Muliasari, Desiani Natalina
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DEVELOPING STUDENTS’ CRITICAL WRITING SKILLS OF ELEMENTARY SCHOOL BY USING VOCABULARY CHART Valentin, Cindy Febilia; Muliasari, Desiani Natalina; Ananthia, Winti
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 10, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v10i2.10870

Abstract

Abstract:. This article is part of a classroom action research. The paper aims to describe how vocabulary chart is implemented in the writing learning process to develop elementary school students’ English as a Foreign Language (EFL) critical writing skills. The subject of the study is 28 primary school students grade 3 in one of the public schools in Bandung. The Classroom Action Research was employed in the study. The vocabulary chart was used in a 3-cycle lesson consisting of 9 meetings. This paper focuses on the implementation of vocabulary chart in the first cycle. This research is a qualitative research which used classroom observation, documentation, field note and student interview as the instrument of collecting data. After that the obtained data were discussed and processed to be  described, analyzed, and reflected. The data that has been described is then analyzed to  get the findings. In conclusion, the application of the vocabulary chart to develop elementary school students’ EFL critical writing skill can be implemented in two stages, namely: 1) the vocabulary chart delivery, and  2) the using of vocabulary chart in the students’ critical thinking. The study reveals that the vocabulary chart can develop elementary school students’ EFL critical writing skills.Abstrak: Artikel ini adalah bagian dari penelitian tindakan kelas. Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana bagan kosakata diimplementasikan dalam proses pembelajaran menulis untuk mengembangkan kemampuan menulis kritis bahasa Inggris siswa sebagai Bahasa Asing (EFL). Subyek penelitian adalah 28 siswa sekolah dasar di kelas 3 di salah satu sekolah umum di Bandung. Penelitian Tindakan Kelas digunakan dalam penelitian ini. Bagan kosakata digunakan dalam pelajaran 3-siklus yang terdiri dari 9 pertemuan. Makalah ini berfokus pada penerapan grafik kosakata dalam siklus pertama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi kelas, dokumentasi, catatan lapangan dan wawancara siswa. Setelah itu data didiskusikan dan diproses dengan cara yang dijelaskan, dianalisis, dan dipantulkan. Data yang telah dijelaskan dianalisis untuk melepaskan temuan. Dalam pengiriman grafik kosakata, dan 2) penggunaan grafik kosakata dalam pemikiran kritis siswa. Studi ini mengungkapkan bahwa grafik kosakata dapat mengembangkan keterampilan menulis kritis EFL siswa sekolah dasar.
LITERASI MEDIA ANAK USIA DINI: STRATEGI PENANGGULANGAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK Endah Silawati; Charlotte Ambat Harun; Winti Ananthia; Desiani Natalina Muliasari; Yeni Yuniarti; Margaretha Sri Yuliariatiningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.614 KB)

Abstract

Media literacy for children is important and crucial issue in digital era since it influences children’s development. Some findings show that some sexual abuse cases happened because most of the people are media illiterate, specifically the predator, the victims and people around the victims. Unfortunately, study on media literacy for children in the context of Indonesia is limited. Thus, the article will describe the literatures of learning strategies that assumed effective in developing media literacy of the children. This study is part of ongoing project entitled,” Program Pengembangan Model Desa Ramah Anak Anti Kekerasan Seksual Melalui Pembentukan “Komunitas Sayang Anak” oleh Posdaya Terintegrasi dengan BKB dan BKR Desa.” The literature review method was employed in this study to review and analyze some theories andconcepts related to the program. Data analysis was conducted to categorize the themes that suitable and applicable for the children. The data showed that media literacy development of the children should focus on some aspects, and those are: (1) parental guidance, (2) children’s critical thinking skills, and (3) kinds of media. The development of each aspect should be developed based onthe children’s developmental stages and learning styles.          Keywords: media literacy of children, early childhood education, sexual abuse of children.
PENGEMBANGAN MEDIA MOCK-UP PADA MODELPEMBELAJARAN LATIHAN PENELITIAN DI SEKOLAH DASAR Nisa Nurlaila; Ghullam Hamdu; Desiani Natalina Muliasari
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.951 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i1.5096

