Hadis memiliki kedudukan penting bagi umat Islam karena menjadi pedoman hidup yang mencakup berbagai aspek, termasuk kesehatan. Salah satu hadis yang relevan dengan bidang kesehatan adalah hadis tentang khasiat madu sebagai obat, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Berilah ia madu” kepada seseorang yang sakit perut. Pandangan ini diperkuat oleh Ibn Qayyim al-Jauziyyah dalam al-Ṭibb al-Nabawī dan temuan ilmiah modern yang menunjukkan bahwa madu mengandung zat antibakteri, antioksidan, serta enzim yang bermanfaat bagi sistem pencernaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji hadis-hadis tentang madu melalui tahapan takhrij, iʿtibār sanad, dan syarḥ al-ḥadīth, serta menelusuri relevansinya dengan temuan sains modern. Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Nabi saw. mengenai penggunaan madu memiliki dasar ilmiah yang kuat dan tetap relevan dengan konsep kesehatan modern. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan Islam, khususnya dalam integrasi antara hadis dan sains.