Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemetaan Tata Ruang Desa Berbasis Partisipatif dalam Upaya Penyelesaian Konflik, Pemanfaatan dan Perlindungan Ruang Masyarakat di Desa Talekung Punei Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas Amiany; Desi Riani; Fredyantoni F. Adji
Diteksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Diteksi, Vol. 1, No. 1, Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/diteksi.v1i1.8968

Abstract

Kegiatan Pemetaan Tata Ruang Desa Berbasis Partisipatif dalam Upaya Penyelesaian Konflik, Pemanfaatan dan Perlindungan Ruang Masyarakat ini dapat membantu pemerintah desa untuk mengelola ruang hidup yang dapat dijadikan dokumen model perencanaan melalui dokumen Rencana Tata Ruang Perdesaan sehingga dapat mendukung tercapainya sebuah perencanaan penggunaan tanah/lahan yang lebih baik melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses penataaan dan pemanfaatan ruang atas kawasan desa. Desa Talekung Punei merupakan salah satu dari 21 Desa di Wilayah Kecamatan Kapuas Murung yang belum ada tanda batas desa yang permanen dengan desa tetangga. mempunyai luas wilayah seluas ± 49.383.500 meter persegi ditambah ada perusahaan sawit skala nasional yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Potensi yang dimiliki desa Talekung Punei adalah ruang-ruang kawasan desa yang belum termanfaatkan dengan maksimal dengan tetap memperhatikan kepentingan ruang bagi masyarakat untuk pengelola wilayah Desa melalui perencanaan Tata Guna Lahan dan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan. Adanya peta tata Guna Lahan dan perencanaan tata ruang wilayah desa secara partisipatif dan berkelanjutan. Terinventarisasinya masalah, solusi dan inisiatif tingkat desa dalam pemanfaatan dan pengelolaan ruang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok sasaran yaitu: sosialisasi pembuatan pembuatan peta, pendampingan kegiatan survey dan pengumpulan data serta evaluasi
THERMAL COMFORT STUDY IN THE AUDITORIUM OF THE FACULTY OF ENGINEERING, PALANGKA RAYA UNIVERSITY Fredyantoni F. Adji; Onie Dian S; Alderina Rosalia; Elis Sri Rahayu; Theo Fransisco; Audy Mirelia W.S; Taufiqurahman
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 12 No. 2 (2024): Journal Balanga Edisi Juli-Desember 2024
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FKIP, Universitas Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/balanga.v12i2.16931

Abstract

This article examines the thermal conditions and thermal comfort in the Auditorium space at the Faculty of Engineering, Palangka Raya University, focusing on the Auditorium as a case study. This study uses the method of measuring temperature, humidity, and air flow according to the ASHRAE 55 and PMV (Predicted Mean Vote) standards. The results show significant variations in thermal conditions during the use of the study room with a Thermal Sensation index that can affect student concentration. Recommendations for improvement include ventilation arrangements, the use of more efficient building materials, and improving the air conditioning system. These findings are expected to be a reference for improving the quality of the learning environment in educational spaces, especially at the Faculty of Engineering, Palangka Raya University.
CENTRAL KALIMANTAN’S LOCAL BAMBOO MATERIALS FOR CONSTRUCTION COMPONENTS (COLUMN, RINGS, & WALL COVER) OF SIMPLE HEALTHY SUSTAINABLE HOUSE Ave Harysakti; Indrabakti Sangalang; Fredyantoni F. Adji; Amiany; Giris Ngini
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 13 No. 1 (2025): Journal Balanga Edisi Januari-Juni 2025
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FKIP, Universitas Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/balanga.v13i1.19341

Abstract

Slums always can be found in big cities in Indonesia, as a result of the impact of urbanization. This slum settlement is identical to the conditions of inadequate environmental infrastructure including the condition of houses that are almost uninhabitable. Physically, most of the house buildings use used materials. Materials such as wood / used beams for house frame structures, used boards mixed with used zinc and rust for walls, and used zinc (metal or plastic) and straw for roof coverings. The cumulative impact of the existence of these slums is a decrease in the visual quality of the urban built environment and a decrease in the quality of the health of the urban built environment. as a solution, it was stated that the model of the Simple Healthy Sustainable House of Local Bamboo Construction in this case bamboo that grows in Central Kalimantan.At present most of the design of cheap bamboo-based houses is using Petung Bamboo (Dendrocalamus Asper), while on the island of Kalimantan this type of bamboo has very little population. For this reason, it has been researched and modeled for sustainable healthy simple houses using local bamboo species whose populations are widely available in Central Kalimantan such as Suluk Bamboo (Gigantochloa Levis (Blanco)), Tamiang Bamboo (Schizotachyum Blumei Nees) and Yellow Bamboo (Bambusa Vulgaris Schard). The three types of bamboo are determined as a component of the Sustainable Healthy Simple Houses Construction, namely as Main Column component, Supporting Columns, Frame and Wall Coverings, and also as Ring Balk.