p-Index From 2020 - 2025
16.605
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah WUNY Jurnal Visi Ilmu Pendidikan SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Factum: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Paramita: Historical Studies Journal KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Jurnal Mamangan Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI TREUBIA ZOO INDONESIA Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS AL ISHLAH Jurnal Pendidikan QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Yupa: Historical Studies Journal International Journal Pedagogy of Social Studies DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Jurnal Moral Kemasyarakatan Tawarikh : Journal of Historical Studies JCES (Journal of Character Education Society) Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal Jurnal Basicedu Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Aulad : Journal on Early Childhood JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning) Harmony : Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Business Innovation and Entrepreneurship Journal Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Diakronika The Indonesian Journal of Social Studies J-PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Syntax Idea ENTITA: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Riayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Zoo Indonesia International Journal of Educational Management and Innovation (IJEMI) Didaktika: Jurnal Kependidikan Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran These proceedings represent the work of researchers participating in The International Conference on Elementary Education (ICEE) which is being hosted by the Elementary Education Study Programme School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan Journal of English Education and Linguistics International Journal of Social Service and Research Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni OrchidAgro Journal of Education Research Jurnal Pengabdian Masyarakat : Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Jurnal Cakrawala Pendas Jurnal Basicedu Journal of Innovation and Research in Primary Education Langgam International Journal of Social Science Education, Art and Culture Social Studies Conference Proceedings Mamangan Social Science Journal IRSYADUNA: Jurnal Kemahasiswaan Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Jurnal Sahid Mengabdi JOURNAL EDUCATIONAL MANAGEMENT REVIEWS AND RESEARCH TarbiyahMU Journal Education Innovation Jurnal Pendidikan Progresif SASANGGA: Journal of Education and Learning Journal of Pedagogical and Teacher Professional Development Harmonia: Journal of Arts Research and Education
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA Herdiyanto, Hedi; Supriatna, Nanang; Sutanto, Toni Setiawan
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Pembelajaran Rampak Kendang pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya yang di dalamnya mengungkapkan metode, tahapan dan hasil pembelajaran khususnya pembelajaran rampak kendang pada kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sukaraja. Pokok permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan metode, tahapan, serta hasil dalam pembelajaran tersebut.Berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran yang digunakan sama dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar lainnya. Semua tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan beberapa tahapan yang dilalui yaitu tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti pembelajaran, tahap kegiatan akhir, dan evaluasi. Dengan adanya wujud nyata dari sebuah kegiatan pembelajaran, maka pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Kata Kunci: Pembelajaran, Rampak Kendang
PERTNJUKAN SENI TEREBANG GEBES GRUP CANDRALIJAYA PADA ACARA HAJAT LEMBUR DI KAMPUNG CIRANGKONG DESA CIKEUSAL KECAMATAN TANJUNGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Rahman, Diana Maulida; Supriatna, Nanang; Sutanto, Toni Setiawan
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Pertunjukan Seni Terebang Gebes Grup Candralijaya pada Acara Hajat Lembur di Kampung Cirangkong Desa Cikeusal Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya, yang mengkaji permasalahan tentang bagaimana struktur pertunjukan dan fungsi pertunjukannya. Temuannya mengenai struktur pertunjukan seni yang terbagi kedalam tiga bagian meliputi bagian awal, bagian isi, dan bagian penutup, sedangkan fungsi seni diklasifikasikan menjadi fungsi primer yaitu sebagai sarana ritual, ungkapan pribadi dan presentasi estetis. Penelitian ini digali melalui metode deskriptif analitik, dengan pendekatan kualitatif yang alamiah, ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan lewat data yang dikumpulkan.
PELATIHAN KAKAWEN BAGI DALANG CILIK DI PADEPOKAN WAYANG GOLEK GIRIHARJA 2 JELEKONG KABUPATEN BANDUNG Ramadhan, Shintanie Intan; Supriatna, Nanang; Karwati, Uus
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pelatihan kakawen bagi dalang cilik di Padepokan Wayang Golek Giriharja 2 Jelekong Kabupaten Bandung” membahas mengenai tahapan dan hasil dari pelatihan tersebut. Salah satu faktor pendukung keberhasilan pelatihan adalah kesungguhan peserta didik untuk berlatih. Peserta pelatihan kakawen bagi dalang cilik ini terlihat memiliki kesungguhan dan prestasi yang relatif baik. Sehingga peneliti tertarik untuk mengungkap tahapan yang dilakukan pelatih dalam menentukan pendekatan, materi, metode, dan hasil yang dicapai oleh peserta didik. Kajian dilakukan berlandaskan pada teori tentang pelatihan, strategi pelatihan yang terdiri dari tahapan pendekatan, materi, dan metode pelatihan serta sistem evaluasi dalam pelatihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif sehingga peneliti mendeskripsikan hasil penelitian menggunakan data yang telah didapat, untuk mengungkap itu semua, peneliti menggunakan teknik penelitian dalam bentuk wawancara dan observasi langsung. Dari penelitian, diperoleh temuan bahwa keberhasilan dalam sebuah proses pelatihan dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman guru sebagai dalang senior dan professional, sehingga pelatih mampu menjadi model yang baik saat melakukan demonstrasi. Selain itu ditemukan kelemahan, bahwa orientasi pelatih dalam memberikan materi masih berdasarkan pengetahuan yang di wariskan oleh leluhurnya, sehingga belum terlihat adanya inovasi dari tahapan pelatihan sebelumnya. Metode yang digunakan sudah cukup bervariasi, yakni metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan drill. Kata kunci : Pelatihan, kakawen, dalang cilik
PENGGUNAAN KONSEP ILMU SOSIAL DALAM KONSTRUKSI PEMBELAJARAN SEJARAH KRITIS Supriatna, Nana
Paramita: Historical Studies Journal Vol 22, No 1 (2012): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v22i1.1877

