I Ketut Harapan
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Counseling Using Animated Video on the Level of Knowledge among Students at State Elementary School 11 of Manado Harapan, I Ketut; Karamoy, Youla; Bidjuni, Mustapa
Dental Therapist Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v5i1.1169

Abstract

Dental and oral health problems may exist due to several factors, including behavioral factors. Behavioral factors can be managed through certain interventions. Promotive efforts such as counseling can increase knowledge on dental and oral health. This study aims to determine the effect of counseling using animated video on the level of knowledge on how to brush teeth among students at State Elementary School 11 of Manado. This was an analytical study with a One Group Pretest-Posttest design conducted in June 2022 at State Elementary School 11 of Manado. The total population involved 30 people, and the samples were selected using total sampling technique. Data were analyzed using paired sample t-test. Data collection instrument used a questionnaire to assess the level of knowledge on how to brush teeth. The results showed that the mean pre-test level of knowledge on how to brush teeth was 22.9333 with a standard deviation of 1.87. Based on the results of the paired sample t-test, the mean difference in the level of knowledge on brushing teeth between the pre and post-tests was -5.833 with a standard deviation of 2.320. In addition, it was obtained a t count value of -13.768 > t table of 1.699 at df 29, with a p-value of <0.05. It can be concluded that there was a difference in the level of knowledge between before and after counseling using animated video among students at State Elementary School 11 of Manado. Further study is recommended to use other alternative media to increase students' knowledge.
PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS TATELI KECAMATAN MANDOLANG Harapan, I Ketut; Dajoh , Ireine N.
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1821

Abstract

Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya dengan pemberdayaan kader kesehatan. Masalah kesehatan mulut dapat mempengaruhi perkembangan umum anak-anak. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak balita yaitu karies gigi. Karies yang sering ditemukan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) dengan penyebaran tertinggi pada anak usia tiga tahun. Peran kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat kader juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Metode kegiatan yang digunakan yaitu : melakukan pemeriksaan gigi pada balita, menyampaikan kondisi kebersihan gigi balita, memberikan pengetahuan dengan penyuluhan/ pelatihan cara pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada seluruh kader kesehatan di posyandu, melakukan pendampingan kader cara pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut balita dengan memberikan pengulangan cara-cara memelihara kebersihan gigi dan mulut pada balita, evaluasi praktek mandiri cara pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada balita dengan cara observasi, evaluasi pengetahuan  kader tentang cara pemeliharaan kebersihan gigi pada balita, evaluasi status kebersihan gigi balita (Debris Index). Kesimpulan yaitu Meningkatnya Pengetahuan kader posyandu dalam pemeliharaa kebersihan gigi dan mulut pada balita di wilayah kerja puskesmas tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa dari 10 % menjadi 100% dan meningkatnya Kemampuan kader posyandu dalam membimbing dan mengajarkan cara pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa dari 50 % menjadi 100%.
Pemberdayaan Guru Dalam Deteksi Dini Karies Gigi Molar dan Tindakan ART pada Anak Adam, Jeanne d’arc Zafera; Harapan, I Ketut; Tahulending, Anneke A.; Sumampouw, Oksfriani Jufri; Nelwan, Jeini Ester
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jtdqtd96

Abstract

Gigi molar pertama permanen (M1) merupakan gigi yang paling rentan terkena karies. Deteksi dini dan intervensi segera sangat krusial, terutama pada anak-anak. Guru, sebagai figur yang dekat dengan siswa, memiliki potensi strategis untuk berperan dalam surveilans kesehatan gigi di lingkungan sekolah, namun mereka memerlukan pelatihan dan pemberdayaan yang memadai. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mendeteksi dini karies pada gigi molar pertama permanen dan melaksanakan tindakan Atraumatic Restorative Treatment (ART) sebagai intervensi awal. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan partisipatif bagi guru-guru di Desa Basaan. Metode yang digunakan terdiri atas ceramah interaktif, demonstrasi langsung menggunakan model gigi, dan simulasi praktik deteksi karies serta aplikasi teknik ART. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta observasi terhadap keterampilan praktik peserta. Terjadi peningkatan yang signifikan pada nilai rerata pengetahuan peserta, dari 55,2 (pre-test) menjadi 85,6 (post-test). Seluruh peserta (100%) mampu mendemonstrasikan langkah-langkah deteksi karies dan melakukan tindakan ART pada model gigi dengan teknik yang benar. Guru-guru menunjukkan antusiasme tinggi dan komitmen untuk menerapkan ilmu ini dalam pemantauan kesehatan gigi siswa di sekolah. Pelatihan ini terbukti efektif dalam memberdayakan guru sebagai kader kesehatan gigi sekolah. Program pemberdayaan serupa direkomendasikan untuk diterapkan secara berkelanjutan guna mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan karies gigi pada anak usia sekolah di daerah terpencil.
Intervensi Asuhan Keperawatan Gigi Keluarga Sebagai Upaya Promotif dan Preventif di Masyarakat Harapan, I Ketut; Bidjuni, Mustapa; Yuliana, Ni Made; Karamoy, Youla
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/bj3q4z67

Abstract

Karies gigi adalah masalah kesehatan gigi yang mendominasi pada anak dan dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Peran keluarga sangat penting dalam upaya pencegahan, namun tidak sedikit orang tua dengan pengetahuan dan tindakan yang kurang optimal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menerapkan intervensi asuhan keperawatan gigi sebagai upaya promotif preventif kepada keluarga yang memiliki penderita karies gigi usia anak sekolah dasar. Metode  deskripsi analitik studi kasus dengan eksplorasi permasalahan asuhan keperawatan di dalam keluarga dengan anak karies. Kegiatan dilakukan pada satu keluarga yang memiliki anak usia sekolah menderita karies di Desa Tateli 2, Kabupaten Minahasa melalui pengumpulan data lewat wawancara, observasi dan dokumentasi. Diagnosa keperawatan menggunakan skala prioritas dengan pembobotan nilai dengan nilai tertinggi 5. Hasil kegiatan menemukan diagnosa bahwa selain karies, ditemukan penyakit scabies dan ISPA. Berdasarkan hasil pembobotan, didapatkan skala prioritas karies gigi dengan nilai 5, scabies 3,5 dan ISPA 4,5. Maka, prioritas penyelesaian masalah dimulai dari keluhan karies gigi, ISPA dan scabies. Implementasi yang diterapkan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga menggunakan instrumen leaflet. Kesimpulan kegiatan ini adalah asuhan keperawatan gigi memberikan dampak positif terhadap pemahaman fungsi keluarga di antaranya fungsi afektif. Asuhan keperawatan keluarga direkomendasikan dimulai sejak dini, dan didukung melalui fasilitas kesehatan terdekat.