembangkan oleh Barat dengan kemajuannya sangat mengkhawatir kan karena telah terlepas dari dasar utama sebuah ilmu yakni Tauhid dan mengatakan bahwa ilmu-ilmu tersebut bersifat universal dan bebas nilai. Sedangkan Islamisasi Ilmu Pengetahuan merupakan proses pemurnian atau pengembalian sebuah ilmu pengetahuan kepada suatu prinsip tauhid yakni kesatuan sumber dan makna kebenaran ilmu tersebut. Ini digagas pertama kali oleh Ismail Raji Al-faruqi kemudian dilanjutkan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan di lanjutkan dengan Ziauddin Sardar. Penelitian ini menggunakan metode library research. Berdasarkan buku-buku Ziauddin Sardar dan artikel-artikel yang telah ditulis oleh beliau maupun penelitian yang telah ada. Hasil penelitian menyimpulkan pendapat Ziauddin Sardar tentang Membangun Epistemologi Islam, yang salah pada saat ini bukan terletak pada ilmunya melainkan pada paradigma para ilmuwannya yang membawa ilmu menjadi suatu hal yang telah terlepas dari nilai-nilai Tauhid. Di sinilah letak fungsi dari pengilmuan Islam yang digaungkan oleh Sardar, sebab Sardar menginginkan bukan mengislamakan ilmu-ilmu yang dihasilkan dari Barat tetapi bagaimana ke dua keilmuan ini bisa berjalan beriringan sesuai dengan kebutuhan umat manusia yang akan berdampak positif di semua aspek kehidupan. Tentu apa yang diinginkan Sardar sesuai dengan cita-cita semua UIN yang ingin mengembangkan metode keilmuan yang bisa mempertemukan antara ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu sains
Model Deskriptif Perencanaan Strategis dalam Pendidikan Agama Islam: Kajian Teoritis dan Empiris Abd. Syahid; M. Ilyas; Deddy Yusuf Yudhyarta
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 3 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i3.1847

Abstract

Perencanaan strategis merupakan pilar utama dalam manajemen pendidikan Islam untuk menciptakan lembaga yang adaptif dan berkualitas di tengah dinamika globalisasi. Realitas menunjukkan bahwa sebagian besar madrasah belum menjadikan perencanaan sebagai fondasi tata kelola institusi, sehingga respon terhadap tantangan eksternal sering kali lambat dan kurang terukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara teoritis dan empiris konsep, paradigma, strategi, serta langkah-langkah perencanaan strategis dalam pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research) dan analisis normatif-deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa implementasi perencanaan yang sistematis membutuhkan pemahaman terhadap lingkungan internal dan eksternal lembaga, disertai strategi formulasi yang matang serta pemilihan model dan metode yang tepat. Penguatan aspek perencanaan strategis menjadi urgensi agar lembaga pendidikan Islam mampu bersaing secara berkelanjutan dan menghadirkan sistem pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai keislaman dan kebutuhan zaman.
Rekontekstualisasi Islam Wasathiyyah melalui Pancasila: Pengembangan Kurikulum Kewarganegaraan Digital bagi Sekolah untuk Menangkal Ekstremisme Daring Zamsiswaya; Sawaluddin, Sawaluddin; Deddy Yusuf Yudhyarta
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2829

Abstract

Penetrasi ekstremisme daring di kalangan pelajar menuntut kesiapan calon guru dalam memiliki literasi digital kritis dan ketahanan ideologis. Namun, kurikulum PTKI belum menyediakan modul kewarganegaraan digital yang secara sistematis mengintegrasikan nilai-nilai Wasathiyyah dan Pancasila. Penelitian ini mengembangkan prototipe awal Modul Kewarganegaraan Digital melalui pendekatan Research and Development (R&D) menggunakan model ADDIE. Data penelitian dikumpulkan melalui survei kebutuhan mahasiswa (N=30), wawancara satu orang dosen pengampu mata kuliah, serta validasi oleh tiga ahli (materi, kurikulum, dan praktisi). Rekontekstualisasi nilai dilakukan dengan memetakan prinsip Wasathiyyah (tawassuṭ, tasāmuḥ, i‘tidāl) dan nilai-nilai Pancasila ke dalam kompetensi pedagogis digital. Hasil validasi menunjukkan skor agregat V-Aiken sebesar 0,78, yang berada di bawah ambang batas ≥0,80 sehingga memerlukan revisi formatif. Meski demikian, para ahli menilai prototipe ini relevan dan berpotensi digunakan untuk melatih calon guru dalam menganalisis narasi daring, melakukan verifikasi informasi, dan mengenali ujaran kebencian. Studi ini menghasilkan kerangka kompetensi dan rancangan modul berbasis nilai sebagai pijakan bagi pengembangan dan pengujian lanjutan sebelum implementasi yang lebih luas