Abstract

This article contains thoughts on the use of social science concepts in the construction of a critical study of history. In view of critical theory, the teaching of history is not only oriented to the past but also the present and contemporary issues. Learning not only highlight the critical history or glorify the greatness of the past but also about the failures and weaknesses in the nation that has been passed that should be corrected in the present. Such learning should be able to include all groups of society as historical figures, including the students in it. History does not only emphasize on national development, but also include local issues are more relevant to students interests. Learning the history of this kind can be presented using a variety of approaches as a way to make students active learners as well as historical actors of his day. This paper criticizing the teaching of history in schools depart from the views essentialis and perenialis and critical importance of developing the teaching of history in accordance with such critical views by using the concept of learning in particular analytical concept.Key words: learning, critical history, curriculumTulisan ini berisi pemikiran tentang penggunaan konsep ilmu sosial dalam konstruksi pembelajaran sejarah kritis. Dalam pandangan teori kritis, pembelajaran sejarah tidak hanya berorientasi pada masa lalu melainkan juga masa kini dan persoalan kontemporer. Pembelajaran sejarah kritis tidak hanya menonjolkan atau mengagungkan kebesaran masa lalu melainkan juga tentang kegagalan dan kelemahan bangsa pada masa yang telah dilewati yang harus diperbaiki pada masa kini. Pembelajaran seperti ini  harus dapat memasukkan semua kelompok masyarakat sebagai tokoh sejarah, termasuk para siswa di dalamnya. Sejarah tidak hanya menekankan pada perkembangan nasional, tetapi juga memasukkan isu-isu lokal yang lebih relevan dengan kepentingan siswa. Pembelajaran sejarah seperti ini dapat disajikan dengan menggunakan beragam pendekatan dengan cara menjadikan siswa sebagai pembelajar yang aktif sekaligus sebagai pelaku sejarah pada jamannya. Tulisan ini mengkritisi pembelajaran sejarah di sekolah yang berangkat dari pandangan perenialistis dan esensialistis serta pentingnya mengembangkan pembelajaran sejarah kritis sesuai dengan pandangan kritis  antara lain dengan menggunakan pembelajaran konsep khususnya konsep analitis. Kata kunci: pembelajaran, sejarah kritis, kurikulum
The Transformations of Tarawangsa Traditional Music in the Ritual Ceremony of Bubur Syura in Sukaluyu Village, Sumedang, West Java, Indonesia Supriatna, Nanang
TAWARIKH Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.708 KB)

