Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Level of Knowledge and Decay Missing Filling -Teeth (DMF-T) Index in Children Aged 12-15 years old in Coastal Area of Southeast Minahasa Regency Indonesia Tahulending, Anneke A.; Adam, Jeanne d’arc Z.; Ratuela, Jeineke; Sumampouw, Oksfriani J.
Journal La Medihealtico Vol. 4 No. 3 (2023): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v4i3.894

Abstract

Plaque is a soft layer of a collection of bacteria and sticky that adheres to teeth. One of the efforts to control it is to brush your teeth regularly and regularly use mouthwash. Currently, many mouthwashes have been developed with traditional plant ingredients that have antiseptic and antibacterial properties with side effects. One of these traditional plants is Green Tea (Camellia sinensis) and Nutmeg (Myristica fragrans Houtt). The purpose of this study was to analyze the effect of gargling with steeping green tea (C. sinensis) and nutmeg (M. fragrans Houtt) on the decline in plaque index of adolescents aged 17-19 years. The type of research used is quasi-experiment research one group pre-post test. This research was conducted in October-December 2022. The subjects of this study were Polytechnic students of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia Manado aged 17-19 years and willing to be research subjects. The number of samples obtained in this study was 42 people. The treatment given is gargling with steeping green tea (C. sinensis) and nutmeg flowers (M. fragrans houtt). The variable measured is the plaque index. This research instrument uses diagnostic tools and plaque index assessment format. The data obtained were analyzed using a paired sample t-test statistical test. The results of this study showed that the average plaque index before gargling steeping green tea (C. sinensis) was 2.09 and after that was 1.35, had a difference in decrease of 0.74 points. The average plaque index of steeping nutmeg (M. fragrans houtt) before was 2.03 and after that was 1.03, had a difference of 1.00. Based on analysis using paired sample t-test shows there is a significant difference seen from the value of p = 0.00 (0.00<0.05). It can be concluded that the gargling with steeping green tea (C. sinensis) and nutmeg flowers (M. fragrans houtt) can make the plaque index of adolescents aged 17-19 years better.
Pemberdayaan Guru Dalam Deteksi Dini Karies Gigi Molar dan Tindakan ART pada Anak Adam, Jeanne d’arc Zafera; Harapan, I Ketut; Tahulending, Anneke A.; Sumampouw, Oksfriani Jufri; Nelwan, Jeini Ester
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jtdqtd96

Abstract

Gigi molar pertama permanen (M1) merupakan gigi yang paling rentan terkena karies. Deteksi dini dan intervensi segera sangat krusial, terutama pada anak-anak. Guru, sebagai figur yang dekat dengan siswa, memiliki potensi strategis untuk berperan dalam surveilans kesehatan gigi di lingkungan sekolah, namun mereka memerlukan pelatihan dan pemberdayaan yang memadai. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mendeteksi dini karies pada gigi molar pertama permanen dan melaksanakan tindakan Atraumatic Restorative Treatment (ART) sebagai intervensi awal. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan partisipatif bagi guru-guru di Desa Basaan. Metode yang digunakan terdiri atas ceramah interaktif, demonstrasi langsung menggunakan model gigi, dan simulasi praktik deteksi karies serta aplikasi teknik ART. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta observasi terhadap keterampilan praktik peserta. Terjadi peningkatan yang signifikan pada nilai rerata pengetahuan peserta, dari 55,2 (pre-test) menjadi 85,6 (post-test). Seluruh peserta (100%) mampu mendemonstrasikan langkah-langkah deteksi karies dan melakukan tindakan ART pada model gigi dengan teknik yang benar. Guru-guru menunjukkan antusiasme tinggi dan komitmen untuk menerapkan ilmu ini dalam pemantauan kesehatan gigi siswa di sekolah. Pelatihan ini terbukti efektif dalam memberdayakan guru sebagai kader kesehatan gigi sekolah. Program pemberdayaan serupa direkomendasikan untuk diterapkan secara berkelanjutan guna mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan karies gigi pada anak usia sekolah di daerah terpencil.