Abstract

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pengintegrasian mata pelajaran yang   menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Pemberian pengalaman belajar merupakan hal penting, karena peserta didik akan belajar secara lebih bermakna. Media merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pembelajaran bermakna. Namun faktanya dari hasil studi pendahuan ke empat sekolah dasar di Kota Tasikmalaya yaitu SDN Citapen, SDN Galunggung, SDN 1 Bojong dan SDN 2 Cibeureum diperoleh informasi terkait penggunaan media yang hanya sebatas pada media praktis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian pengembangan yang pada akhirnya dihasilkan produk berupa media pembelajaran mock-up dengan model pembelajaran latihan penelitian dengan menggunakan metode penelitian design based research model reeves.  Subjek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas IV yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Rancangan produk dinyatakan layak diujicoba berdasarkan hasil validasi ahli. Kegiatan uji coba dilakukan sebanyak dua kali di sekolah yang berbeda. Uji coba yang pertama dilakukan di SDN Sukamulya dan uji coba dua di SDN 2 karangsambung. Hasil uji coba menunjukan bahwa media yang dikembangkan telah baik dan dapat menjadi solusi bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Produk akhir berupa media pembelajaran mock-up tema selalu berhemat energi dengan sub tema macam-macam sumber energi untuk kelas IV Sekolah Dasar yang dilengkapi dengan buku panduan penggunaan.
COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING (CALL) DALAM PEMBELAJARAN LISTENING SISWA SEKOLAH DASAR Elis Nurwahidah; Reni Bakhraeni; Desiani Natalina Muliasari
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 1 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.729 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i1.4697

Abstract

Pemberdayaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar harus terus diupayakan antara lain melalui inovasi pengajaran dan pembelajaran menggunakan bantuan teknologi komputer (CALL). Penerapan CALL dalam pembelajaran Bahasa Inggris di salah satu SD lingkungan Kota Tasikmalaya, yaitu di kelas VB SDN Galunggung menjadi pendukung dalam menguasai keterampilan menyimak (listening) siswa. Kekonsistenan sistem pengajaran dan pembelajaran berbasis CALL berpotensi sebagai faktor pendukung bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan listening. Penelitian ini difokuskan pada penerapan CALL dalam pembelajaran listening siswa sekolah dasar. Secara umum, siswa maupun guru senang dengan pembelajaran listening menggunakan bantuan komputer. Hasil penelitian diperoleh data bentuk perencanaan dan proses pelaksanaan pembelajaran listening yang dipandang efektif, serta perkembangan kemampuan listening siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan kompetensi berbahasa siswa dalam memberi perintah, menjawab pertanyaan dan mengungkapkan gagasan meningkat, walaupun aspek sikap dan kompetensi berbahasa belum mencapai hasil melebihi target yang diharapkan. Hal ini karena disamping faktor pendukung, yaitu fasilitas yang tersedia, materials pembelajaran yang menarik, serta guru dan siswa antusias melakukan pembelajaran, masih ada faktor penghambat yaitu guru belum maksimal melakukan penilaian pada siswa ketika pengaplikasian bahasa di kelas.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK DALAM MENCERITAKAN KEMBALI DENGAN METODE SHOW AND TELL Ine Laela; Desiani Natalina Muliasari; Endah Silawati
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 10, No 1 (2019): May 2019
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.792 KB) | DOI: 10.17509/cd.v10i1.17441

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan mengenai kemampuan berbicara anak yang belum berkembang di kelas B1 KOBER-TK Ananda Desa Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hasil kemampuan berbicara anak dalam menceritakan kembali dengan metode show and tell. Penelitian ini melibatkan sembilan orang anak sebagai partisipan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dengan model Pelton (2010) yang terdiri dari 3 tindakan, setiap tindakan terdiri dari 5 langkah yang meliputi identifikasi masalah, pengumpulan data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan serta penilaian hasil (refleksi). Kemampuan berbicara yang diteliti pada penelitian ini berfokus pada kemampuan anak dalam menceritakan kembali dengan standar keberhasilan yang dicapai pada setiap tindakannya yaitu menceritakan kembali benda atau hasil karya dengan menyebutkan 3 ciri benda. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak dalam menceritakan kembali benda atau hasil karyanya meningkat dari tindakan 1 hingga tindakan 3. Pada tindakan pertama, jumlah anak yang mampu menceritakan kembali benda atau hasil karya dengan menyebutkan 3 ciri benda sebanyak 1 orang (12,5%) untuk tindakan 1. Untuk tindakan 2 jumlah anak yang mampu menceritakan kembali benda atau hasil karya dengan menyebutkan 3 ciri benda sebanyak 3 orang (50%). Untuk tindakan 3 jumlah anak yang mampu menceritakan kembali benda atau hasil karya dengan menyebutkan 3 ciri benda sebanyak 8 orang (100%). Berdasarkan hasil penelitian, metode show and tell dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak usia dini.Kata Kunci : Metode Show and Tell, Kemampuan Berbicara Anak, Kemampuan Menceritakan Kembali