Abstract

ABSTRACT: There are various art forms in West Java, starting from dances, music, fine arts, to theater. Based on the research results, it was found that there were more or less 300 types of arts spread in various cities and regencies. However, some of them are “dying”, or in a “severely critical” condition, and some have even disappeared. In other words, the traditional arts of West Java have dwindled in number, even the existing arts are in the danger of extinction. Among these “dying” arts, there are still some that thrive and continue to be loved by the supporting communities. One of the surviving arts is the “tarawangsa” traditional music developed in Sumedang area, especially in Sukaluyu region, Girimukti Village Administrative, North Sumedang District, Sumedang Regency, West Java, Indonesia. Meanwhile, there has not been much in-depth research on local wisdom, ultimately in the domain of traditional music. Hence, this paper would like to discuss one of the research outcomes concerning the transformations of “tarawangsa” traditional music. The issues covered include: “tarawangsa” songs, the “laras” (scale) played, and its development in Sukaluyu Village, Girimukti Administrative Village, Sumedang Regency, West Java, Indonesia. Based on the research results, there are two important assumptions: firstly, the transformations of “tarawangsa” traditional music are immanent in nature, namely they happen because of the creative process of the artists; and secondly, the transformations take place because there is contact between Sukaluyu artists and other area artists. KEY WORDS: Transformation, “tarawangsa” traditional music, ritual, local wisdom, Sumedang area, and creative process of the artists.About the Author: Nanang Supriatna is a Senior Lecturer at the Department of Music Education, Faculty of Language and Art Education UPI (Indonesia University of Education), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, West Java, Indonesia. The author can be contacted via e-mail at: supriatna61@yahoo.comHow to cite this article? Supriatna, Nanang. (2015). “The Transformations of Tarawangsa Traditional Music in the Ritual Ceremony of Bubur Syura in Sukaluyu Village, Sumedang, West Java, Indonesia” in TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.6(2) April, pp.189-196. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UNHAS Makassar, ISSN 2085-0980. Chronicle of the article: Accepted (November 12, 2014); Revised (February 17, 2015); and Published (April 28, 2015).
PENGGUNAAN KONSEP ILMU SOSIAL DALAM KONSTRUKSI PEMBELAJARAN SEJARAH KRITIS Supriatna, Nana
Paramita: Historical Studies Journal Vol 22, No 1 (2012): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v22i1.1877

Abstract

This article contains thoughts on the use of social science concepts in the construction of a critical study of history. In view of critical theory, the teaching of history is not only oriented to the past but also the present and contemporary issues. Learning not only highlight the critical history or glorify the greatness of the past but also about the failures and weaknesses in the nation that has been passed that should be corrected in the present. Such learning should be able to include all groups of society as historical figures, including the students in it. History does not only emphasize on national development, but also include local issues are more relevant to students' interests. Learning the history of this kind can be presented using a variety of approaches as a way to make students active learners as well as historical actors of his day. This paper criticizing the teaching of history in schools depart from the views essentialis and perenialis and critical importance of developing the teaching of history in accordance with such critical views by using the concept of learning in particular analytical concept.Key words: learning, critical history, curriculumTulisan ini berisi pemikiran tentang penggunaan konsep ilmu sosial dalam konstruksi pembelajaran sejarah kritis. Dalam pandangan teori kritis, pembelajaran sejarah tidak hanya berorientasi pada masa lalu melainkan juga masa kini dan persoalan kontemporer. Pembelajaran sejarah kritis tidak hanya menonjolkan atau mengagungkan kebesaran masa lalu melainkan juga tentang kegagalan dan kelemahan bangsa pada masa yang telah dilewati yang harus diperbaiki pada masa kini. Pembelajaran seperti ini  harus dapat memasukkan semua kelompok masyarakat sebagai tokoh sejarah, termasuk para siswa di dalamnya. Sejarah tidak hanya menekankan pada perkembangan nasional, tetapi juga memasukkan isu-isu lokal yang lebih relevan dengan kepentingan siswa. Pembelajaran sejarah seperti ini dapat disajikan dengan menggunakan beragam pendekatan dengan cara menjadikan siswa sebagai pembelajar yang aktif sekaligus sebagai pelaku sejarah pada jamannya. Tulisan ini mengkritisi pembelajaran sejarah di sekolah yang berangkat dari pandangan perenialistis dan esensialistis serta pentingnya mengembangkan pembelajaran sejarah kritis sesuai dengan pandangan kritis  antara lain dengan menggunakan pembelajaran konsep khususnya konsep analitis. Kata kunci: pembelajaran, sejarah kritis, kurikulum
The Development of 21st Century Cultural Intelligence through Discovery Learning and First-Person Historical Presentation Vinco, Michael Silvester Mitchel; Supriatna, Nana; Mulyana, Agus
Paramita: Historical Studies Journal Vol 29, No 2 (2019): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v29i2.16216

