Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Lirik Tembang Cianjuran Wanda Panambih dalam Kajian Struktur dan Etnopedagogik Mulyani, Noni; Sudaryat, Yayat
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 13, No 1 (2024): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v13i1.7317

Abstract

The lyric of Cianjuran Wanda Panambih (Complementary Type) is a kind of lyric that is much inspired by kawih and kesindenan. The use of barels include pelog degung, sorog, salendro, mandalungan, and wisaya.  This research aims to find out and determine the structure of lyric Cianjuran wanda panambih songs based on the structures and ethnopedagogics. In this research, a qualitative approach with a descriptive method is applied. Data is collected through documentation techniques and interview techniques. The source of this research data is the lyrics of Cianjuran song by Mang Bakang.  The results of the research find 33 (thirty-three) lyrics of the song Cianjuran wanda panambih by Mang Bakang, which are observed in terms of structure and ethnopedagogic value. In terms of structure, 10 lyrics are found in the form of pupuh, 18 lyrics in the form of free poetry, and 5 lyrics in the form of insertions. In the lyrics, most images are found, the most dominant theme is humanity, the most dominant tone is educating the reader or reminding the reader, and the most dominant figurative language is the paraphrasing base style. In terms of étnopédagogic, 71 characters are found that refer to the educational value of cultural and national characters based on the Curriculum Center, Research and Development Agency, Ministry of National Education. This research can add insight into the elements of poetry in Cianjuran songs and the emergence of a sense of pride from the community towards Cianjuran songs. AbstrakLirik Tembang Cianjuran Wanda Panambih (Tipe Pelengkap) merupakan tipe lirik tembang yang dipengaruhi oleh kawih dan kepesindenan. Laras yang digunakan meliputi pelog degung, sorog, salendro, mandalungan, dan wisaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan struktur lirik tembang Cianjuran wanda panambih yang dikaji dari struktur dan etnopedagogik. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Sumber data penelitian ini adalah lirik tembang Cianjuran karya Mang Bakang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 33 lirik tembang Cianjuran wanda panambih karya Mang Bakang yang dikaji dari segi struktur dan nilai etnopedagogik. Dari segi struktur ditemukan 10 lirik dalam bentuk pupuh, 18 lirik dalam bentuk puisi bebas, dan 5 lirik dalam bentuk sisindiran. Di dalam lirik tersebut, kebanyakan ditemukan imaji rasa; tema yang paling dominan, yaitu kemanusiaan; nada yang paling dominan, yaitu mendidik pembaca atau mengingatkan pembaca; dan bahasa figuratif yang paling dominan, yaitu gaya bahasa parafrase. Dari segi etnopedagogik ditemukan 71 karakter yang merujuk pada nilai pendidikan karakter budaya dan bangsa yang berdasar pada Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional. Penelitian ini bisa menambah wawasan tentang unsur puisi dalam tembang Cianjuran serta timbulnya rasa bangga dari masyarakat terhadap tembang Cianjuran.
Relevansi Konsep Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di Era Society 5.0 Mulyani, Noni; Koswara, Dedi; Darajat, Danan
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i4.484

Abstract

Indonesia, dengan keberagaman suku dan budaya, menghadapi tantangan besar di era globalisasi yang mengancam identitas dan nilai-nilai tradisional, terutama di kalangan generasi muda. Pengaruh budaya asing dan perkembangan teknologi sering kali menyebabkan masyarakat meninggalkan kearifan lokal demi modernitas. Kearifan lokal Sunda, yang tercermin dalam konsep Silih Asih, Asah, dan Asuh, menawarkan panduan berharga untuk menjaga karakter dan identitas budaya bangsa. Silih Asih menekankan pentingnya kasih sayang dan empati dalam hubungan sosial, Silih Asah mendorong saling mencerdaskan dan berbagi pengetahuan, sementara Silih Asuh menekankan pentingnya bimbingan dalam kehidupan. Konsep-konsep ini tetap relevan di era 5.0. Implementasi kearifan local dalam pendidikan dapat membantu membentuk generasi muda yang tangguh, berempati, dan adaptif di tengah tantangan global. Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis kearifan lokal seperti Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh sangat penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan emosional yang kuat. Melalui pendekatan ini, Indonesia dapat mempertahankan identitas budayanya sambil tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Implementasi Metode Suku Kata dalam Buku Budak Teuneung untuk Pembelajaran Membaca Permulaan di Sekolah Dasar Mulyani, Noni; Kuswari, Usep; Haerudin, Dingding
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i5.531

Abstract

Tulisan ini membahas pentingnya keterampilan membaca di pendidikan dasar, terutama dalam pembelajaran bahasa Sunda, yang memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter, sosial, dan intelektual siswa. Kompetensi membaca awal di SD mencakup keterampilan membaca nyaring dan lancar serta membangun budaya membaca. Metode suku kata dianggap efektif untuk membantu siswa yang kesulitan membaca, karena memudahkan siswa mengenali suku kata sebelum menyusunnya menjadi kata bermakna. Keunggulan metode ini meliputi pengenalan huruf tanpa mengeja, kemudahan identifikasi kata, dan efisiensi waktu dalam pengajaran. Berbagai penelitian mendukung efektivitas metode ini dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan, bahkan hingga tingkat keberhasilan 90%. Tulisan ini mencoba memaparkan bagaimana jika metode suku kata diterapkan dalam pembelajaran bahasa Sunda di SD dengan bahannya menggunakan buku “Budak Teuneung” sebagai media utama. Diharapkan bahwa penerapan metode ini dapat memperkaya keterampilan membaca siswa, terutama dalam pembelajaran bahasa Sunda, sekaligus mempertahankan budaya dan nilai lokal. Penelitian ini penting untuk mendukung upaya mempertahankan identitas budaya di era globalisasi, sekaligus meningkatkan kompetensi membaca siswa dalam bahasa daerah yang mulai terpinggirkan
Analisis Kesalahan Grafemik pada Majalah Manglé Nomor 2883 Edisi Mei Tahun 2022 Mulyani, Noni; Sudaryat, Yayat
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i6.557