Abstract

The research was conducted during history learning activity in Year 11 Social 3 (Ilmu Pengetahuan Sosial 3) Santo Fransiskus Asisi Senior High School (a school with Catholic characteristic) on April-June 2018. In some opportunities, this research also included Mujahidin Senior High School (a school with Islamic characteristic). This research used action research methodology with Kemmis & Taggart model. The analysis of data used constructivism learning theories and symbolic interaction theories. This research discusses about various cultural stereotypes which are thriving in West Kalimantan, especially Pontianak. Obstacles in social interaction because of stereotypes among various cultural groups are one of challenges in 21st century that is related to cultural intelligence. First-person historical presentation as one of history education methods is developed in this research. Students involved in this research would be enriched in not only their knowledge, but also their empathy toward various cultural groups. So, this learning is successful in growing students’ cultural intelligence, as can be seen their empathic attitudes and accepting the difference among those various groups. Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran sejarah di kelas 11 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 3 SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak (sekolah berciri khas Katolik), pada bulan April-Juni 2018. Pada beberapa kesempatan penelitian ini juga melibatkan SMA Mujahidin Pontianak (sekolah berciri khas Islam). Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dengan model Kemmis & Taggart. Analisis data menggunakan teori-teori pembelajaran konstruktivis dan teori interaksi simbolis. Penelitian ini membahas berbagai stereotipe kebudayaan yang berkembang di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak. Hambatan-hambatan di dalam pergaulan sosial karena stereotipe antara berbagai kelompok kebudayaan merupakan salah satu tantangan di abad ke-21 yaitu berkaitan dengan kecerdasan budaya. First-person historical presentation sebagai salah satu metode pendidikan sejarah dikembangkan di dalam penelitian ini. Peserta didik yang terlibat di dalam pendekatan ini akan diperkaya tidak hanya pengetahuan mereka, tetapi juga empati mereka terhadap berbagai kelompok kebudayaan. Dengan demikian pembelajaran ini berhasil menumbuhkan kecerdasan budaya peserta didik. Seperti tampak pada sikap-sikap berempati dan menerima perbedaan di antara beragam kelompok tersebut. 
DEKONSTRUKSI SEJARAH PERANG KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI ASIA TENGGARA DALAM PEDAGOGI SEJARAH Supriatna, Nana
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 9, No 2 (2008): Perkembangan Islam di Indonesia
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.483 KB) | DOI: 10.17509/historia.v9i2.12177

Abstract

In this article, subject-matter of history at the junior and senior high schools as well (SMP and SMA) on Islamic Sultanates in the Nusantara region “is deconstructed” from the “history of wars” to become Islamic history which is now relevant to the contemporary social issues faced by the Muslim ummah in Indonesia. Common issues such as poverty, ummah enforcement, working ethos, entrepreneurship, social networking (silaturahim) and the commemoration of the glorious grandeur of the past maritime world of the Sultanates, are all historic issues which are still problems faced by the Muslim ummah and, are more interesting as foci of inquiry in the learning process of history class. Deconstruction of war history in history pedagogy is necessary and in accordance with contextual approach and, at the same time as a response to the accusation that Islam is identical with violence and terrorism. Deconstruction in history pedagogy is to build a new image on Islamic history which. It is very important for the Islamic ummah to response all kinds of challenges which they confront at this time. In this article the notion of deconstruction is carried out on conventional history which stresses too much on progress account experienced by the Sultanates in the Nusantara, including wars which becomes problematic topic and contextual with the real life of the students. The results of deconstruction will be constructed by using interrelated construction of topics, concepts, emancipator questions, and associate to contemporary social problems which are faced by the Muslims.
Pengembangan Kreativitas Imajinatif Abad Ke-21 dalam Pembelajaran Sejarah Supriatna, Nana
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 2, No 2 (2019): Pendidikan Sejarah abad 21
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.097 KB) | DOI: 10.17509/historia.v2i2.16629

Abstract

“Bangsa Indonesia belum merdeka sejak tahun 1945”. Itulah jawaban seorang peserta didik di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung ketika ditanya gurunya dengan kalimat tanya “Bagaimana cara bangsa Indonesia mengisi kemerdekaan setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945? Jawaban itu muncul ketika guru melontarkan pertanyaan kepada seluruh kelas dan salah seorang siswa mengangkat tangan dan langsung menjawabnya. Kegiatan tanya jawab itu berlangsung saat seorang guru pamong mengajar sesuai Kurikulum Tahun 2013. Artikel ini dikembangkan dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru Sejarah dan mahasiswa peserta Program Pengalaman Lapangan (PPL) Departemen Pendidikan Sejarah, UPI, di salah satu SMA di Bandung. Melalui dialog antara dosen, mahasiswa dan guru pamong disepakati kegiatan pembelajaran lebih fokus pada pencapaian kompetensi inti kedua (KI-2) disamping pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Salah satu unsur KI-2 adalah kreatifitas yang dikembangkan lebih lanjut menjadi kreatifitas-imajinatif serta dihubungkan dengan keterampilan yang banyak digarap oleh kalangan pendidik guna menyiapkan peserta didik berperan aktif di abad ke-21 ini. Creativity and Innovation yang dikembangkn oleh Trilling and Fadel (2009), Piirto (2011) dan Griffin (2012), digunakan sebagai rujukan. Kurikulum Tahun 2013 dijadikan sebagai guideline terkait dengan KI dan KD dan diperkaya dengan curriculum as an experiences dan dikembangkan dalam pembelajaran kontekstual. Peserta didik ditempatkan sebagai pelaku sejarah pada zamannya (Supriatna, 2007).
SOCIAL STUDIES COMIC: APPLICATION OF NEUROPEDAGOGY APPROACH TO SOCIAL STUDIES TEXT BOOK OF SMP KELAS VII Supriatna, Nana; Fauzi, Wildan Insan; Holilah, Mina
International Journal Pedagogy of Social Studies Vol 4, No 2 (2019): Research Social Studies
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijposs.v4i2.21705