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan berbahasa pada Majalah Manglé Nomor 2883 bulan Mei tahun 2022 sebagai bahan kajian dalam pemakaian bahasa Sunda yang baik dan benar. Kesalahan berbahasa yang dianalisis meliputi aspek ejaan, tata bahasa, diksi, dan struktur kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tata bahasa yang berpotensi mengurangi kejelasan pesan dan pemahaman pembaca. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi redaksi majalah untuk meningkatkan kualitas bahasa dalam setiap terbitannya. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya pemahaman kaidah kebahasaan dalam media cetak.
Reinterpretation of Etymology in Pop Culture: The Transformation of Language and Identity Through Film and Music Muliawan, Pondra; Nugraha, Rahmat Mulya; Mulyani, Noni
International Journal of Language and Culture Vol. 3 No. 1 (2025): International Journal of Language and Culture
Publisher : CV. Goresan Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63762/ijolac.v3i1.29

Abstract

This study explores the phenomenon of semantic change in language influenced by pop culture, particularly through film and music. The use of terms in these media, which carry social and cultural implications, triggers shift in communication styles and the formation of social identity. The aim of this research is to examine how the etymology of words popularized by film and music undergoes semantic transformation and how this process affects broader social values. A qualitative method with a literature review approach was employed, analyzing data from various films, songs, and scholarly sources. The findings indicate that terms emerging in film and music often become symbols of social change, introducing new concepts that enrich everyday language. This transformation not only reflects societal shifts but also fosters global cultural connectivity.
Filosofi Kesundaan dalam Novel Nala Karya Darpan: Kajian Etnopedagogi Mulyani, Noni; Koswara, Dedi; Darajat, Danan; Nurhuda, Denny Adrian
Salingka Vol 21, No 2 (2024): SALINGKA, Edisi Desember 2024
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v21i2.1097

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap filosofi kehidupan dalam budaya Sunda yang tercermin dalam novel Nala karya Darpan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dipadukan dengan pendekatan etnopedagogis kesundaan untuk menganalisis data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif interpretatif. Teknik ini mencakup tahapan membaca secara mendalam, memahami, serta menafsirkan makna filosofis dan nilai-nilai budaya dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Nala mengandung berbagai nilai etnopedagogis yang terwujud dalam konsep catur diri manusia. Terdapat nilai-nilai etnopedagogis yang terkandung dalam catur diri manusia, yaitu nilai pengkuh agamana yang mengacu pada akhlak manusia terhadap Tuhan (MMT), luhung elmuna yang mengacu pada akhlak manusia terhadap alam (MMA), terhadap waktu (MMW), jembar budayana yang mengacu pada akhlak manusia terhadap diri sendiri (MMP), sesama manusia (MMM), dan rancage gawena yang mengacu pada akhlak manusia dalam meraih kepuasan lahir batin (MMLB). Novel Nala memuat filosofi kesundaan yang kaya akan nilai-nilai etika, spiritualitas, dan kemanusiaan. Nilai-nilai ini memiliki relevansi yang signifikan dalam pendidikan karakter, khususnya dalam membentuk individu yang selaras dengan nilai-nilai luhur budaya Sunda. Novel ini tidak hanya berfungsi sebagai cerminan budaya, tetapi juga sebagai media edukasi yang dapat menginspirasi masyarakat untuk mengembangkan kepribadian yang harmonis dan berintegritas.This study aims to reveal the philosophy of life in Sundanese culture reflected in Darpan's novel Nala. This research was conducted using descriptive qualitative method combined with Sundanese ethnopedagogical approach to analyze the data. The data analysis technique used is interpretative descriptive analysis. This technique includes the stages of reading deeply, understanding, and interpreting the philosophical meaning and cultural values in the novel. The results showed that the novel Nala contains various ethnopedagogical values that are realized in the concept of human chess. There are ethnopedagogical values contained in the human chess, namely the value of pengkuh agamana which refers to human morals towards God (MMT), luhur elmuna which refers to human morals towards nature (MMA), towards time (MMW), jembar budayana which refers to human morals towards oneself (MMP) and fellow humans (MMM), and rancage gawena which refers to human morals in achieving inner and outer satisfaction (MMLB). Nala novel contains Sundanese philosophy that is rich in ethical values, spirituality, and humanity. These values have significant relevance in character education, especially in shaping individuals who are aligned with the noble values of Sundanese culture. This novel not only serves as a reflection of culture, but also as an educational medium that can inspire people to develop a harmonious personality and integrity.
Reinterpretation of Etymology in Pop Culture: The Transformation of Language and Identity Through Film and Music Muliawan, Pondra; Nugraha, Rahmat Mulya; Mulyani, Noni
International Journal of Language and Culture Vol. 3 No. 1 (2025): International Journal of Language and Culture
Publisher : CV. Goresan Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63762/ijolac.v3i1.29

Abstract

This study explores the phenomenon of semantic change in language influenced by pop culture, particularly through film and music. The use of terms in these media, which carry social and cultural implications, triggers shift in communication styles and the formation of social identity. The aim of this research is to examine how the etymology of words popularized by film and music undergoes semantic transformation and how this process affects broader social values. A qualitative method with a literature review approach was employed, analyzing data from various films, songs, and scholarly sources. The findings indicate that terms emerging in film and music often become symbols of social change, introducing new concepts that enrich everyday language. This transformation not only reflects societal shifts but also fosters global cultural connectivity.