Abstract

Research on brain based learning began intensive since the 1990s and mostly revolves around the teaching and learning process. The abundance of research on neuorsains has a profound effect on the speed of brain-based learning research. Meanwhile, research on history textbooks mostly takes the theme of historiography and minimal research on its use in learning. This is where the importance of research is brain based learning and social studies textbooks. Textbook research related to brain-based learning has been initiated by the team since 2013. This year's research, researchers will conduct further research on brain-based learning as the basis for making IPS comic textbooks. Based on the study of previous research findings, the application of Neuropedagogy in IPS textbooks in the form of comics includes: time line, a glimpse of info, historical lessons, behind characters, mind maps, historical caricatures, historical humor, historical mysteries, contemporary issues, if history, and memorizing strategies . The main limitation of this research problem is how is the application of brain-based learning in social studies text books VII class? This research uses a research and development approach model with the steps in this process referring to the form of a cycle.
Co-Authors - Sapriya AA Sudharmawan, AA Abdul Azis Wahab Abidin, Rahman Acep Rahmat Acep Supriadi Agus Mulyana Agus Mulyana Agus Mulyanto Agustira, Deden Ahmal Ahmal Aim Abdulkarim Aisiah Aisiah Alamsyah Elang Nusa Herlambang, Alamsyah Elang Nusa Aldi Cahya Maulidan Alfisyah Alfisyah Alif Ilman Mansyur Amanullah, Muhammad Abror Andi Ima Kusuma Andrian Purwanto Andriani, Eli Nurlela Anggraini, Diana Noor Anggriani, Ni Ketut Anik Widiastuti Anik Widiastuti Animalesto, Gloria Aprianti, Yuli aqwaliah, yuni Asnimawati, Asnimawati Asty Yunita Benu Asy’ari, Hasyim Atep Sujana Aulia Novemy Dhita Ayuningtyas, Riva Bahri, Saiful Budi, Anang Setyo Cahyaningrum, Siti Indah Cicilia Melinda Ciptro Handrianto Dadang Sundawa, Dadang Dahlena, Alni Dedi Setiawan Diana Maulida Rahman, Diana Maulida Disman Disman Disman, Disman Dwijayanti, Endah Eftiza Khairunniza, Liza Dwi Eirnanda, Aflaha Elfrida Ratnawati Eli Nurlela Andriani Encep Supriatna Encilia, Encilia Eneng Martini Enok Maryani Erawati, Erna Rostika Erlina Wiyanarti Ersis Warmansyah Abbas Euis Nela Fadlurrahman, Farras Farhana, Husna Felia Siska Ferdian, Pamungkas Rizki Firdaus, Rizal Esya Firmansah, Agus Fitria Sari Fitriana, Yuli S. Fitriyani, Yani Galuh Tresnani Gustiana, Asep Deni Gyta Sari Harahap, Dharma Hakim, Agam Sri Maqnul Hamdani, Haris Hamlan andi hana lestari Hari Mulyadi, Hari Hartutik (Hartutik) Hasni Hasni Hasni Hasni Hedi Herdiyanto, Hedi Hendayani, Santi Hendra Kurniawan Herawati, Ignasia Anggi Heronimus Delu Pingge Heryati, Tuti I Made Pageh Idrus Affandi Ihsan, Muzhir Iis Husnul Hotimah Ima Rahmawati Irfan Marjuqi, Adi Irma Siti Nuravipah Iwan Gunawan Jumadi Jumadi Jumadi Jumadi Jumriani, Jumriani Kama Abdulhakam Kartika Dewi Khairunniza, Liza Khotibul Umam Kokom Komalasari krisdayanti, devi Kristanto, Kiki Labibatussolihah, Labibatussolihah Lanlan Muhria Leli Yulifar Lingga Utami Lutfi Salsa Rahayu Mamat Ruhimat, Mamat Marjuqi, Adi Irfan Maulana, Amri Dhimas Mawarni, Venti Meylawati, Nur Insani Mina Holilah, Mina Misnah Misnah Moch Eryk Kamsori Moh Said Muhamad Azisy Ramdani Muksin, Asep Mulya, Agus Surya Mulyadi Mulyadi Mulyanah, Uyun Murdiyah Winari Murdiyah Winarti Mustika, Dena Muthohharoh, Fajrin Muthia Mutiani Mutiani N. Utami, Catur Putri Nabila Jasmine Najamuddin Najamuddin, Najamuddin Nanang Kosim Nashar Nashar Neiny Ratmaningsih Neni Maulidah Nour Muhammad Adriani Novianti, Rahyuni Nuhiyah, N Nur'aini, Fatwa Nurbaeti, Iyus Nurfitriani, Senni Agis Nurhaman, Ujang Nurinsiyah, Ayu Savitri Nurmalia Susanti Oka Agus Kurniawan Shavab, Oka Agus Kurniawan Piki Setri Pernantah Pratiwi, Rani Tania Prayogi, Dimas Dwi Priandini, Dara Pribadi, Pandu Prihatiningsih Prihatiningsih, Prihatiningsih Purwanto, Andrian Putro, Rendy Wahyu Satriyo Qodri, Agmal Rahman Rahman Rahmawati, Deasy Ratmaningsih, Neiny Rena Tri Hernawati Rima Fransiska Rinawati Risal Maulana Risma Nuriyanti Rohana Abdullah Rohili, Lili Rusdianto Rusdianto, Rusdianto Said Hamid Hasan Santi Santika Sapriya Saputri, Ferza Ayu Sari Sri Handani Sari, Mia Zultrianti Saripudin, Didin Sariyatun Sariyatun Sekarrini, Nastiti Zahra Septiansi, Ira Septiansyah Tanjung Shabirah Sulistiyani Shidiq, Fajrin Shintanie Intan Ramadhan, Shintanie Intan Siska, Felia Siti Nurbayani Siti Nurbayani K Sona Minasyan SORMIN, SALMAN ALPARIS Sri Gusmayanti, Aneu Sulaeman, Maman Sulastri Sulastri Sumantri, Yeni Kurniawati Supriatna, Rica Nanda Sushadi, Pangda Sopha Syaiful Rizal Syarifudin, Aip Tanjung, Septiansyah Tatat Hartati Toni Setiawan Sutanto uus karwati Uyun, Hairul Vinco, Michael Silvester Mitchel Vioreza, Niken Wahyu Sopandi Wawan Darmawan Wawan Darmawan Wawan Setiawan Widi Kasetyaningsih, Sufi wildan Insan Fauzi Yani Kusmarni Yani Kusmarni, Yani Yeni Kurniawati Yeni Kurniawati Sumantri Yohanna, Yohanna Yonanda, Devi Afriyuni Yudi Sukmayadi Yuliadi Zamroni Yuliawati, Astri Yulifar, Leli Yuni Apriyanti, Yuni Yuver Kusnoto, Yuver Zachary, Hafidz Zamroni, M Afif Zulfikar, Hari Ahmad